Penangguhan Twitter

Twitter dapat menangguhkan akun, sementara atau permanen, dari layanan jejaring sosial mereka. Penangguhan terhadap individu-individu terkenal sering kali menarik perhatian media ketika itu terjadi.^[1] Ada kampanye bersama oleh Twitter untuk menutup organisasi teroris dan akun yang mempromosikan aksi teroris, seperti yang mempromosikan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL), khususnya pada pertengahan 2010-an, dan untuk menutup teori konspirasi QAnon sejak 2020. Penggunaan Twitter ditangguhkan telah menjadi kontroversial.

Pengguna yang ditangguhkan dari Twitter, berdasarkan dugaan pelanggaran persyaratan layanan Twitter, biasanya tidak diberi tahu tweet mana yang menjadi penyebabnya. Mereka hanya diberi tahu bahwa akun mereka tidak akan dipulihkan, dan mereka diberi tahu aturan Twitter mana yang diklaim perusahaan yang dilanggar.^[2] Selain keputusan kebijakan pedoman komunitas, sistem pendeteksian DMCA Twitter dan sistem pendeteksi spam terkadang dimanipulasi atau disalahgunakan oleh sekelompok pengguna yang mencoba memaksa penangguhan pengguna.^[3]

Pada Januari 2019, Twitter secara resmi memberikan informasi tentang contoh di mana pemerintah telah berusaha memanfaatkan Twitter untuk "operasi informasi asing".^[4]

Beberapa komentator, seperti pengusaha teknologi Declan McCullagh dan profesor hukum Glenn Reynolds, telah mengkritik kebijakan penangguhan dan larangan Twitter sebagai melampaui kekuasaan.^[5][6]

Twitter sering menanggapi pertanyaan media tentang akun yang ditangguhkan dengan "Kami tidak mengomentari akun individu, untuk alasan privasi dan keamanan."^[7][8][9]

Pada tanggal 7 Januari 2021, Twitter mengunci sementara akun Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah beberapa kontroversi, termasuk penggunaan platform untuk melemahkan hasil pemilihan umum presiden 2020 dan diduga menghasut penyerbuan Gedung Kapitol 2021. Pada 8 Januari, Twitter secara permanen menangguhkan akun Trump, dengan alasan pelanggarannya terhadap pedoman Pemuliaan Kekerasan Twitter.^[10][11] Twitter juga menangguhkan atau memoderasi akun yang memungkinkan Trump untuk menghindari larangannya, termasuk akun resmi @POTUS.^[12][13] Trump mengucapkan selamat kepada Nigeria karena memblokir Twitter, dan menulis bahwa ia telah menjamu Zuckerberg untuk makan malam di Gedung Putih.^[14][15][16] Twitter dikritik karena melarang Trump tetapi menghapus tweet Ali Khamenei.^[17][18] Twitter juga menangguhkan akun "From the Desk of Donald J. Trump" (@DJTDesk), dengan alasan penghindaran larangan.^{[19][20][21][22]}

• Sensor Twitter
• Deplatform
• Sensor internet
• Larangan bayangan
• Penangguhan YouTube