Pegiringan, Bantarbolang, Pemalang

Pegiringan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPemalang
KecamatanBantarbolang
Kode pos
52352
Kode Kemendagri33.27.06.2006 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°4′3″S 109°22′1″E / 7.06750°S 109.36694°E / -7.06750; 109.36694


Pegiringan adalah desa di kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Pegiringan adalah salah satu desa di Kecamatan Bantarbolang yang memunyai bahasa yang khas dibandingkan daerah lain di Pemalang, yaitu pengucapan vokal akhir (a) dibaca dengan (è pepet) seperti pada kata apa menjadi apè.

Geografi

Desa Pegiringan tergolong desa yang cukup maju dengan ditunjang akses utama Pemalang - Purwokerto. Roda perekonomian yang semakin pesat dengan banyak dibangunnya infrastruktur perdagangan di jalan-jalan yang menjadi akses utama desa tetangga yaitu Desa Banjarsari, dan Desa Wanarata. Ketiga desa yang berada di belakang Desa Pegiringan dari akses utama kota.

Di Desa Pegiringan itu sendiri terbagi menjadi dua blok besar yaitu Blok Cokrah dan Blok Ndukuh yang masing-masing memunyai perkembangan yang pesat dari perekonomian, pendidikan dan pertanian. Yaitu banyak dibangunnya tempat perdagangan yang banyak disebut pasar kaget atau pasar janggleng. Untuk sarana pendidikan seperti TPQ dan Madrasyah Diniyah dan banyak lagi "rumah belajar" yang menyediakan berbagai buku-buku pengetahuan dan keterampilan untuk kalangan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah yang banyak didirikan oleh individu maupun dari instansi pemerintah. Tidak kalah pentingnya usaha para petani selama ini menurut catatan desa, kenaikan penghasilan para petani meningkat 75% dari tahun sebelumnya. Disamping faktor alam yang mendukung, pemerintah daerah juga ikut serta dalam penyuluhan petani setiap sebulan sekali untuk suvey perkembangan dan pengetahuan untuk penanggulangan kegagalan pertanian akibat hama.

Ekonomi

Desa pegiringan tergolong desa yang cukup makmur dengan pertanian dan roda perekonomian, hal tersebut ditunjang oleh kerja keras seluruh masyarakat Desa Pegiringan yang sebagian besar adalah perantau di Jakarta dan sekitarnya. Banyak hal yang berkembang didasari oleh pemodalan yang tidak sedikit pengorbanan, bermodalkan ketekadan dan kemauan keras untuk mengadu nasib demi menghidupi keluarga di rumah. Perantau banyak menciptakan perekonomian baru dengan hasil materi dan ilmu pengalaman di kota rantau. Masyarakat berlomba-lomba mengembangkan pengalaman kerja untuk ditanamkan di Desa Pegiringan. Tidak kalah pentingnya aset produktif seperti membeli sawah dan kebun serta menanamkan modal ke pihak pengusaha-pengusaha kecil di Desa Pegiringan untuk bagi hasil. Menurut catatan survey 40% penduduk desa pegiringan menjadi perantau.

Pranala luar