Rm. Paulus Wirasmohadi Soerjo, O.C.S.O. atau dipanggil pula dengan Rama Didiek (lahir 28 Juni 1965) adalah Imam Gereja Katolik Roma yang menjabat sebagai vikaris jenderal Keuskupan Bandung periode Juli 2008 - Oktober 2014, saat ini bertugas sebagai Vikaris Yudisial Keuskupan Bandung.[1]
Pendidikan
Romo Didiek merupakan alumnus SDK Wijana Sejati - Mojokerto (Lulus 1977), SMP Pangudi Luhur I - Yogyakarta (lulus 1981) dan Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan[2] dan juga Seminari Tinggi Santo Petrus dan Paulus (Juli 1985 - 1 April 1987), dilanjutkan di Seminari Tinggi Santo Yohanes Pembaptis, Fermentum (1 April 1987 - Desember 1992) [Bandung].[3]
Ia menyelesaikan pendidikan doktorat di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma pada Fakultas Hukum Kanonik pada periode Maret 2000 hingga Juni 2004.[4] Ia menulis tesis dengan judul "Il matrimonio con la dispensa dall’impedimento di disparità di culto. I problemi e le soluzioni nella diocesi di Bandung, Indonesia" (diterjemahkan secara bebas sebagai "Pernikahan dispensasi dari halangan disparitas kultus. Masalah dan solusi di Keuskupan Bandung, Indonesia").[5][6]
Karya
Rm. Didiek ditahbiskan menjadi Imam oleh Mgr. Alexander Soetandio Djajasiswaja pada 9 Februari 1994 di Paroki Santo Ignatius - Cimahi bersama dengan Romo Camillus Triyono da Rato OSC (alm.), Romo Christianus Kristianto OSC, Romo Bernardus Yusa Bimo Hanto OSC dan Romo Yohanes Hari Purnomo Noll OSC. Setelah itu ditugaskan sebagai Vikaris Parokial di Paroki Santo Paulus - Bandung sampai Agustus 1996. Kemudian dipindahkan ke Paroki Santa Perawan Maria dikandung tanpa Noda - Garut sampai dengan Juni 1998.
Rm. Didiek sempat menjabat sebagai Rektor Seminari Tinggi Fermentum untuk periode Maret 2005 - Juli 2008.[4] Ia kemudian ditunjuk menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Bandung pada masa kepemimpinan Mgr. Johannes Pujasumarta.[7] Ia turut berperan dalam memimpin kekosongan tahta Keuskupan Bandung, saat Mgr. Johannes Pujasumarta terpilih menjadi Uskup Agung Semarang sampai terpilihnya Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., di mana tahta Keuskupan diisi oleh Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Administrator Apostolik, yang juga merupakan Uskup Agung Jakarta. Mulai 1 Oktober 2014, ia ditugaskan sebagai Vikaris Yudisial Keuskupan Bandung dan Pastor Paroki Santo Paulus, Mohammad Toha. Ia juga bertugas sebagai dosen di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan dimulai April 2005 sepulang studi hingga saat ini.
Ia juga tercatat sebagai Anggota Pengurus Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (2008-2014).[8], Ketua Pembina Yayasan Melania Bandung, Ketua Pembina Yayasan Sekar Mawar, Ketua Pengawas Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, Sekretaris Yayasan Aloysius, Bendahara Unio Indonesia.
Referensi