SMA Negeri 1 Purwakarta
SMA Negeri 1 Purwakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas favorit di Kabupaten Purwakarta yang berada di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. SejarahPada awal 1957, di Purwakarta (Ibu Kota Keresidenan Jakarta) belum ada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN). Yang ada hanya Sekolah Menengah Tingkat Pertama yaitu SMP, SKP, SGB dan ST. Di samping SMTP itu berdiri SMTA swasta yaitu SMA Sabha Siswa sehingga ada keinginan dari masyarakat Purwakarta untuk memiliki sebuah SMA Negeri di kotanya sendiri. Dengan dorongan dan keinginan untuk memiliki sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri, diusulkan draft pendirian sekolah dalam Rapat POM SMA Sabha Siswa yang pengajuannya diajukan oleh Bapak Parjan (Pemborong). Hasil rapat tersebut selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dengan perantaraan Bapak Gunasah Natabrata (Ketua Yayasan Sabha Siswa) yang pada waktu itu memangku jabatan selaku Wakil Bupati Purwakarta. Usulan tersebut selanjutnya di bawa ke forum rapat dengan para anggota dewan. Setelah melalui perdebatan yang cukup alot, akhirnya DPRD TK II Purwakarta dengan suara bulat menyetujui didirikannya SMA Negeri di Kabupaten Purwakarta. Pada bulan April 1957 dibentuklah suatu kepanitiaan yaitu Panitia Pendiri SMA Negeri Purwakarta. Selanjutnya panitia harus mempersiapkan sarana/prasarana dari tenaga pengajar (guru) yang dibutuhkan sebagai bahan pengajuan antara lain: 1. Tanah Untuk menanggulangi kesulitan pengadaan tanah untuk sementara meminjam dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, tanah yang terletak di Jalan Gandanegara (Rumah Bupati sekarang). Saat itu, di atas tanah tersebut masih berdiri bangunan SKP Negeri sebanyak 7 (tujuh) lokal. Bangunan tersebut sedianya akan dibongkar disebabkan di tempat itu akan didirikan Rumah Sakit.
2. Fasilitas Kebutuhan seperti bangku, meja, papan tulis dan sebagainya sementara meminjam dari SMA Sabha Siswa dan SGB 2 Purwakarta. 3. Modal Untuk menanggulangi kesulitan biaya awal, panitia mengajukan permohonan sumbangan kepada masyarakat, yang akhirnya menghasilkan dana sebesar Rp. 50.000,- sebuah dana yang sangat besar pada saat itu. 4. Tenaga Pengajar Selanjutnya, Drs. Widodo Budidarmo dan Asikin Kusumaatmadja mengadakan penelitian dan inventarisasi para tenaga guru yang akan diajukan sebagai tenaga pengajar pada SMA Negeri Terebut. Setelah semua persyaratan dianggap cukup, selanjutnya R. Gunasah Natabrata selaku Wakil Bupati Purwakarta menghadap ke kantor PKK di Bandung dan Kantor Inspeksi Pusat SMA di Jakarta untuk menyampaikan permohonan agar mulai tahun ajaran 1957/1958 sudah bisa berdiri SMA Negeri di Purwakarta dengan resmi. Pada 17 Juli 1957, dengan surat keputusan Nomor SL.0158/SK/III/1957, PKK dengan resmi memutuskan berdirinya SMA Negeri di Purwakarta, yaitu SMA Negeri Bagian A, B, dan C dengan sebutan SMA Negeri 25 berdasarkan urutan SMA yang ada di Jawa Barat pada saat itu dan yang diangkat menjadi kepala sekolah adalah Bapak Toma Suriadireja (Guru SMA Bandung). Kepala SekolahEkstrakurikulerSMAN 1 Purwakarta hingga saat ini memiliki berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya:
Referensi
|