Pengepungan Surosowan (1808)Pengepungan Surosowan terjadi karena Sultan Banten menolak untuk memberikan budak kepada Belanda. yang membuat berakhirnya Keraton Surosowan.
Latar belakangDaendels ingin membangun benteng di Ujung Kulon untuk melindungi Belanda dari serbuan Inggris. dan disana merupakan daerah rawa-rawa yang mengakibatkan warga yang meninggal, sakit, dan melarikan diri. Keadaan ini membuat Daendels marah dan menuduh Mangkubumi Wargadiraja sebagai biang keladi larinya pekerja-pekerja itu. Melalui utusan Sultan yang dipanggil datang ke Batavia, Daendels memerintahkan supaya Sultan harus mengirimkan 1000 orang rakyat setiap hari untuk dipekerjakan di Ujung Kulon. Terbunuhnya utusan BelandaMengetahui sikap Sultan yang demikian, dengan segera dan sembunyi-sembunyi, dikirimnya pasukan dalam jumlah besar yang dipimpin Daendels sendiri ke Banten. Dua hari kemudian pasukan ini sampai di perbatasan kota. Pembalasan Belanda terhadap BantenMengetahui keadaan utusannya itu, Daendels segera memerintahkan pasukannya untuk menyerang istana Surosowan pada hari itu juga, yakni tanggal 21 November 1808. Serangan yang tiba-tiba ini sangat mengejutkan dan memang di luar dugaan, sehingga Sultan tidak sempat lagi menyiapkan pasukannya. Daendels dapat menumpas semua itu. Surosowan dapat direbutnya, dibakar dan dihancurkan rata dengan tanah. AkibatAkibat dari serangan ini membuat Daendels marah yang membuat menghancurkan Keraton Surosowan dan membakarnya hingga rata dengan tanah. Banten dan Lampung masuk ke dalam wilayah jajahan Belanda dan juga kerusakan bangunan serta infrastruktur di Surosowan. Referensi
|