Pulau Bitila adalah pulau yang berada di desa Kramat, kecamatan Mananggu, kabupaten Boalemo, Gorontalo dan berlokasi di Teluk Tomini. Pulau Bitila merupakan pulau yang dijadikan sebagai objek wisata dan tidak memiliki penduduk.
Akses
Pulau ini terletak 140 km atau 3 jam menggunakan kendaraan dari pusat kota Gorontalo. Pulau ini dapat ditempuh menggunakan perahu nelayan selama satu jam dari dermaga desa Kramat.[1] Pulau ini juga bisa diakses melewati taman bermain air Boalemo di pantai Bolihutuo.[2]
Legenda
Pulau ini memiliki hubungan dengan pantai Botuhuwayo atau batu buaya di desa Kramat. Masyarakat sekitar percaya bahwa pulau ini berasal dari kayu yang digunakan oleh Bilatula yaitu anak bungsu raja Bilalea.
Alkisah suatu hari, Bilatula diajak oleh kakaknya untuk memancing, namun niat sebenarnya adalah untuk melenyapkan adiknya ini. Hal ini dikarenakan adanya kecemburuan sang kakak terhadap berita yang mengabarkan bahwa tahta kerajaan akan jatuh ke adiknya.[2]
Bilatula kemudian ditinggal sang kakak di sebuah batu karang dan berpegang pada sebuah kayu tongkat yang berasal dari pohon kayu Bitila dan ia ditolong oleh Buaya untuk kembali ke daratan. Sesampainya di daratan, Bilatula bermaksud untuk memberikan hadiah kepada buaya tersebut. Namun, buaya tersebut ditemukan oleh pemburu dan terjadi pertarungan. Keduanya tewas dalam pertarungan tersebut.[2]
Konon mayat buaya dan pemburu tersebut berubah menjadi batu dan dikenal masyarakat sebagai Botuhuwayo. Sedangkan kayu tongkat yang ditinggal di batu karang tersebut berubah menjadi pulau.[2]
Lihat juga
Referensi