Halaman ini berisi artikel tentang zat pengoksidasi (oksidator). Untuk reaksi oksidasi-reduksi, lihat Redoks.
Dalam kimia, zat pengoksidasi, dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai oksidator, memiliki dua makna. Pengertian pertama, oksidator adalah spesies kimia yang menghilangkan elektron dari spesies lainnya. Ini adalah salah satu komponen dalam reaksi oksidasi-reduksi (redoks). Pengertian lainnya, oksidator adalah spesies kimia yang memindahkan atom elektronegatif, biasanya oksigen, ke dalam substrat. Pembakaran, ledakan pada umumnya, dan reaksi redoks organik melibatkan reaksi perpindahan atom.
Akseptor elektron
Akseptor (penerima) elektron berpartisipasi dalam reaksi transfer elektron. Dalam konteks ini, oksidator disebut sebagai akseptor elektron dan zat pereduksi (dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai reduktor) disebut sebagai donor (penyumbang) elektron. Oksidator klasik adalah ion ferosenium [Fe(C' Too many ('";, yang menerima sebuah elektron untuk membentuk Fe(C' Too many ('";.[1]
Dalam penggunaan yang umum, oksidator memindahkan atom oksigen kepada substrat. Dalam konteks ini, oksidator dapat disebut sebagai pereaksi oksigenasi atau agen pemindah atom oksigen (oxygen-atom transfer (OAT) agent).[2] Contohnya antara lain [MnO' Too many ('"; (permanganat), [CrO' Too many ('"; (kromat), OsO (osmium tetroksida), dan terutama [ClO' Too many ('"; (perklorat). Perlu diperhatikan bahwa spesies ini semuanya adalah oksida.
Dalam beberapa kasus, oksida-oksida ini juga bertindak selaku akseptor elektron, sebagaimana digambarkan dalam konversi [MnO' Too many ('"; menjadi [MnO' Too many ('"; manganat.
Definisi bahan berbahaya oksidator adalah zat yang dapat menyebabkan, atau berkontribusi pada, pembakaran bahan lain.[3] Berdasarkan definisi ini, beberapa material yang dikelompokkan sebagai oksidator oleh praktisi dan akademisi kimia analitik tidak diklasifikasikan sebagai oksidator dalam cakupan bahan berbahaya. Sebagai contoh kalium dikromat, yang tidak lolos uji sebagai kelompok bahan berbahaya kelompok oksidator.
Departemen Transportasi Amerika Serikat (Department of Transport, DOT) mendefinisikan oksidator secara lebih spesifik. Terdapat dua definisi untuk oksidator yang diatur dalam regulasi DOT. Mereka adalah Kelas 5; Divisi 5.1 dan Kelas 5; Divisi 5.2. Divisi 5.1 "adalah material apapun, biasanya melepaskan oksigen, yang menyebabkan atau memperbesar pembakaran bahan lain." Divisi 5.1 DOT untuk oksidator padat "jika, ketika diuji sesuai dengan UN Manual of Tests and Criteria (IBR, lihat § 171.7 dalam sub-bab ini), berarti waktu pembakarannya kurang dari atau sama dengan waktu pembakaran campuran kalium bromat/selulosa." Divisi 5.1 DOT untuk oksidator cair "jika, ketika diuji sesuai dengan UN Manual of Tests and Criteria, ia menyala secara spontan atau waktu peningkatan tekanan dari 690 kPa menjadi 2070 kPa gauge kurang dari waktu peningkatan tekanan campuran asam nitrat (65%): selulosa (1:1)."[4]