Mutemwiya tidak dibuktikan di masa pemerintahan suaminya Thutmose IV. Di istana ia dibayangi oleh ratu pertama Nefertari, dan kemudian oleh ratu Iaret. Mutemwiya hanya ditampilkan di monumen putranya Amenhotep III.[1]
Sementara ia kadang-kadang dikenali oleh beberapa periset sebagai putri Raja Artatama I dari Mitanni, tidak ada bukti bahwa ia adalah orang yang sama, dan tidak ada yang diketahui latar belakangnya sendiri.[2] Tampaknya terdapat bukti bahwa ia bukan putri Artatama,[3] namun teori ini ditelantarkan.[4]Cyril Aldred menyatakan bahwa Mutemwiya adalah saudari Yuya.[5] Ia berpendapat bahwa sejak Mutemwiya hadir pada tahun-tahun awal pemerintahan putranya, ia mungkin telah merakayasa pernikahan di antara Tiye dan raja muda untuk menghubungkan keluarganya dengan royalti. Namun teori ini kurang didukung oleh teks atau temuan arkeologi.
Mutemwiya memegang banyak gelar termasuk Istri Dewa (Hm.t-nTr), Nyonya Dua Tanah (nb.t-tAwy), Istri Raja Agung, kekasihnya (Hm.t-nsw-wr.t mry.t=f), bangsawati, comtesse (r.t-pa.t), Pujaan Agung (wr.t-Hsw.t), Manisnya cinta (bnr.t-mrw.t), Nyonya Hulu dan Hilir Mesir (Hnw.t-rsy-mHw), dan Ibunda Dewa (mwt-nTr).[6] Gelar-gelar ibunda raja dan ibunda dewa sama karena dewa yang dimaksud adalah raja yang memerintah, Amenhotep III.[7]
Seluruh gelar ini, termasuk Istri Kerajaan Agung, hanya digunakan setelah kematian suaminya, selama masa pemerintahan putranya. Di saat aksesi Amenhotep III ke atas takhta, ia menjadi terkenal sebagai ibunda firaun tersebut.[8]
Mutemwiya ditampilkan di Luxor, di dalam adegan yang menggambarkan kelahiran ilahi putranya, Amenhotep III. Pemandangan menyerupai (dan dalam beberapa kasus salinan) adegan kelahiran ilahi Hatshepsut di Deir el-Bahari. Hatshepsut menggunakan kisah kelahiran untuk memperkuat haknya atas takhta. Amenhotep adalah putra seorang Firaun dan tampaknya adegan kelahiran digunakan untuk menekankan sifat semi-ilahi Amenhotep III. Dalam adegan kunci Mutemwiya ditunjukkan duduk di tempat tidur menerima dewa Amun yang telah mengambil bentuk suaminya Thutmosis IV. Mereka berada di hadapan dewi Serket dan Neith. Adegan menunjukkan Amenhotep III sebagai hasil penyatuan ibundanya dengan dewa Amun sendiri.[4][8] Ratu Mutemwiya yang hamil kemudian ditunjukkan dibawa ke kamar bersalin oleh Isis dan Khnum.[5]
Patung granit parsial yang mewakili Mutemwiya ditemukan di Karnak dan sekarang terletak di dalam koleksi British Museum. Patung tersebut berbentuk sebuah rebus yang menunjukkan dewi Mut duduk di sebuah barque, sehingga membentuk namanya. Mutemwiya dinobatkan di dalam tulisan di sisi barque.[8][9]
Bersama dengan menantunya, Tiye, ia juga ditunjukkan di El-Colossat yang dibangun oleh Amenhotep III.[1][4]
Kematian
Tanggal kematian Mutemwiya tidak diketahui, tapi ia diyakini masih hidup sampai pemerintahan putranya. Bukti untuk itu adalah kehadirannya di antara patung-patung El-Colossat, yang dibangun dengan baik ke dalam pemerintahannya, dan juga menyebutkan tentang warisannya di label guci anggur yang ditemukan di istana Amenhotep III, Malkata di Thebes[4]
Referensi
^ abAidan Dodson & Dyan Hilton, The Complete Royal Families of Ancient Egypt, Thames & Hudson (2004), pp. 132-141.
^Betsy Bryan, The Reign of Thutmose IV, (Johns Hopkins University Press: 1991), p.119
^Nicolas Grimal, A History of Ancient Egypt, (Blackwell Books: 1992), p.221
^ abcdO'Connor, David and Cline, Eric H. Amenhotep III: Perspectives on His Reign University of Michigan Press. 2001 ISBN978-0-472-08833-1
^ abAldred, Cyril, Akhenaten: King of Egypt,Thames and Hudson, 1991 (paperback). ISBN0-500-27621-8
^Grajetzki, Ancient Egyptian Queens: A Hieroglyphic Dictionary, Golden House Publications, London, 2005, ISBN978-0-9547218-9-3
^Betsy Bryan, Chapter 6: "Thutmose IV Abroad and at Home" in 'The Reign of Thutmose IV,' pp.113-118
^ abcTyldesley, Joyce. Chronicle of the Queens of Egypt. Thames & Hudson. 2006, p. 114. ISBN0-500-05145-3
^Quirke, Stephen and Spencer, Jeffrey, The British Museum Book of Ancient Egypt, Thames and Hudson, 1992, p 78. ISBN0-500-27902-0