Korea Selatan: 40,000?+[3] Amerika Serikat: 4,599 tewas 12,058 luka-luka 2,701 hilang 401 ditangkap[4] 60 tank Britania Raya: 5 tewas, 17 luka-luka India: 1 tewas 2 koresponden perang 60,504 total korban
63,590 total korban 3,380 ditangkap[5] 239 tank T-34 74 meriam SU-76
Pertempuran Perimeter Pusan adalah sebuah pertempuran skala besar antara Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pasukan Korea Utara yang berlangsung dari 4 Agustus sampai 18 September 1950. Peristiwa tersebut adalah salah satu pertikaian besar pertama dari Perang Korea. Pasukan PBB berjumlah 140,000 orang berpawai untuk membuat pendirian terakhir melawan serbuan angkatan darat Korea Utara berjumlah 98,000 orang.
Pasukan PBB berulang-ulang dikalahkan oleh pergerakan pasukan Korea Utara, terpaksa kembali ke "Perimeter Pusan", sebuah garis pertahanan sepanjang 140-mil (230 km) yang mengitari sebuah kawasan di ujung tenggara Semenanjung Korea yang meliputi pelabuhan Pusan. Pasukan PBB, yang kebanyakan terdiri dari Republik Korea (ROK), Amerika Serikat dan Persemakmuran Britania, melakukan pendirian terakhir di sekitaran perimeter tersebut, menangkit serangan-serangan Korea Utara berulang selama enam pekan karena mereka merenggut sekitaran kota Taegu, Masan, dan P'ohang, dan Sungai Naktong. Serangan-serangan Korea Utara masif meraih kegagalan dalam memaksa pasukan PBB makin mundur dari perimeter tersebut, disamping dua tekanan besar pada bulan Agustus dan September.
Pasukan Korea Utara, dibarengi oleh kekalahan masif dan penipisan suplai, masih memajukan serangan-serangan terhadap pasukan PBB dalam sebuah upaya untuk mempenetrasikan perimeter tersebut dan menerobos garis tersebut. Namun, PBB memakai pelabuhan tersebut untuk meningkatkan pergerakan pasukan, peralatan dan logistik, dan angkatan laut dan udaranya masih belum melebiji pasukan Korea Utara saat terbang. Setelah enam pekan, pasukan Korea Utara runtuh dan menarik diri dalam kekalahan setelah pasukan PBB meluncurkan serangan balasan ke Inchon pada 15 September. Pertempuran tersebut menjadi pergerakan pasukan Korea Utara terjauh dalam perang tersebut, karena pertikaian pada masa berikutnya dalam perang tersebut berada dalam keadaan mengambang.
Bowers, William T.; Hammong, William M.; MacGarrigle, George L. (2005). Black Soldier, White Army: The 24th Infantry Regiment in Korea. Honolulu, Hawaii: University Press of the Pacific. ISBN978-1-4102-2467-5.