Republik Rhein
Republik Rhein (bahasa Jerman: Rheinische Republik) diproklamirkan di kota Aachen (Aix-la-Chapelle) pada bulan Oktober 1923 selama pendudukan Ruhr oleh pasukan Prancis dan Belgia (Januari 1923 – 1925). Republik ini terdiri dari tiga kawasan, yaitu kawasan Utara, Selatan dan Ruhr. Ibu kota masing-masing kawasan terletak di Aachen, Koblenz dan Essen. Latar belakangSetelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, Sekutu mewajibkan Jerman untuk membayar pampasan perang dalam jumlah yang besar. Pemerintah Jerman kesulitan dalam memenuhi kewajiban ini dan pembayarannya pun menunggak. Akibatnya, pada tanggal 8 Maret 1921, pasukan Prancis dan Belgia menduduki kota Duisburg dan Düsseldorf. Pada tanggal 9 Januari 1923, Komisi Reparasi menyatakan bahwa Jerman dengan sengaja telah menunda pembayaran, dan dua hari kemudian pasukan Prancis dan Belgia menduduki Kawasan Ruhr yang merupakan wilayah industri terkaya di Rheinland. Pada tahun yang sama, terjadi hiperinflasi dan kemelaratan ekonomi. Maka dari itu, di kota Koblenz pada tanggal 15 Agustus 1923 (yang pernah menjadi ibu kota Provinsi Rhein pada masa kekuasan Prusia), berdirilah "Pergerakan Rhein Bersatu" (die Vereinigte Rheinische Bewegung) yang menyatukan beberapa kelompok separatis yang sebelumnya sudah ada. Tujuannya adalah untuk memisahkan Rheinland dari Prusia dan mendirikan Republik Rheinland yang dilindungi oleh Prancis. Sementara itu, di kota Aachen, kelompok separatis yang dipimpin oleh Leo Deckers dan Dr Guthardt merebut Balai Kota Aachen, dan di bilik kekaisaran mereka memproklamirkan "Republik Rhein Bebas dan Merdeka" pada tanggal 21 Oktober 1923. Riwayat republik ini tidak berlangsung lama akibat terjadinya kerusuhan dan juga penolakan atas pendirian republik ini oleh Britania Raya dan Amerika Serikat. Pemerintahan separatis ini secara resmi dibubarkan menjelang akhir November 1924. Lihat pulaPranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Rheinische Republik.
|