Nahjul Balaghah (bahasa Arab: نَهْج ٱلْبَلَاغَة, translit. Nahj al-Balagha, har.'jalan kefasihan') adalah kumpulan khotbah, surat, dan ucapan paling terkenal yang dikaitkan dengan Ali bin Abi Thalib, Khulafaur Rasyidin keempat (m. 656–661), imam Syiah pertama, dan sepupu dan menantu dari nabi IslamMuhammad. Buku ini ditulis melalui manuskrip-manuskrip yang dikumpulkan oleh Sharif al-Radi, seorang cendekiawan Syiah terkemuka.[1][2] Dikenal karena kata-kata mutiara moral dan isinya yang fasih, Nahjul Balaghah dipelajari secara luas di dunia Islam dan telah sangat memengaruhi bidang sastra dan retorika Arab.[1][3] Mengingat isinya yang terkadang sensitif, keaslian Nahjul Balaghah telah lama menjadi bahan perdebatan polemik, meskipun penelitian akademik baru-baru ini menunjukkan bahwa sebagian besar isinya memang dapat dikaitkan dengan Ali dengan melacak manuskrip-manuskrip yang terdapat di dalam sumber-sumber yang mendahului catatan al-Radi.[1][4]
Lucas, Scott C. (2004). Constructive Critics, Ḥadīth Literature, and the Articulation of Sunnī Islam: The Legacy of the Generation of Ibn Saʻd, Ibn Maʻīn, and Ibn Ḥanbal. Brill. ISBN9789004133198.
Thomas, David (2008). "Nahj al-balagha". Dalam Netton, Ian Richard. Encyclopedia of Islamic civilisation and religion. Routledge. hlm. 477–478. ISBN9780700715886.