Perklorat adalah garam yang berasal dari asam perklorat (HClO4). Perklorat sering kali dihasilkan melalui proses alami, namun juga dapat dihasilkan secara buatan. Garam ini telah digunakan selama lima puluh tahun untuk mengobati penyakit kelenjar tiroid. Perklorat juga digunakan di industri piroteknik, sementara amonium perklorat merupakan komponen bahan bakar roket padat. Litium perklorat, yang diurai untuk menghasilkan oksigen, digunakan untuk menghasilkan oksigen di wahana antariksa, kapal selam, dan situasi lain ketika oksigen cadangan dibutuhkan. Sebagian besar perklorat dapat larut dalam air,[2] kecuali potasium perklorat yang tingkat kelarutannya paling rendah (1,5 g dalam 100 mL air pada suhu 25 °C).
Catatan kaki
Pranala luar
- NAS Report: The Health Effects of Perchlorate Ingestion Diarsipkan 2005-09-07 di Wayback Machine.
- NRDC's criticism of NAS report
- Environment California report Diarsipkan 2010-06-09 di Wayback Machine. (Executive Summary with link to full text)
- Macho Moms: Perchlorate pollutant masculinizes fish: Science News Online, Aug. 12, 2006
- New Scientist Space Blog: Phoenix discovery may be bad for Mars life Diarsipkan 2013-09-19 di Wayback Machine.
- "State Threatening To Sue Military Over Water Pollution[pranala nonaktif permanen]", Associated Press, May 19, 2003.
- "Health Effects Of Perchlorate From Spent Rocket", SpaceDaily.com, July 11, 2002.
- = Dept of Defense, Dept of Energy, and US Environmental Protection Agency's Strategic Environmental Research and Development Program, Elimination of Perchlorate Oxidizers from Pyrotechnic Flare Compositions, 2009 Diarsipkan 2007-08-06 di Wayback Machine.