Politik Uni Soviet

Artikel ini adalah bagian dari seri:
Politik Uni Soviet
Kepemimpinan Pemimpin Kepala Negara Presiden Wakil Presiden Kepemimpinan bersama Dewan Negara Dewan Presidensial
Partai Komunis Kongres Komite Pusat Sejarah Sekretaris Jenderal Politbiro Sekretariat Orgbiro
Perwakilan Kongres Soviet (Komite Eksekutif Pusat) Majelis Agung Dewan Kesatuan Dewan Kebangsaan Presidium Kongres Perwakilan Rakyat Ketua Pemilu legislatif 1989
Pemerintahan Konstitusi Nama resmi 1924 1936 1977 Pemerintah Kementerian Komite Negara Kabinet Kepala Pemerintahan Wakil Pertama Perdana Menteri Wakil Perdana Menteri Sekretaris Perdana Menteri Administrator Urusan Dewan Komisar Rakyat Dewan Menteri Kabinet Menteri
Hukum Hukum Mahkamah Agung Penasihat Militer Pengadilan Rakyat Pengadilan Negeri Kejaksaan Agung
Ideologi Demokrasi Soviet Marxisme–Leninisme Leninisme Stalinisme Khrushchevisme De-Stalinisasi
Masyarakat Ekonomi Pertanian Barang kebutuhan Rencana Lima Tahun Reformasi Kosygin Kebijakan Ekonomi Baru Ilmu pengetahuan dan teknologi Era Stagnasi Perencanaan keseimbangan material Transportasi Komunisme perang Budaya Demografi Pendidikan Keluarga Fraseologi Agama Tekanan Penyensoran Penyensoran gambar Pembersihan Besar-Besaran Sistem gulag Kolektivisasi HAM Penindasan ideologi Riset paksa Penyalahgunaan politik psikiatri Penindasan politik Penindasan ekonomi Pemindahan penduduk Propaganda Teror Merah
Negara lainnya Atlas
l b s

Sistem politik Uni Soviet bercirikan kekuasaan penuh Partai Komunis Uni Soviet (PKSU) sebagai satu-satunya partai politik yang diizinkan oleh Konstitusi Uni Soviet.

Bolshevik yang mengambil alih kekuasaan semasa Revolusi Oktober, dalam fase terakhir dari Revolusi Rusia, dimana Partai Komunusi pertama mengambil alih kekuasaan dan mencoba untuk menerapkan versi Leninisme dari Marxisme dalam cara yang praktikal. Walaupun mereka tumbuh dengan cepat selama revolusi, dari 24.000 hingga 100.000 anggota, dan memiliki dukungan yang sama, yaitu 25% dalam Majelis Pemilihan pada November tahun 1917, Bolshevik hanya merupakan partai minoritas saat mereka mengambil alih kekuasaan dengan paksa di Petrograd dan Moskow. Keuntungan mereka adalah disiplin dan sebuah platfrom yang mendukung dengan gerakan para pekerja, petani, prajurit dan pelayar yang telah mengambil alih pabrik-pabrik, soviet (majelis) yang terorganisir, dan beberapa tanah yang disita dari para aristrokat dan para pemegang tanah, yang telah ditinggalkan oleh tentara dan angkatan laut.

Karl Marx tidak memberi detail mengenai struktur pemerintahan dan masyarakat sosialis atau komunis, selain pengganti sistem kapitalis dengan sosialisme, pada akhirnya komunisme, oleh berbagai macam kelas pekerja. Lenin sebagai pemimpin para Bolsheviks, telah mengembangkan teori bahwa Partai Komunis harus bertugas sebagai pelapor dan pelindung proletariat dengan pemerintahan yang bedasarkan keinginan mereka (kelas pekerja), tapi, seperti Marx ia tidak mengembangkan program ekonomi dan politik secara mendetail. Pemerintahan komunis baru dari Uni Soviet menghadapi masalah: memperluas kekuasaan diluar kota besar, melawan kounter-revolusi dan partai atau organisasi yang beroposisi dengan pemerintah, mengatasi dan melanjutkan perang dan mengatur sebuah sistem ekonomi dan politik yang baru.