Kecamatan ini memiliki penduduk yang sebagian besar merupakan suku Manggarai. Suku Manggarai kebanyakan mengabdikan hidupnya dengan bercocok tanam di ladang atau sawah. Tanaman yang menjadi komoditi utama masyarakatnya adalah padi, ubi kayu, jagung, buah-buahan dan juga sayur-sayuran. Selain itu, penduduk juga beternak hewan seperti babi, kerbau, sapi, kuda, anjing, ayam,dan lainnya. Bahasa yang digunakan selain bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia adalah bahasa Manggarai dengan logat Manggarai Timur.[2]
Pada umumnya masyarakat suku Manggarai memeluk agama Katolik, dan Protestan. Pada tahun 2021 jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 27.572 jiwa dengan kepadatan penduduk 263 jiwa/km². Sebagian besar penduduknya beragama Kristen yakni 99,92%, dimana Katolik 99,67% dan Protestan 0,25%. Sebagian kecil lainnya beragama Islam yakni 0,07%, dan Hindu 0,01%.[1]