Pembantaian Križančevo Selo terjadi di Križančevo selo, sebuah kampung di Lembah Lašva di Bosnia tengah, di mana setidaknya 14 tawanan perang dan warga sipil Kroasia tewas dalam serangan oleh Tentara Republik Bosnia dan Herzegovina (ARBiH) terhadap posisi Dewan Pertahanan Kroasia (HVO) pada 22 Desember 1993.[1]
Sepanjang 1993, wilayah Bosnia tengah dirundung Perang Kroasia-Bosnia. Pada bulan Desember 1993 menjelang gencatan senjata Natal-Tahun Baru antara HVO dan ARBiH, ARBiH melancarkan beberapa serangan terkoordinasi terhadap basis HVO di daerah Vitez. Pada tanggal 22 Desember, Brigade Gunung ke-325 ARBiH merebut Križančevo selo yang dikuasai HVO, sebuah desa yang terletak di dekat kota Vitez,[2][3] serta desa Šafradin dan Dubravice yang terletak di dekatnya. Setelah desa itu direbut, sekitar 12 tawanan perang HVO dan 2 warga sipil Kroasia yang ditangkap tewas.[1] Sumber lain menyebutkan beberapa lusin orang terbunuh,[4] serta beberapa sumber lain menyebut seratus korban jiwa.[2]
Dakwaan
Serangan tersebut menyita perhatian resmi kedua pihak yang terkait konflik pada tahun 2010, ketika Presiden Kroasia Ivo Josipović, Kardinal Bosnia Vinko Puljić, dan Mufti Bosnia Mustafa Cerić melakukan kunjungan bersama di lokasi pembantaian Ahmići dan Križančevo selo, guna memberikan penghormatan kepada para korban.[5]
Pada tanggal 15 Februari 2019, Pengadilan Bosnia dan Herzegovina mendakwa para komandan Brigade Gunung ke-325 atas "serangan yang direncanakan dan dipersiapkan sebelumnya terhadap tentara HVO dan warga sipil Kroasia di desa Križančevo selo, Šafradin dan Dubravice". Menurut dakwaan, setidaknya 12 tawanan HVO dan dua wanita Kroasia yang tidak ikut berperang tewas dalam peristiwa ini.[1] Persidangan atas kasus ini dimulai pada April 2019.[6]
Referensi