Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari General Secretary of the Communist Party of the Soviet Union di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Sebelum terjadinya Revolusi Oktober, jabatan Sekretaris Partai sama dengan seorang birokrat. Setelah Kaum Bolshevik berhasil mengambil alih kekuasaan, jabatan Sekretaris Eksekutif Partai dibentuk pada tahun 1919 untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi partai[4]. Setelah kemenangan Kaum Bolshevik dalam Perang Saudara Rusia, jabatan Sekretaris Jenderal dibentuk oleh Vladimir Lenin pada tahun 1922 dengan tujuan untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi dan disiplin murni kepartaian. Tugas utama sekretaris jenderal adalah menentukan komposisi keanggotaan partai dan menetapkan para pejabat-pejabat Partai Komunis Uni Soviet. Sekretaris Jenderal juga mengawasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan partai, dan menjadi orang yang dipercaya untuk memberikan informasi-informasi tentang kegiatan partai kepada para pejabat dan anggota partai.
Lenin kemudian mengangkat Josef Stalin sebagai Sekretaris Jenderal. Stalin, memakai prinsip-prinsip sentralisme demokrat untuk mengubah jabatannya menjadi pemimpin partai, dan kemudian pemimpin Uni Soviet.[5] Beberapa sejarawan meyakini bahwa kematian Yakov Sverdlov telah menjadi faktor utama dalam memfasilitasi elevasi Stalin ke posisi tertinggi kepemimpinan Uni Soviet. Sebagai fakta tambahan, Sverdlov pada awalnya adalah Ketua Sekretariat Partai dan telah dipertimbangkan sebagai calon kuat untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal[6][7].
Sebelum kematian Lenin di tahun 1924, Stalin telah menghadapi banyak kritikan terkait dengan posisinya sebagai Sekretaris Jenderal[8]. Lenin kemudian membuat sebuah pamflet yang meminta pencopotan Stalin karena Stalin dianggap telah bertindak menjadi otoriter dan menyalahgunakan kekuasaannya. Pamflet itu kemudian memicu sebuah krisis politik yang membahayakan posisi Stalin sebagai Sekretaris Jenderal. Dengan bantuan dari Grigory Zinoviev dan Lev Kamenev, Stalin berhasil mempertahankan dirinya dan tetap menjadi Sekretaris Jenderal.
Setelah kematian Lenin, Stalin mulai melakukan konsolidasi kekuasaannya menggunakan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal. Tahun 1928, ia tidak diragukan lagi telah menjadi pemimpin de facto Uni Soviet, dan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal menjadi jabatan tertinggi di Uni Soviet.Pada 1934, Kongres Partai XVII mengukuhkan pemilihan ulang resmi Stalin sebagai Sekjen. Namun, Stalin terpilih kembali dalam seluruh jabatan lain dan masih menjadi pemimpin partai tanpa halangan.[9]
Pada 1950an, Stalin makin menarik diri dari urusan Sekretariat, meninggalkan penaungan badan tersebut kepada Georgy Malenkov, mungkin untuk mengujinya sebagai penerus potensial.[10] Pada Oktober 1952, di Kongres Partai XIX, Stalin merestruktur kepemimpinan partai. Disuarakan melalui Malenkov, permintaannya untuk mengalihkan tugas-tugasnya dalam sekretariat partai karena usianya ditolak oleh kongres partai karena para delegasi tak setuju dengan niat-niat Stalin.[11] Pada akhirnya, kongres resmi meniadakan jabatan Sekjen dari Stalin, meskipun Stalin masih menjadi salah satu sekretaris partai dan memegang kontrol mutlak atas Partai.[12][13] Saat Stalin meninggal pada 5 Maret 1953, Malenkov menjadi anggota paling berpengaruh pada Sekretariat, yang juga meliputi Nikita Khrushchev, dan lain-lain. Di bawah troika Malenkov, Beria, dan Molotov berjangka pendek, Malenkov menjadi KetuaDewan Menteri namun terpaksa mundur dari Sekretariat sembilan hari kemudian pada 14 Maret, meninggalkan Khrushchev dalam kontrol efektif badan tersebut.[14] Khrushchev terpilih pada jabatan baru Sekretaris Tingkat Satu di Pleno Komite Pusat pada 14 September tahun yang sama. Aslinya dihimpun sebagai kepemimpinan kolektif, Khrushchev melepaskan para pesaingnya dari kekuasaan pada 1955 dan (khususnya) 1957 dan menghimpun ulang supremasi Sekretaris Tingkat Satu.[15]
Pada 1964, oposisi dalam Politbiro dan Komite Pusat memimpin penggulingan Khrushchev dari jabatan Sekretarias Tingkat Satu. Leonid Brezhnev menggantikan Khrushchev pada jabatan sebagai bagian dari kekuasaan kolektif lainnya, bersama dengan Perdana Menteri Alexei Kosygin dan lain-lain.[16] Jabatan tersebut kembali berganti nama menjadi Sekretaris Jenderal pada 1966.[17] Kepemimpinan kolektif membatasi kekuasaan Sekjen pada Era Brezhnev.[18] Pengaruh Brezhnev meningkat sepanjang 1970an karena ia dapat meraih dukungan dengan menghindari reformasi-reformasi radikal apapun.[19]Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko memerintah negara tersebut dengan cara yang sama dengan hal yang dilakukan oleh Brezhnev.[20]Mikhail Gorbachev memerintah Uni Soviet sebagai Sekjen sampai 1990, saat Partai Komunis kalah atas monopoli kekuasaannya pada sistem politik. Jabatan Presiden Uni Soviet didirikan agar Gorbachev tetap memegang jabatannya sebagai pemimpin Uni Soviet.[21] Setelah kegagalan kudeta Agustus 1991, Gorbachev mundur dari jabatan Sekjen.[22] Ia digantikan oleh deputinya, Vladimir Ivashko, yang hanya menjabat selama lima hari sebagai Pelaksana Jabatan Sekjen sebelum Boris Yeltsin, Presiden Rusia, menangguhkan seluruh kegiatan dalam Partai Komunis.[23] Setelah pencekalan partai tersebut, Persatuan Partai-partai Komunis – Partai Komunis Uni Soviet didirikan oleh Oleg Shenin pada 1993. Pengerjaan partai tersebut adalah sebagai wadah karya untuk memulihkan dan merestorasi Partai Komunis Uni Soviet. Organisasi tersebut memiliki para anggota dari seluruh bekas republik Soviet.[24]
Sebagai Sekretaris Teknikal, Stasova dan empat staf wanitanya bertanggung jawab untuk penugasan korespondensi dengan sel-sel partai sementara, menangani pekerjaan, menjaga catatan keuangan, mendistribusikan dana Partai,[26] merumuskan kebijakan struktur partai dan mengangkat personil baru.[27]
Sverdlov masih menjabat sampai kematiannya pada 16 Maret 1919. Pada masa jabatannya, ia biasanya bertanggung jawab untuk teknikal ketimbang materi politik.[29]
Saat jabatannya dilepaskan, Stasova tak dianggap kompetitor serius untuk jabatan Sekretaris Tanggung Jawab, jabatan penerus dari Ketua Sekretariat.[30]
Jabatan Sekretaris Tanggung Jawab berfungsi seperti sekretaris, sebuah jabatan menial yang menyatakan bahwa Krestinsky juga merupakan anggota Politbiro, Orgburo dan Sekretariat Partai. Meskipun demikian, Krestinsky tak pernah berniat untuk membuat basis kekuasaan independen seperti yang kemudian dilakukan oleh Joseph Stalin saat ia menjabat sebagai Sekjen.[4]
Terpilih menjadi Sekretariat Tanggung Jawab di Kongres Partai X yang diadakan pada Maret 1921. Kongres memutuskan bahwa jabatan Sekretaris Tanggung Jawab harus memiliki presensi di pleno-pleno Politbiro. Sebagai hasilnya, Molotov menjadi anggota kandidat Politbiro.[33]
Stalin memakai jabatan Sekjen untuk membuat basis kekuasaan kuat untuk dirinya sendiri. Di Kongres Partai XVII pada 1934, Stalin secara tak resmi terpilih kembali menjadi Sekjen[35] dan jabatan tersebut jarang disebutkan setelah itu[36] namun Stalin masih memegang jabatannya dan seluruh kekuasaannya. Jabatan tersebut resmi ditiadakan di Kongres Partai XIX pada 16 Oktober 1952, tetapi Stalin masih menjadi sekretariat dan memegang kekuasaan mutlak.[13]
Khrushchev mendirikan kembali jabatan tersebut pada 14 September 1953 dengan nama Sekretaris Tingkat Satu. Pada 1957, ia nyaris dilepaskan dari jabatan oleh Kelompok Anti-Partai. Georgy Malenkov, seorang anggota utama Kelompok Anti-Partai, mengkhawatirkan kekuasaan Sekretaris Tingkat Satu menjadi tak terbatas.[38] Khrushchev digulingkan dari jabatan pemimpin pada 14 Oktober 1964, dan digantikan oleh Leonid Brezhnev.[17]
Kekuasaan dan fungsi Brezhnev sebagai Sekjen dibatasi oleh kepemimpinan kolektif.[19] Pada 1970an, pengaruh Brezhnev melampaui Kosygin karena ia dapat mempertahankan dukungan dengan menghindari reformasi radikal apapun.
Ia diangkat menjadi penerus terdepan Brezhnev pada jabatan ketua komite dalam rangka mengurusi pemakaman Brezhnev.[41] Andropov memerintah negara tersebut dengan cara yang sama dengan yang dilakukan oleh Brezhnev sebelum ia meninggal.[20]
Chernenko berusia 72 tahun saat terpilih pada jabatan Sekjen dan tak lama kemudian jatuh sakit.[42] Seperti Andropov, Chernenko memerintah negara tersebut dengan cara yang sama dengan hal yang dilakukan oleh Brezhnev.[20]
Ia terpilih menjadi Deputi Sekretaris Jenderal di Kongres Partai XXVIII. Ivashko menjadi pelaksana jabatan Sekjen setelah Gorbachev mundur, tetapi kemudian Partai tersebut resmi merunduk secara politik dan dicekal pada 29 Agustus 1991.[23]