Postmillinialisme adalah sebuah konsep atau pandangan di dalam agama Kristen yang mengatakan bahwa Kristus baru akan datang untuk kedua kali ke dunia ini sesudah Kerajaan Seribu Tahun.[1][2] Kerajaan Seribu Tahun dimaknai oleh sebagian orang Kristen sebagai periode literal di mana di dalamnya terdapat situasi yang damai dan makmur yang akan terjadi selama 1000 tahun.[2] Sebagian lainnya menafsirkan Kerajaan Seribu Tahun secara simbolis dan tidak membatasinya dalam kurun waktu tertentu.[2] Mereka meyakini bahwa kerajaan 1000 tahun akan berakhir pada kedatangan Yesus yang kedua, kebangkitan orang mati, dan penghakiman terakhir.[2]
Akhir zaman sudah meluas di dalam dunia melalui pemberitaan injil, dan karya penyelamatan dari Roh Kudus pada setiap pribadi yang percaya.[2] Orang-orang pun akan tampak, dan pada akhirnya dalam periode waktu yang panjang Kristus akan datang membawa damai dan sebuah kebenaran yang mutlak.[2] Kedatangan Kristus akan diikuti segera dengan kebangkitan umum, penghakiman secara umum dan dunia baru dari surga serta neraka dalam kesempurnaannya.[2] Pandangan Postmillinialisme oleh para pengikutnya didasarkan pada teks kitab Wahyu kepada Yohanes.[3]
Latar Belakang
Postmilenialisme awalnya muncul dalam komentar Daniel Whitby yang adalah pengikut gerakan Anglikan.[2] Pandangannya kemudian diadopsi oleh Jonathan Edward dan banyak pemimpin gerakan misi protestan pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.[2] Pandangan Whitby mengenai postmillenium sangat berorientasi pada kehidupan orang yahudi.[4]
Ciri-ciri
Pandangan Mengenai Alkitab
Penganut paham postmilenialisme alkitabiah mengakui adanya wewenang alkitab dalam kehidupan manusia.[4] Mereka atau penganut paham ini mengharapkan suatu masa yang indah pada masa depan.[4] Masa di mana keemasan hadirat Allah hadir dan terbentuk melalui usaha manusia sendiri.[4]
Pandangan Mengenai Kuasa Allah
Kuasa Allah mutlak adanya dalam setiap sisi dunia, yang diikuti dengan suatu talenta umum kepada setiap individu atau kelompok yang ada.[4] Janji Allah diharapkan dapat memenuhi setiap insan, dan menjadikan setiap pengharapan hidup di dalam proses millinialisme Allah.[4]Berkat dalam kuasa Allah akan digenapi di Bumi.[4] Manusia akan diselamatkan oleh karena berkat yang daripada Allah.[4]
Pandangan Mengenai Gereja
Gereja dianggap sebagai satu-satu alat atau perantara menghadirkan kerajaan seribu tahun di Bumi ini.[4] Kedatangan Kristus kedua kali secara fisik ke dalam dunia akan dibantu dan dibukakan oleh gereja, terkhusus melalui pemberitaan injil oleh gereja-gereja di seluruh dunia.[5]
Pandangan mengenai kedatangan Kristus
Penganut postmillenialisme percaya bahwa Kristus pasti datang di akhir masa seribu tahun.[4] Kedatangannya akan diikuti dengan segera oleh kebangkitan dan penghakiman secara umum.[4]
Pandangan mengenai Kerajaan Seribu Tahun
Dalam Postmilenialisme, kedatangan Kristus kedua kali akan didahului oleh zaman Millenium atau Kerajaan Seribu Tahun.[4] Di zaman ini, Kristus bersama-sama dengan Roh Kudus akan mewujudkan amanat agung serta berkat yang telah dijanjikan ke dalam dunia.[4] Roh kudus akan mewartakan takhta sorga di dalam Kristus melalui gereja-gereja atau manusianya sendiri.[5] Manusia yang sudah ditebus terdahulu oleh penderitaannya.[5] Secara berkala, Kerajaan Allah akan dikembangkan di Bumi.[5] Dan pemerintahan Kerajaan itu, melalui Roh Kudus, akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.[5]