Nalanda
Nālānda adalah nama sebuah wihara kuno dan pusat pembelajaran di India. Nama Nālānda berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya pemberi pengetahuan, (kemungkinan dari nalam, bunga teratai, sebuah simbol pengetahuan dan da, memberikan).[4] Seoarang Bhikkhu Tionghoa, Xuanzang,[5] yang pernah berjiarah ke tempat tersebut memberikan beberapa versi penjelasan tentang pemberian nama Nālandā. Nalanda berlokasi sekitar 55 mil tenggara dari Kota Patna, dan merupakan pusat pendidikan agama Buddha dari tahun 427 sampai 1197 sesudah masehi di bawah pemerintahan Kerajaan Pala.[6][7] Nālanda diidentifikasikan oleh Alexander Cunningham bersama dengan Desa Baragaon.[8] Nalanda sewaktu zaman Buddha Gautama (500 SM)Sang Buddha pernah disebutkan beberapa kali bermalam di Nalanda. Menurut Kevatta Sutta,[9] sewaktu zaman Buddha Gautama Nālandā telah menjadi sebuah tempat yang berpengaruh dan makmur. Terdapat sebuah catatan di Samyutta Nikaya,[10] mengenai kota tersebut pernah mengalami beberapa kali bencana kelaparan. Sāriputta, murid Sang Buddha, lahir dan meninggal di Nālandā.[6] Nālandā juga merupakan tempat tingga Sonnadinnā.[11] Mahavira beberapa kali pernah disebutkan menginap di Nālandā. Disebutkan pula Mahavisa mencapai Moksa di Pavapuri, yang berlokasi di Nalanda. Raja Asoka (250 SM) dikatakan pernah membangun kuil di sana.[6] Menurut sumber dari Tibet, Nagarjuna pernah mengajar di sana.[12] Pendirian Universitas NalandaMenurut data historis, Universitas Nalanda didirikan tahun 450 sesudah masehi di bawah perintah beberapa raja Gupta, terutama Kumaragupta.[6] Deskripsi tentang Universitas NalandaNalanda adalah salah satu universitas pertama di dunia yang berasrama. Pada masa kejayaannya, universitas ini pernah mengakomodasi lebih dari 10.000 murid dan 2.000 guru. Universitas ini dianggap sebagai mahakarya arsitektur. Nalanda mempunyai delapan taman berpagar terpisah dan sepuluh kuil, bersamaan dengan beberapa aula meditasi dan kelas. Perpustakaannya terletak di gedung bertingkat sembilan di mana banyak buku ditulis di sini. Pelajaran yang diajarkan di Universitas Nalanda mencakup semua bidang pembelajaran, dan telah menarik berbagai murid dan orang-orang terpelajar dari Korea, Jepang, Tiongkok, Tibet, Indonesia, Persia, dan Turki.[7] Pengaruh terhadap Agama BuddhaSejumlah ajaran yang sekarang dianggap sebagai ajaran Vajrayana berakar dari tradisi dan ajaran di Nalanda (akhir abad ke-9 sampai abad ke-12). Aliran agama Buddha yang lain, seperti aliran Mahayana, juga berasal dari universitas ini. Aliran Theravada juga diajarkan di Universitas Nalanda, namun ajaran aliran Theravada tidak dikembangkan lebih jauh di Nalanda. Kemunduran dan KehancuranOleh karena hilangnya pengaruh agama Buddha di India pada abad ke-12, universitas ini mengalami kemunduran. Tahun 1193, Universitas Nalanda akhirnya hancur setelah dihancurkan oleh pasukan muslim [13] di bawah perintah Bakhtiyar Khalji; kejadian ini dianggap sebagai akhir ketuntasan kehancuran agama Buddha di India. Disebutkan pula Khalji menanyakan keberadaan Al-Qur'an di Universitas Nalanda sebelum menghancurkan universitas tersebut. Ketika penerjemah Tibet Chag Lotsawa mengunjungi universitas tersebut tahun 1235, tempat tersebut sudah dalam keadaan rusak parah, namun masih menyisakan sekumpulan kecil Bhikkhu. ReruntuhanBeberapa jumlah bangunan reruntuhan masih bertahan, dekat dengan Surya Mandir, sebuah kuil Hindu. Reruntuhan yang digali kembali memiliki luas arena sebesar 150.000 m2, dibandingkan dengan catatan Xuanzang mengenai luas Nalanda, diperkirakan hampir 90% dari universitas tersebut belum digali. Nālandā sekarang tidak lagi ditempati. Pusat populasi terdekat berada di sebuah desa bernama Bargaon. Tahun 1951, sebuah pusat pendidikan modern Theravada didirikan dekat tempat tersebut oleh Bhikkhu Jagdish Kashyap, bernama Nava Nalanda Mahavihara. Museum Nalanda menyimpan sejumlah manuskrip dan memajang beberapa barang-barang bersejarah hasil pengalian. Rencana Pembangunan KembaliPada tanggal 9 Desember 2006, New York Times melaporkan rencan detail pengerjaan pembangunan kembali Universitas Nalanda yang menhabiskan dana sebesar $1 Miliar dekat situs kuno tersebut. Sebuah konsorsium yang diketuai oleh Singapura beserta dengan Tiongkok, India, Jepang, dan negara-negara lainnya akan mengumpulkan dana sebesar $500 juta untuk membangun universtas baru tersebut dan $500 juta lainnya untuk mengembangkan infrastruktur yang diperlukan.[7] Pada tanggal 28 Mei 2007, Merinews melaporkan bahwa universitas tersebut akan menerima 1.137 murid pada tahun pertama dan 4.530 pada tahun kelima.[14] Pada tanggal 12 Juni 2007, New Post India melaporkan bahwa seorang diplomat Jepang Noro Motoyasu mengatakan bahwa Jepang akan membiayai pembangunan universitas bertaraf internasional di Nalanda, Bihar. Dilaporkan juga bahwa universitas tersebut akan berasrama, seperti universitas kuno Nalanda."[15] Liat pulaGaleri
Referensi
Pranala luar |