Penindasan Muslim pada masa kemunduran UtsmaniyahPenindasan Muslim pada masa kemunduran Utsmaniyah adalah serangkaian penindasan yang dialami oleh Muslim Eropa seperti di Albania, Bosnia, Serbia, Yunani, Pomak, Sirkasia, dan bekas wilayah kekuasaan Turki di Eropa lainnya pada masa kemunduran dan keruntuhan Kesultanan Utsmaniyah. Kalangan tersebut menjadi sasaran perampasan, pembantaian, dan bahkan pembersihan etnis. Pada abad ke-19, kebangkitan nasionalisme di Semenjang Balkan timbul bersamaan dengan kemunduran kekuasaan Utsmaniyah, yang menghasilkan pembentukan beberapa negara baru di Eropa seperti Yunani, Serbia, Bulgaria dan Rumania. Pada saat yang sama, Kekaisaran Rusia meluaskan wilayah ke bekas wilayah kekuasaan Utsmaniyah atau sekutu Utsmaniyah di wilayah Kaukasus dan Laut Hitam. Konflik tersebut menimbulkan banyak Muslim mengungsi. Penindasan terhadap Muslim berlanjut selama Perang Dunia I oleh pasukan Rusia yang menyerang di timur dan selama Perang Kemerdekaan Turki di barat, timur, dan selatan Anatolia oleh orang Yunani dan Armenia. Setelah Perang Turki-Yunani, terjadi pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki, dan sebagian besar Muslim di Yunani saat itu pergi. Selama masa tersebut, banyak pengungsi Muslim, yang disebut Muhacir, menetap di Turki.[1] Referensi |