Proterosuchus
DeskripsiProterosuchus tampak mirip seperti buaya primitif, dan memiliki banyak ciri-ciri yang mirip dengan buaya modern seperti rahang panjang, otot leher yang kuat, kaki pendek dan ekor yang panjang, namun tetap memiliki beberapa ciri unik yang khas dimiliki oleh Proterosuchidae antara lain mulut yang berbentuk seperti pengait dan barisan panjang gigi yang berbentuk seperti sebuah kerucut sederhana.[1] Rahang seperti ini kemungkinan merupakan sebuah bentuk adaptasi untuk menangkap dan mencengkram mangsa seperti Lystrosaurus PaleobiologiEkologiProterosuchus, seperti kebanyakan buaya modern, merupakan predator penyergap. Hewan ini menunggu mangsanya dari dalam air lalu menyergapnya ketika mangsanya mendekat untuk minum. Hewan ini memiliki ekor kuat dan panjang yang dapat digunakan untuk berenang di dalam air. Selain berenang di dalam air, hewan ini dapat pergi ke daratan, berjalan dengan postur tubuh semi-tegak menggunakan kaki kekarnya. Kemampuan bergerak di air maupun di darat merupakan sebuah keuntungan besar bagi reptil. Kemampuan bergerak di dua habitat yang berbeda ini memungkinkan regulasi suhu tubuh yang lebih efisien. Proterosuchus akan menaikkan suhu tubuhnya dengan berjemur di terik matahari dan akan kembali ke air apabila suhu tubuh telah dirasa cukup hangat. MakananMangsa utama Proterosuchus adalah hewan darat seperti Lystrosaurus. Karakter morfologi tengkorak mengindikasikan bahwa hewan ini cenderung lebih adaptif untuk memangsa hewan darat daripada memangsa ikan maupun hewan air lainnya. Hal ini dapat dilihat dari letak foramen orbital yang cenderung berada lebih ke dorsal. Mata yang terletak ke arah dorsal memungkinkan Proterosuchus dengan leluasa melihat dari bawah ke permukaan air ke atas. Proterosuchus akan melompat keluar dari dalam air dan menangkap mangsa yang mendekat ke arah badan air. Pola aktivitas harianPerbandingan antara cincin scleral Proterosuchus, burung-burung modern dan reptil menunjukkan bahwa Proterosuchus mungkin merupakan hewan cathemeral, aktif sepanjang hari selama interval pendek. Hal ini mendukung gagasan yang menyatakan bahwa archosaurus awal beradaptasi dengan cahaya redup. Namun, karena Proterosuchus mungkin merupakan hewan di daerah kutub, Proterosuchus hidup di bawah kondisi pencahayaan yang berbeda dari spesies archosaurus lainnya dan mungkin tidak mewarisi adaptasi yang sama seperti dengan archosaurus lainnya.[2] Spesimen tipe Proterosuchus adalah P. fergusi, dinamai oleh Robert Broom pada tahun 1903 dari Tarkastad, Eastern Cape di Afrika Selatan.[3] P. fergusi telah ditemukan di Zona kumpulan fosil Lystrosaurus di Grup Beaufort, Karoo . Beberapa spesies proterosuchida lain yang telah ditemukan di Karoo, meliputi Chasmatosaurus vanhoepeni pada tahun 1924,[4] Elaphrosuchus rubidgei pada tahun 1946,[5] dan Chasmatosaurus alexandri pada tahun 1965.[6] Spesies ini dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan ukuran. Karakteristik ini dianggap merepresentasikan tahapan umur yang berbeda dalam pertumbuhan satu spesies.[7] Spesies Chasmatosaurus, C. yuani, dideskripsikan dari Xinjiang, Cina pada tahun 1936. Spesimen ditemukan di Grup Cangfanggou dekat Jimsar, timur laut Ürümqi .[8] Jenis ini ditetapkan ulang sebagai spesies Proterosuchus pada tahun 1970. Chasmatosaurus ultimus Young, 1964 [9] sebelumnya dianggap sebagai spesies Proterosuchus, tetapi baru-baru ini ditetapkan ulang sebagai takson non-proterosuchid .[10] KlasifikasiProterosuchus merupakan salah satu contoh Archosauria awal, kelompok yang juga meliputi buaya, pterosaurus, dinosaurus, dan burung . Marga ini dahulu diyakini sebagai nenek moyang buaya, tetapi pada saat ini lebih dikenal sebagai takson yang jauh lebih basal. Referensi
|