Rantau Utara, Labuhanbatu
Wilayah administrasiKecamatan Rantau Utara dibagi menjadi 10 kelurahan yaitu:
DemografiSuku bangsaPenduduk kecamatan Rantau Utara memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak, Jawa dan Tionghoa. Data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Batak sebanyak 50,72%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[3] Penduduk dari suku Jawa sebanyak 30,99%, kemudian Melayu sebanyak 2,36%, Minangkabau sebanyak 2,22%, Aceh sebanyak 0,57%. Suku lain sebanyak 13,14%, termasuk Tionghoa, Nias, Bugis, Sunda, dan lainnya.[3] AgamaDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan Rantau Utara menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 80,42%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 13,85%, dimana Protestan sebanyak 13,06% dan Katolik sebanyak 0,79%.[4] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 5,62%, umumnya adalah warga Tionghoa. Sebagian lagi menganut agama Hindu yakni 0,04% dan lainnya 0,07%.[4] Untuk sarana rumah ibadah di Rantau Utara hingga tahun 2021, terdapat 72 masjid, 23 musala, 30 gereja Protestan, 2 gereja Katolik dan 5 vihara.[2] PendidikanBeberapa Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan yang ada di Rantau Utara diantaranya:
Referensi
|