Piyanggang, Sumowono, Semarang
Gambaran UmumDesa Piyanggang merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Indonesia, secara demografi desa Piyanggang merupakan desa dengan kondisi topografi miring, berada di kaki lereng Gunung Ungaran sebelah barat, dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut yang berhawa sejuk dengan suhu berkisar 23 – 25 oC. Sementara kondisi tanah termasuk jenis tanah cabuk yang gembur dan berwarna hitam dengan ketebalan antara 1-3 meter yang dibawahnya merupakan jenis batuan cadas yang kaya akan kandungan batu dan pasir. Batas-batas desa Piyanggang terdiri dari, sebelah timur berbatasan dengan desa Losari, sebelah selatan berbatasan dengan desa Pledokan, sebelah barat berbatasan dengan desa Keseneng, dan sebelah utara berbatasan dengan desa Gondang kabupaten Kendal. Kondisi penduduk desa Piyanggang jika dilihat dari segi sosial memang sangatlah baik, pernyataan itu bisa dilihat dari kegiatan gotong royong warga yang masih berjalan sampai saat ini, juga dari masih banyaknya kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti yasinan, pengajian rutin setiap bulannya, bahkan adat budaya seperti slametan, merti dusun dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang menggambarkan kerukunan antar warga. Jumlah penduduk yang heterogen merupakan potensi yang bisa dikembangkan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan untuk peningkatan kapasitas Desa. Perkembangan diatas dapat dikatakan kekuatan / potensi desa untuk maju dan dukungan dalam mengatasi permasalah-permasalah yang dihadapi desa. Dalam setiap perkembangan pasti ada hambatan dan tantangan atau dampak dari perkembangan itu sendiri. Adapun masalah-masalah yang dihadapi desa saat ini adalah :
SejarahDalam sejarahnya desa Piyanggang adalah sebuah desa yang terbentuk pada saat Islam mulai masuk wilayah pulau Jawa khususnya di sekitar kaki gunung Ungaran pasca kesultanan Mataram. Ini terbukti dengan ditemukannya nama leluhur desa Piyanggang yang dalam bahasa kesehariannya disebut dengan nama Mbah Danyang atau Ingkang Bubak Citak / Truko Yoso yang terdiri dari beberapa komplek makam, dimana menurut sebagian masyarakat yang dianggap paling tua dan diyakini sebagai orang pertama kali menetap dan bermukim di Desa Piyanggang adalah : Kyai Pramudiharjo dan Nyai Ja'irah Beliau ini diperkirakan seorang abdi atau punggawa kerajaan yang diberi tugas untuk membuka desa-desa baru di sebelah barat kaki gunung Ungaran, jika dilihat dari nama istri Kyai Pramudiharjo yaitu Nyai Ja'irah dapatlah diketahui bahwa beliau menganut Islam berikut juga dari situs-situs yang ada dalam sejarah bahwa masyarakat desa Piyanggang telah memeluk agama Islam dan pada masa lalu di desa Piyanggang pernah berdiri Pondok Pesantren yang cukup masyhur hanya patut disesalkan kemungkinan karena tidak adanya regenerasi pondok pesantren tersebut hanya tinggal kenangan. Dari berbagai sumber sementara dapat diperoleh keterangan bahwa dulunya Desa Piyanggang terdiri dari beberapa pemukiman kampung yaitu : 1. Kampung Utara yang disesepuhi oleh Kyai Danuri 2. Kampung Tengah yang disesepuhi oleh Kyai Bencok 3. Kampung Selatan yang disespuhi oleh Kyai Muhali Dalam perkembangan selanjutnya pada sekitar akhir abad ke-19 desa Piyanggang telah terbentuk menjadi sebuah Desa / Kelurahan yang dipimpin oleh lurah atau kepala desa sampai sekarang. Adapun nama-nama lurah / kepala desa yang memerintah desa Piyanggang adalah sebagai berikut : 1. SOPYAN, dengan masa jabatan tahun 1937-1945 2. PRAMUDIHARJO, dengan masa jabatan tahun 1945-1957 3. SUJADI, dengan masa jabatan tahun 1957-1962 4. ABDUL FEQIH, dengan masa jabatan tahun 1962-1963/Ymt 5. MUNIR Nawawi, dengan masa jabatan tahun 1963-1974 6. SISWANTO, dengan masa jabatan tahun 1974-1988 7. KASMAN, dengan masa jabatan tahun 1988-1989/Ymt 8. SUYATNO, dengan masa jabatan tahun 1989-1998 9. AMIRUDIN, dengan masa jabatan tahun 1998-1999/Ymt 10. MUNIR, dengan masa jabatan tahun 1999-2007 11. MUNIR, dengan masa jabatan Tahun 2007-2013 12. SUPARNO, dengan masa jabatan Tahun 2013-2019 13. IMRODIN, dengan masa jabatan tahun 2019-sampai saat ini Dalam perkembangan selanjutnya desa Piyanggang terbagi menjadi 3 wilayah dusun dan 4 wilayah lingkungan yang disebut Rukun Warga / RW dimana 3 RW terdiri dari masing-masing 2 wilayah Rukun Tetangga / RT dan 1 RW hanya terdiri dari 1 wilayah Rukun Tetangga / RT sehingga secara keseluruhan Desa Piyanggang terdiri dari 7 RT. DemografisA. Letak Wilayah Nama Desa : Piyanggang Nama Kecamatan : Sumowono Nama Kabupaten : Semarang Nama Provinsi : Jawa Tengah Jarak ke Ibukota Kecamatan : 4 km Jarak ke Ibukota Kabupaten : 29 km Batas Wilayah Desa Piyanggang : Sebelah Utara : Desa Gondang Kabupaten Kendal Sebelah Timur : Desa Losari Kabupaten Semarang Sebelah Selatan : Ds. Trayu,Ds.Pledokan dan Ds.Mendongan Sebelah Barat : Ds. Keseneng B. Luas Wilayah Luas wilayah desa : 177 Ha Wilayah desa terbagi menjadi : 3 dsn, 4 RW dan 7 RT Dsn.Piyanggang : Jumlah RW : 2 Jumlah RT : 4 Dsn.Pancuran : Jumlah RW : 1 Jumlah RT : 2 Dsn.Butuh : Jumlah RW : 1 Jumlah RT : 1 Jumlah seluruh RW : 4 Jumlah RT : 7 C. Penggunaan Lahan Tanah Sawah : 63 Ha Irigasi : 0 Ha Irigasi ½ teknis : 55 Ha Tadah Hujan : 8 Ha Tanah Fasilitas Umum : 0,80 Ha Kas Desa : 9,370 Ha Lapangan : 0,72 Ha Perkantoran Pemerintah : 0,58 Ha Lainnya : 0,50 Ha Tanah Perkebunan : 0 Ha Tanah Kering : 0 Ha Tegal / Ladang : 88 Ha Permukiman : 26 Ha D. Topografis Ketinggian tempat : 800 meter dari permukaan laut (M dPL) Kondisi tanah : Liat / Lincat Potensi tanah : Lahan Pertanian Bentang wilayah : datar /berbukit/lereng gunung Curah hujan/jml bln hujan : 2.500 mm/th 7 bulan Suhu rata-rata harian : 23 – 25 oC E. Penggunan Lahan Produktif dan Produksi Rata-Rata Pertanian : Padi dan Palawija Luasan/Produksi : 59 Ha/6 ton/th Peternakan : Ayam Potong Luasan/Produksi : 0,01 Ha 6.000 ekor Perikanan : Nila dan lele Luasan/Produksi : 0,011 Ha/15.000 ekor Perkebunan : Kopi dan Alpukat Luasan/Produksi : 63 Ha/4 ton/th Kehutanan : Sengon Luasan/Produksi : 88 Ha/16 m3/th Sosiala. Jumlah Penduduk Jumlah total penduduk : 1.187 orang Jumlah laki-laki : 565 orang Jumlah Perempuan : 562 orang Jumlah KK : 256 KK b. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 0 – 1 tahun : 91 orang 1 – 5 tahun : 52 orang 5 – 6 tahun : 53 orang 6 – 15 tahun : 225 orang 16 – 21 tahun : 109 orang 22 – 59 tahun : 543 orang 60 ahun keatas : 54 orang c. Agama dan Etnis Penduduk Islam : 1.187 orang Kristen : 0 orang Katolik : 0 orang Hindu : 0 orang Budha : 0 orang Etnis Jawa : 1.187 orang Sunda : 0 orang Batak : 0 orang Cina : 0 orang Eropa : 0 orang d. Pendidikan Belum sekolah : 112 orang Tidak pernah sekolah : 103 orang Tidak tamat SD : 116 orang Tamat SD : 599 orang Tamat SLTP : 126 orang Tamat SLTA : 66 orang Tamat D1 : 2 orang Tamat D2 : 0 orang Tamat D3 : 2 orang Tamat S1 : 4 orang Tamat S2 : 0 orang Tamat S3 : 0 orang e. Tenaga Kerja & Jumlah Penduduk Cacat Penduduk Usia 15-60 tahun : 835 orang Ibu Rumah Tangga : 234 orang Penduduk masih sekolah : 159 orang Tenaga kerja = 1 – (2+3) : 442 orang Cacat fisik bawaan : 0 orang Cacat Kecelakaan : 0 orang Cacat Mental : 0 orang Fasilitas Umuma. Transportasi
b. Komunikasi
c. Kesehatan
d. Pendidikan
e. Peribadatan
f. Pariwisata
g. Olahraga
Organisasia. Organisasi Perempuan
b. Organisasi Pemuda
c. Organisasi Bapak
d. Organisasi Profesi
e. Orgnisasi Keagamaan
f. Organisasi Politik Partai Golkar Partai Persatuan Pembangunan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Partai Demokrat Partai Amanat Nasional Partai Keadilan Sejahtera Partai Bulan Bintang EkonomiAngkatan Kerja dan Pengangguran
Mata Pencaharian / Pekerjaan
Penguasaan asset ekonomi masyarakat
Kelembagaan Ekonomi Masyarakat
|
Portal di Ensiklopedia Dunia