Olympic Airlines (bahasa Yunani Ολυμπιακές Αερογραμμές) adalah nama maskapai penerbangan nasionalYunani. Maskapai ini bermarkas besar di Athena, Yunani.[2] Maskapai ini memiliki basis operasi di Dengan kode IATAOA dan kode ICAOOAL. Maskapai penerbangan ini berdiri tahun 1957. Maskapai ini berhenti beroperasi pada 29 September 2009 (dan ditutup 3 bulan kemudian, tanggal 31 Desember) akibat masalah keuangan dan digantikan oleh Olympic Air. Ketika masa transisi (Olympic Airlines ke Olympic Air), maskapai ini memakai kode sementara OP (bukan OA, yang kemudian digunakan oleh Olympic Air). Penutupan maskapai ini dikarenakan masalah keuangan sehingga pemerintah dan Komisi Eropa bersepakat untuk menutup maskapai ini dan menggantinya dengan Olympic Air. Pada tanggal 31 Desember, Olympic (OP) mennghentikan semua operasi penerbangannya. Proses ini berlangsung mulus karena rute-rute yang ditinggalkan maskapai ini telah digantikan oleh beberapa maskapai lain, seperti Aegean Airlines dan Olympic Air.
Sejarah
Asal mula Olympic berasal dari tahun 1930, dimana Yunani mendirikan maskapai penerbangan perdananya, Icarus, tetapi, beberapa bulan kemudian bangkrut karena masalah keuangan dan ketidaktertarikan pemerintah Yunani akan pentingnya transportasi udara. Maskapai ini digantikan oleh G.C.A.T./Ε.Ε.Ε.Σ. (Greek Company for Air Transport/Ελληνική Εταιρεία Εναέριων Συγκοινωνιών). Pada waktu yang sama, tahun 1935, maskapai swasta pertama di Yunani berdiri, yaitu T.A.E. (Technical and Aeronautical Exploitations/Τεχνικαί Αεροπορικαί Εκμεταλλεύσεις). Pasca Perang Dunia Kedua, tahun 1947, muncul maskapai ketiga, yaitu Hellenic Airlines/Α.Μ.Ε. (Αεροπορικαί Μεταφοραί Ελλάδος).
Era Onassis
Tahun 1951, kesulitan keuangan ketiga maskapai ini menyebabkan pemerintah menggabungkan ketiganya menjadi satu maskapai, yaitu TAE Greek National Airlines. Kesulitan keuangan yang berlanjut membuatnya ditutup empat tahun kemudian. Tahun 1956, maskapai ini dibeli oleh orang terkaya Yunani saat itu, yaitu Aristotle Onassis. Setahun kemudian, TAE berganti nama menjadi Olympic Airways (Ολυμπιακή Αεροπορία/Olympiaki Aeroporia). Di bawah kepemilikan Onassis, maskapai ini berkembang pesat, dan, untuk menunjukkan bahwa penerbangan dapat diandalkan bagi orang Yunani, maskapai ini menggelar "Hari Penerbangan '57", dengan penerbangan jarak pendek, gratis dengan pesawat Douglas DC-3.[3] Tahun 1960, maskapai ini memasuki era jet dengan de Havilland Comet 4B. Maskapai ini pun mengadakan perjanjian codesharing dengan British European Airways. Lima tahun kemudian, maskapai ini membeli Boeing 707. Tahun 1968 maskapai ini menambah rute ke New York, Nairobi, dan Johannesburg. Pada tahun yang sama, maskapai ini membeli Boeing 727. Setahun kemudian, maskapai ini memensiunkan de Havilland Cometnya.
Di bawah kepemimpinan Onassis, maskapai ini dikenal dengan pelayanannya yang mewah. Penumpang dapat mendengarkan musik piano di kabin kelas satu. Awak kabin mengenakan seragam yang didesain oleh Pierre Cardin, yang dikenal mewah pada masa itu.[3]
Memasuki dekade 1970-an, maskapai ini memensiunkan Douglas DC-4 dan Douglas DC-6nya, dan menggantikannya dengan NAMC YS-11 turboprop. Pesawat ini digunakan untuk penerbangan domestik antarpulau di Yunani. Tahun 1972, maskapai ini membuka rute ke Australia, via Bangkok dan Singapura, dengan pesawat Boeing 707. Maskapai ini kemudian membeli 7 pesawat Boeing 720, versi jarak menengah Boeing 707, dari Northwest Airlines. Maskapai ini juga memasuki era pesawat badan lebar dengan membeli 2 pesawat Boeing 747-200B baru. Bahkan, maskapai ini sempat tertarik membeli pesawat Concorde, tetapi, seperti maskapai lainnya yang tertarik membeli pesawat ini - dengan perkecualian British Overseas Airways Corporation (sekarang British Airways) dan Air France, Olympic membatalkan niatnya membeli Concorde.
Era pasca-Onassis
Pada 22 Januari 1973, terjadi suatu peristiwa yang sangat memengaruhi maskapai ini (dan orang-orang Yunani secara keseluruhan). Putra Onassis, Alexander Onassis, meninggal dalam kecelakaan pesawat. Terpukul atas kehilangan satu-satunya anak lelakinya (yang diharapkan dapat meneruskan kerajaan bisnisnya), ia menjual semua saham maskapai ini kepada pemerintah Yunani. Tahun 1975, ia meninggal dunia. Tahun 1976, di bawah manajemen negara, maskapai ini membeli 6 Boeing 737-200 dan mendirikan perusahaan katering penerbangan Olympic Catering, yang melayani semua maskapai penerbangan di Yunani (termasuk maskapai asing). Tahun 1977, dengan alasan efisiensi keuangan, Olympic kemudian menutup rute Australia, disusul rute Kanada setahun kemudian. Pada tahun yang sama (1978), maskapai ini memesan 4 Airbus A300 dengan opsi 4 unit.
Tahun 1984, kedua rute (Kanada dan Australia) kembali dibuka. Maskapai ini menambah Boeing 747nya dengan membeli 3 Boeing 747-200 bekas Singapore Airlines. Tahun 1986, terjadi pemogokan massal, yang meningkatkan kerugian finansial.
Maskapai ini mulai menghadapi masalah keuangan pada era ini, terutama karena kesalahan manajemen, Politisi Yunani dan keluarganya kerapkali dapat terbang gratis dengan maskapai ini. Pemerintah Yunani selanjutnya bahkan membuat maskapai ini menerbangkan wartawan dengan diskon 97%. Pada era ini, maskapai ini mendirikan Olympic AirTours, yang menerbitkan tiket maskapai-maskapai Yunani. Maskapai ini lalu berganti nama menjadi Macedonian Airlines, yang bertugas sebagai maskapai carter.
Tahun 1990, maskapai ini meluncurkan rute ke Tokyo via Bangkok, tetapi segera ditutup kembali oleh Olympic, meskipun load factornya sangat tinggi (95%). Maskapai inipun membeli 7 Boeing 737-400, dan versi tercanggih Airbus A300, A300-600R. Akibat utang dan kerugian yang semakin membengkak, pemerintah berupaya merestrukturisasi maskapai ini, tetapi gagal. Maskapai ini pun berganti manajemen, terdiri dari tim Speedwing, anak perusahaan British Airways. Namun, manajemen baru ini gagal memperbaiki maskapai ini, bahkan meningkatkan utang dan kerugian maskapai ini. Tahun 1999, untuk memperbarui armadanya. Olympic memensiunkan semua Boeing 747-200nya dan menggantikannya dengan 4 unit Airbus A340-313X.
Masa akhir dan penghentian operasi (2000-2009)
Pada tahun 2003, maskapai ini berganti nama menjadi Olympic Airlines. Namun, utang-utang maskapai ini semakin meningkat, yang sangat memengaruhi kinerja maskapai ini. Pemerintah beberapa kali berupaya menjual maskapai ini untuk restrukturisasi, tetapi semuanya gagal. Maskapai ini beberapa kali digugat di pengadilan mengenai utangnya, baik di Yunani maupun di tingkat Uni Eropa. UE juga menyatakan subsidi besar-besaran yang dilakukan pemerintah Yunani untuk maskapai ini (biaya operasi, rute, bahan bakar, dsb.) adalah ilegal. Tahun 2007, terungkap bahwa maskapai ini memiliki utang sebanyak 2 triliun euro. Pada tahun ini juga, sebuah maskapai Irlandia, Ryanair, menggugat maskapai ini ke pengadilan Uni Eropa, mengklaim bahwa Olympic tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan utang-utangnya. Gugatan ini membuat tekanan untuk penyelesaian utang maskapai ini oleh pemerintah semakin meningkat.
Meskipun diprediksi bangkrut tahun itu juga, tetapi jumlah penumpang yang diangkut untuk periode 2007 malah meningkat, mencapai 5,977,104 penumpang (3,115,521 domestik and 2,681,583 internasional). Namun, tauhn 2008, maskapai ini banyak membatalkan penerbangan akibat kekurangan pesawat, sekitar 6,000 penerbangan menurut serikat pekerja Olympic.
Pada tanggal 6 Maret 2009, pemerintah mengumumkan keberhasilan penjualan operasi penerbangan dan perawatan maskapai ini ke Marfin Investment Group (MIG). Tanggal 28 September 2009, maskapai ini dilikuidasi. Proses ini berlangsung mulus karena pemerintah telah mengatur ulang rute yang ditinggalkan Olympic ke maskapai lain (termasuk Olympic Air), dan sehari kemudian, maskapai ini akhirnya menghentikan operasinya secara keseluruhan.
Mantan Armada
Olympic Airlines pernah mengoperasikan pesawat-pesawat berikut sebelum menyatakan bangkrut:[4]