Bisnis Bosch dibagi menjadi empat sektor, yakni mobilitas (perangkat keras dan perangkat lunak), barang konsumen (termasuk perabot rumah dan power tool), teknologi industri (termasuk penggerak dan pengendali) serta teknologi energi dan bangunan.[4]
Sejarah
1886–1920
Perusahaan ini memulai sejarahnya di Stuttgart-West dengan nama Werkstätte für Feinmechanik und Elektrotechnik pada tanggal 15 November 1886.[5] Setahun kemudian, Bosch memperkenalkan magneto bertegangan rendah untuk mesin gas.
Pada tahun 1897, Bosch mulai memasang perangkat penyalaan magneto pada mobil dan menjadi pemasok sistem penyalaan. Pada tahun 1902, kepala insinyur dari perusahaan ini, Gottlob Honold, memperkenalkan sistem penyalaan magneto bertegangan tinggi dengan busi.[6]
Pada tahun 1901, Bosch membuka pabrik pertamanya di Stuttgart dan memperkenalkan sistem kerja 8 jam per hari. Pada tahun 1910, pabrik Feuerbach dibangun di dekat Stuttgart, di mana Bosch mulai memproduksi lampu depan pada tahun 1913.
Pada tahun 1917, Bosch resmi didaftarkan sebagai sebuah perusahaan.
Pada akhir tahun 1933, dimulai negosiasi antara Robert Bosch AG dan Partai Nazi mengenai pemindahan sebagian produksi senjata ke Jerman. Bosch kemudian mendirikan dua pabrik pada tahun 1935 dan 1937, yakni Dreilinden Maschinenbau GmbH di Kleinmachnow dekat Berlin dan Elektro- und Feinmechanische Industrie GmbH (kemudian Trillke-Werke GmbH) di Hildesheim. Dua pabrik tersebut digunakan khusus untuk memproduksi senjata. "Pabrik bayangan" tersebut dibangun dengan sangat rahasia dan melalui kerja sama yang erat dengan otoritas Nazi.[butuh rujukan] Pada tahun 1937, badan hukum perusahaan ini diubah menjadi perseroan terbatas (GmbH).
Dreilinden Maschinenbau GmbH mempekerjakan sekitar 5.000 orang, yang mana lebih dari separuhnya merupakan tenaga kerja paksa, tawanan perang, dan tahanan wanita, termasuk sejumlah wanita dari Pemberontakan Warsawa. [butuh rujukan] Mereka harus memproduksi aksesoris untuk pesawat terbang Luftwaffe. Di Hildesheim, sebuah pabrik rahasia untuk memproduksi peralatan kelistrikan dari tank, traktor, dan truk Wehrmacht juga dibangun. Pada tahun 1944, sebanyak 4.290 pria dan wanita dipekerjakan di pabrik Trillke, yang mana 2.019 pria dan wanita di antaranya merupakan tenaga kerja paksa, tawanan perang, dan interniran militer.[butuh rujukan] Selama Perang Dunia II, sebanyak 2.711 orang yang dideportasi dari wilayah yang diduduki oleh Jerman harus bekerja di pabrik Bosch di Hildesheim. [butuh rujukan]
Pada tahun-tahun terakhir dari perang, tidak ada tank baru Jerman yang tidak dilengkapi dengan sistem penyalaan buatan pabrik Bosch di Hildesheim. Bosch juga memonopoli produksi perlengkapan dari pesawat terbang Luftwaffe.
Selama perang, produksi didesentralisasi, Bosch melakukan produksi di banyak pabrik, dan memindahkan sebagian produksinya ke 213 pabrik yang terletak di lebih dari 100 lokasi.
Pada tanggal 12 Maret 1942, pendiri perusahaan ini, Robert Bosch, meninggal pada usia 80 tahun.
Hingga tahun 2000
Pasca Perang Dunia II, Bosch menjalin kemitraan dengan Denso asal Jepang.
Pada tahun 1964, Robert Bosch Stiftung didirikan. Bosch juga mendirikan pusat pengembangan baru di Schwieberdingen pada tahun 1968, dan memindahkan kantor pusatnya ke Gerlingen pada tahun 1970.
Pada tahun 1981, perusahaan ini ikut mendirikan Telefonbau & Normalzeit GmbH yang kemudian diubah namanya menjadi Telenorma pada tahun 1985. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi Telenorma. Pada tahun 1994, nama Telenorma diubah menjadi Bosch Telecom GmbH.
Pada tahun 2000, Bosch menjual bisnis jaringan privatnya (kini menjadi Tenovis dan Avaya).
Abad ke-21
Pada tahun 2001, Bosch mengakuisisi Mannesmann Rexroth AG. Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi Bosch Rexroth AG. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membuka pusat pengujian baru di Vaitoudden, dekat Arjeplog di Swedia bagian utara. Pada tahun 2004, perusahaan ini membuka pusat pengembangan baru di Abstatt, Jerman.
Pada tahun 2002, Bosch mengakuisisi Philips CSI, yang saat itu memproduksi berbagai macam produk dan sistem keamanan dan komunikasi profesional, termasuk CCTV serta sistem PA dan kongres.[7]
Ciptaan Bosch pada periode ini antara lain rem hidraulik elektrik pada tahun 2001, injeksi bahan bakar rel bersama dengan injektor piezo, radio mobil digital dengan pemutar kaset, dan obeng nirkabel dengan baterai ion litium pada tahun 2003.
Bosch mendapat Deutsche Zukunftspreis dari Presiden Jerman pada tahun 2005 dan 2008. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai membangun pusat pengembangan baru di Renningen, yang akhirnya mulai ditempati pada tahun 2014.
Pada tahun 2009, Bosch berinvestasi sekitar 3,6 milyar Euro untuk riset dan pengembangan. Sekitar 3.900 paten pun berhasil didaftarkan oleh Bosch tiap tahun. Selain untuk meningkatkan efisiensi energi dengan menggunakan energi terbarukan, perusahaan ini juga berencana untuk berinvestasi pada bidang baru, seperti teknik biomedis.
Tiongkok kemudian berkembang menjadi pasar yang penting dan pusat produksi bagi Bosch. Pada tahun 2012, Bosch mempekerjakan 34.000 orang dan mencatatkan pendapatan sebesar 41,7 milyar Yuan (sekitar 5 milyar Euro) di Tiongkok.
2014 – Bosch mengambil alih 100% saham dari perusahaan patungan antara BSH Bosch dan Siemens Hausgeräte GmbH (perabot rumah)[12]
2015 – Bosch mengambil alih 100% saham dari ZF Lenksysteme GmbH (perusahaan patungan dengan ZF Friedrichshafen)
2015 – Bosch membeli Seeo, Inc, sebuah perusahaan rintisan yang mengembangkan baterai ion litium solid-state.[13][14]
Pada bulan Januari 2020, nama Bosch Packaging Technology diubah menjadi Syntegon. [15]
Pada bulan Juni 2021, Bosch meresmikan pabrik semikonduktor baru yang dibangun dengan investasi sebesar $1,2 milyar.[16]
Pada bulan April 2022, Bosch mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Five.ai, sebuah perusahaan rintisan yang mengembangkan sistem kemudi otonom.[17]
Pada bulan April 2022, Bosch mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi produsen pengeras suara mikro MEMS asal Dresden, Arioso Systems. Perusahaan tersebut akan menjadi bagian dari Bosch Sensortec GmbH.[18]
Operasi
Mayoritas bisnis Bosch Group dikelompokkan ke dalam empat sektor bisnis.[19]
Solusi mobilitas
Sektor bisnis Solusi Mobilitas menyumbang 60% dari total penjualan Bosch pada tahun 2019.[2] Bisnis utama di sektor ini meliputi periferal powertrain dan teknologi injeksi untuk mesin pembakaran dalam, elektrifikasi powertrain, sistem kemudi, sistem keselamatan dan bantuan kemudi, teknologi infotainment, komunikasi kendaraan-ke-kendaraan & kendaraan-ke-infrastruktur, konsep bengkel, serta teknologi dan layanan untuk pasar suku cadang bebas.
Pada tanggal 1 Januari 2018, Bosch membentuk Divisi Solusi Powertrain untuk mengembangkan teknologi powertrain, terlepas dari bahan bakarnya. Divisi tersebut merupakan hasil penggabungan dari Divisi Sistem Bensin dan Divisi Sistem Diesel. Divisi tersebut menawarkan teknologi powertrain, mulai dari injeksi langsung bensin dan diesel hingga powertrain terelektrifikasi dengan sistem baterai. Divisi tersebut rencananya juga akan mengembangkan teknologi sel bahan bakar.
Teknologi industri
Pada tahun fiskal 2019, sektor bisnis Teknologi Industri menyumbang sekitar 10% dari total penjualan Bosch Group.[2] Sektor ini meliputi Divisi Teknologi Penggerak dan Kendali, yang produknya antara lain penggerak, pengendali, and gerak linier kustom untuk otomasi pabrik, rekayasa & konstruksi pabrik, dan permesinan bergerak.
Sementara itu, Divisi Teknologi Kemasan menyediakan proses dan kemasan untuk industri farmasi dan makanan. Produknya meliputi mesin, sistem, dan layanan. Pada tahun 2018, Bosch memutuskan akan menjual divisi ini. Produsen sistem perakitan, Robert Bosch Manufacturing Solutions GmbH, juga merupakan bagian dari divisi ini.
Selain itu, unit bisnis Bosch Connected Industry, yang mengembangkan perangkat lunak dan menangani proyek Industri 4.0, juga merupakan bagian dari sektor bisnis Teknologi Industri sejak awal tahun 2018.
Pada bulan Januari 2020, nama Bosch Packaging Technology diubah menjadi Syntegon [15]
Barang konsumen
Sektor bisnis Barang Konsumen menyumbang sekitar 23% dari total penjualan Bosch Group pada tahun 2019.[2] Divisi Power Tools memproduksi power tool, aksesoris power tool, dan teknologi pengukuran. Selain power tool seperti bor palu, obeng nirkabel, dan gergaji ukir, divisi ini juga memproduksi peralatan berkebun seperti pemotong rumput, pemangkas tanaman, dan pembersih bertekanan tinggi.
Sektor bisnis ini juga meliputi BSH Hausgeräte GmbH, yang menawarkan berbagai macam perabot rumah, seperti mesin cuci, mesin pengering, kulkas, kompor, oven, mesin pencuci piring, pengisap debu, pembuat kopi, dan pemroses makanan.