Pertempuran Semenanjung Kerch
Pertempuran Semenanjung Kerch (bahasa Jerman: Unternehmen Trappenjagd) (Russian Керченско-Феодосийская десантная операция (Kerchensko-Feodosiyskaya desantnaya operatsiya, 'operasi pendaratan Kerch-Feodosiya') adalah sebuah serangan Perang Dunia II yang dilakukan oleh angkatan darat Jerman dan Rumania melawan pasukan Front Krimea Soviet dalam mempertahankan Semenanjung Kerch, di bagian timur Krimea. Serangan tersebut diluncurkan pada 8 Mei 1942 dan berlangsung pada sekitar tanggal 18 Mei 1942 dengan hampir seluruh pasukan pertahanan Soviet hancur. Tentara Merah kehilangan lebih dari 170,000 pria yang tewas atau dijadikan tahanan, dan tiga angkatan darat (ke-44, ke-47, dan ke-51) dengan dua puluh satu divisi.[3] Operasi tersebut merupakan salah satu pertempuran yang terjadi sebelum serangan musim panas yang dilakukan oleh Jerman Latar belakangDalam Operasi Barbarossa – penyerangan Jerman ke Uni Soviet – Krimea bukan menjadi target penyerangan Jerman selama invasi. Namun tiga minggu setelah invasi, pada 13 Juli 1941, sumber minyak utama Jerman di Ploesti, Romania diserang oleh pesawat-pesawat pembom milik Armada Laut Hitam Soviet yang berpangkalan di Krimea. Mulai saat itulah, Krimea menarik perhatian sang Führer. Genap sepuluh hari setelahnya, pada tanggal 23 Juli 1941, Hitler mengeluarkan Perintah Nomor 33 yang memberikan prioritas kepada Satuan Darat Selatan pimpinan Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt untuk beroperasi di Ukraina. Hitler memerintahkan agar Krimea dikuasai. Pangkalan-pangkalan udara yang berbasis di Simferopol menjadi sasaran utama agar pesawat-pesawat pembom Soviet berhenti menyerang kilang-kilang minyak di Rumania. Serangan tersebut dilakukan melalui satu-satunya jalan darat menuju Semenanjung Krimea, yaitu Perekop. Pasukan utama dari Satuan Darat Selatan ini adalah Angkatan Darat ke-11 pimpinan Generaloberst Erich von Manstein. OperasiDi akhir tahun 1941, Sevastopol menjadi satu-satunya wilayah di Semenanjung Krimea yang masih belum berhasil ditaklukkan. Namun, pada tanggal 26 Desember 1941, Soviet mendaratkan pasukan di Kertsch, di ujung paling timur Semenanjung Krimea. Generalleutnant Hans Graf von Sponeck, komandan Divisi Infanteri ke-22, meminta ijin untuk mundur karena bahaya terkepung, tetapi ditolak tiga kali oleh Hitler. Empat hari setelahnya, Soviet mendaratkan pasukannya di Feodosiya, di sebelah barat von Sponeck. Ia pun langsung bergerak mundur atas inisiatifnya sendiri dalam menyelamatkan pasukannya dari kepungan. Akibat dari dua pendaratan ini, pasukan Jerman berhasil dipukul mundur. Namun nasib von Sponeck dalam menyelamatkan pasukannya dilihat dari sudut pandang yang berbeda oleh sang Führer. Tanggal 18 Januari 1942, von Manstein menyerang balik dan mengambil alih Feodosiya. Pasukan Soviet berhasil dipukul mundur ke garis pertahanan yang baru di Ak Monaiy. Akibat dari serangan balik ini, Stavka (Komando Tinggi Angkatan Bersenjata Soviet) mengirim perwakilannya ke Krimea, Komisioner Angkatan Darat Lev Mekhlis, yang merupakan orang partai dan tidak memiliki pengalaman militer, tetapi dipilih karena merupakan seorang komunis yang fanatik. Kedudukan Mekhlis menjadi lebih tinggi dibandingkan komandan Soviet di front Krimea, Dmitri Timofeyevich Kozlov, yang berpangkat General-Leiytenant. Komando Tinggi Angkatan Bersenjata Jerman menyatakan bahwa Kertsch harus diambil alih. Hal ini jelas dilakukan karena dua alasan. Pertama, agar dapat fokus dalam ofensifnya ke Sevastopol, bagian timur ini harus diselesaikan lebih dahulu untuk mencegah pertempuran dua front. Kedua, pada tahun baru 1942 Hitler memiliki rencana baru untuk menduduki ladang minyak di Kaukasus. Akan tetapi operasi ini tidak bisa dilaksanakan apabila pasukan Soviet di wilayah Krimea belum dihancurkan, karena bagian selatan pasukan Jerman akan berbahaya jika diserang. Demi mencapai keberhasilan, pasukan von Manstein diberikan bantuan udara dari Korps Udara VIII pimpinan General der Flieger Wolfram Freiherr von Richtofen, yang merupakan satuan angkatan udara khusus dalam memberikan bantuan udara jarak dekat. Von Manstein juga diberikan satuan baru, Divisi Panzer ke-22. Operasi yang akan segera dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 1942 ini diberi nama Operasi Trappenjagd. Kozlov yakin bahwa pasukan Jerman akan menyerang melalui jalur utara semenanjung itu, sehingga ia mengalokasikan Angkatan Darat ke-51 dan pasukan lapis bajanya di wilayah utara. Penyerangan melalui jalur selatan dianggap sangat tidak mungkin, sehingga Kozlov hanya memposisikan Divisi Senapan ke-63nya yang lemah di wilayah selatan. Namun, di luar dugaan, pasukan Jerman menyerang melalui jalur selatan. Pasukan Jerman bergerak mengepung yang hanya dilakukan dari satu arah. Tembakan-tembakan artileri Jerman dan pesawat-pesawat Stuka menggempur posisi Soviet. Pada hari kedua pertempuran, von Manstein mengirim Divisi Panzer ke-22 dalam skala kecil. Setelah berhasil menembus garis pertahanan Soviet, panzer-panzer Jerman bergerak ke utara untuk mengepung Angkatan Darat ke-47 Soviet. Akibat dari serangan ini, Mekhlis dan Kozlov meminta ijin dari Stalin untuk mundur ke garis pertahanan yang baru, dan diijinkan. Gerakan mundur ini dilakukan Soviet di sepanjang garis pantai utara yang menghadap Laut Azov. Di belakangnya, pasukan Jerman mengikuti. Jerman berhasil memasuki kota Kertsch dan memukul mundur pasukan Soviet yang selamat. Kejadian ini menyerupai Dunkirk. Pasukan Soviet tidak memiliki pilihan lain selain meninggalkan Krimea melalui jalur laut. Segala kapal dan rakit yang tersedia digunakan untuk mengevakuasi pasukan yang selamat ke Teluk Taman sepuluh kilometer di sebelah timur. Sekitar 120.000 pasukan Soviet berhasil lolos. Namun lebih banyak lagi yang tidak, karena kurangnya jumlah perahu dan rakit yang tersedia. Di akhir hari operasi pada tanggal 18 Mei 1942, pasukan Soviet telah menderita 176.000 pasukan tewas, 400 pesawat, 347 tank, dan 4.000 pucuk senjata, atau sekitar 63 persen korban dari pasukan Soviet di front Krimea. Sedangkan Jerman hanya menderita 5 persen dari Angkatan Darat ke-11. Jabatan Mekhlis diturunkan dan dipindahkan ke pos yang baru. Pangkat Kozlov diturunkan satu, dari General-Leiytenant menjadi General-Maiyor. Keberhasilan dari Operasi Trappenjagd ini merupakan kemenangan gemilang bagi Jerman dan kekalahan telak bagi Soviet, karena dengan amannya sayap timur Semenanjung Krimea, sekarang Jerman dapat melancarkan serangannya yang berfokus ke Sevastopol di sebelah barat daya. Demikian pula dengan amannya sayap selatan, Satuan Darat Selatan dapat melancarkan serangan ke Kaukasus. ReferensiKutipan
Daftar pustaka
Pranala luar
|