Sejarah Desa Pataan tidak terlepas dari sejarah Panji Laras yang dibuktikan dengan berbagai Prasasti/Petilasan dan peninggalan kisah si Panji Laras disekitar Desa Pataan. Masyarakat Desa Pataan sangat yakin jikalau lokasi Petilasan tersebut memiliki nilai sejarah mengenai kisah Panji Laras yang sempat terbuang dari lahir disekitar Desa Pataan (Dusun Montor-Ngadasan). Dengan tradisi adu jago yang disukai Panji Laras yang tak terkalahkan oleh jago Putra Adipati, sehingga dia dapat diakui oleh orang tua kandungnya yang seorang Adipati.
Tradisi ini masih berhubungan dengan sejarah salah satu leluhur Kabupaten Lamongan yang bernama Mbah Sabilan. Dalam riwayat Panji Laras Liris diungkapkan pada sekitar tahun 1640-1665 Kabupaten Lamongan dipimpin oleh Bupati ketiga yakni, Raden Panji Puspa Kusumo dengan gelar Kanjeng Gusti Adipati. Yang oleh masyarakat Desa Pataan dikenal dengan Kyai Puspa yang sempat sakit dan mendapat obat sebuah tanaman Dringu dan sampai sekarang lokasi tanaman itu disebut Dusun Dringu salah satu dusun di Desa Pataan. Dengan dibuktikan adanya makam Kyai Puspa yang ada di area makam Dusun Dringu yang panjangnya ± 3 meter dan tetap terawat hingga sekarang. Banyak lagi peninggalan yang belum bisa diungkap antara lain : makam Kyai Kebo Ndanu, Candi dan Goa dan sebuah sungai yang disebut kali lanang yang konon barang siapa seorang pejabat yang nglangkahi (jawa) menyeberangi kali lanang tersebut pasti akan jatuh/lepas dari jabatannya.
Sedangkan nama Dusun Pataan dikisahkan oleh adanya Patokan (tetenger/pembatas) area latihan Prajurit Majapahit yang sekarang disebut oleh masyarakat sekitar sebagai Palbok. Dari kata Patokan berubah nama menjadi Pataan untuk kemudahan sebutan bangsa asing (Belanda). Dan dikarenakan pusat pemerintahan desa ada di Dusun Pataan, maka disebutlah Desa Pataan sampai sekarang.
Geografi
Secara umum letak geografis Desa Pataan terletak pada garis 7º 17’ 27.01” sampai dengan 7º 17’23.10” Lintang Selatan dan diantara garis bujur timur 112° 14’ 38.22” sampai dengan 112° 15’42.99”. Desa Pataan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.307,720 Ha. Dan bisa dibagi menjadi tiga karakteristik wilayah daratan nya yaitu : Sawah 184 Ha, Permukiman 23,190 Ha dan Lainnya 1.100,53 Ha.
Batasan wilayah administrasi Desa Pataan adalah sebagai berikut :
Desa Pataan terdiri dari 6 (enam) Dusun dengan 6 kepala Dusun, 10 (sepuluh) Rukun Warga dan 25 (dua puluh lima) Rukun Tetangga. Sedang kondisi Topografi Desa Pataan adalah datar dan termasuk agak tinggi dibanding dengan Desa Lain jika ditinjau dari jarak ke Ibukota Kecamatan. Desa Pataan adalah Desa yang paling dekat dengan Ibu Kota Kecamatan, sehingga pelayanan kepada masyarakat akan lebih cepat.
Demografi
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2019, jumlah penduduk Desa Pataan adalah terdiri dari 1.080 Kepala Keluarga, dengan jumlah total 3.748 jiwa, dengan rincian 1870 laki-laki dan 1878 Perempuan.
Daftar Kepala Desa
Desa Pataan telah mengalami beberapa masa kepemimpinan kepala desa, yaitu:
Kepala Desa
Tahun
Sarpin
1905-1939
Kasno
1940-1959
Pariadi
1960-1961
Astro Sirin
1962-1977
Ali
1979-1998
Teguh Harminto
1999-2007
Anang Eko Setiyono
2007-2019
Subakri Cahyo Utomo
2019-Sekarang
Pembagian Administratif
Desa Pataan terdiri dari 6 (enam) Dusun yaitu :
Dusun Montor
Dusun Dringu
Dusun Tlogo
Dusun Pataan
Dusun Slegreng
Dusun Ngadasan
Potensi Wisata
Candi Patakan
Candi Patakan adalah bangunan suci peninggalan Raja Airlangga sebagai penghormatan kepada Sang Hyang Patahunan yang terletak di Dusun Montor.
Bukit Ngadasan
Bukit Ngadasan adalah bukit yang terletak di Dusun Ngadasan. Di tempat ini terdapat bumi perkemahan Ngadasan dengan pemandangan Waduk Gondang.
Makam Kebo Danu
Terletak di Dusun Montor, Makam Kebo Danu adalah sebuah makam kuno yang dipercaya masyarakat sebagai makam pendekar sakti mandraguna era Kerajaan Pajang.
Jurang Dukun
Jurang Dukun adalah sebuah jurang yang terletak di Dusun Montor, dijadikan tempat latihan adventure trail S-TRAC.
Hutan Sanglit
Hutan Sanglit adalah sebuah kampung kuno yang ditinggalkan oleh penduduknya dan dilokasi ini sering dijumpai sosok macan tutul.
Sendang Moncor
Sendang ini terletak di Dusun Montor, untuk saat ini digunakan sebagai tempat pembenihan ikan dan kolam pemancingan
Kampung Magersari
Kampung Magersari adalah sebuah bekas kampung yang dahulu penduduknya warga imigran dari Kota Nganjuk dan Madiun yang di pekerjakan oleh Perhutani untuk mengelola hutan, kampung ini terletak di Dusun Dringu.
Bukit Kendil
Bukit Kendil adalah sebuah kampung kuno yang terletak didalam hutan RPH Pataan, kampung ini ditinggalkan oleh penduduknya dan disini terdapat sebuah makam kuno.
Sendang Balan Pataan
Adalah Tempat pemandian warga setempat, dan mata airnya dimanfaatkan untuk air bersih. terletak di Dusun Pataan
Sendang Kulon Pataan
Tempat pemandian warga setempat, dan mata airnya dimanfaatkan untuk air bersih. terletak di Dusun Pataan Desa Pataan
Bukit Kerikil
Bukit yang dipenuhi dengan batu-batu kecil, dan ditempati beranekaragam satwa liar, seperti Betet/Nuri jawa, Ayam Hutan, dan Perkutut.
Sendang Dhalem
Sendang Dhalem merupakan mata air yang sangat jernih dan dimanfaatkan sebagai air minum kemasan.
Sendang Amartha
Sendang Amartha merupakan salah satu sendang yang ada di komplek Candi Patakan, yang dipercaya mempunyai beberapa manfaat untuk warga sekitar.
Hutan Mahoni
Luas kurang lebih 14 H yang rencananya akan dibangun bumi perkemahan dan ditanami Cabe Puyang dan Talas Bening yang diekspor keluar negeri.
Petilasan Panji Laras
Di pecaya warga sebagai situs peninggalan Panji Laras terletak di Dusun Montor Desa Pataan
Taman Wisata Airlangga Pataan
Merupakan Tempat Rekreasi, Diskusi, Camp, Outbond, Edukasi, Dan Lainnya.
Sendang Dringu Lor
Tempat pemandian warga setempat, dan mata airnya dimanfaatkan untuk air bersih.
Sendang Dringu Kidul
Tempat pemandian warga setempat, dan mata airnya dimanfaatkan untuk air bersih.
Kali Lanang
Kali Lanang merupakan sungai purba yang disinyalir berfungsi sebagai pagar ghaib untuk perlindungan bangunan suci Candi Patakan.
Sendang Wuluh
Sendang Wuluh merupakan mata air kuno sebagai penanda peradaban kampung kuno Wuluh. Dusun Montor Desa Pataan.
Situs Watu Gong
Situs Watu Gong merupakan situs megalitikum dimana terdapat komplek bebatuan kuno yang sangat besar, disini juga terdapat mata air yang sangat besar dan dialirkan menuju Waduk Gondang.
Sendang Slegreng
Tempat pemandian warga setempat, dan mata airnya dimanfaatkan untuk air bersih.
Sendang Tlogo
Tempat pemandian warga setempat, dan mata airnya dimanfaatkan untuk air bersih.
Bukit Godan
Bukit Godan merupakan bukit tertinggi di Kabupaten Lamongan, dengan pemandangan Waduk Gondang.
RPH Pataan
Tempat persemaian tanaman jati dan tanaman rimba lainnya.
Tlogo Watu
Situs Tlogo Watu merupakan situs megalitikum dimana terdapat komplek bebatuan kuno yang sangat besar. terletak di Dusun Tlogo Desa Pataan.
Kali Wedok
Kali Wedok merupakan sungai purba yang disinyalir berfungsi sebagai pagar ghaib untuk perlindungan bangunan suci Candi Patakan.
Tegal Duwur
Tegal Duwur merupakan bekas tambang batu kapur putih yang sekarang beralih fungsi menjadi sebuah ladang jagung.