Museum Lewu Hante adalah sebuah museum yang terletak di Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Museum ini berbentuk Rumah Betang, rumah adat Dayak Kalimantan Tengah. Dalam bahasa Dayak Maanyan, "Lewu Hante" yang berarti rumah betang atau rumah besar.[1]
Bangunan
Konstruksi bangunannya terbuat dari kayu ulin yang memiliki kualitas tinggi dengan ketahanan dari rayap serta daya tahannya cukup lama bisa mencapai ratusan tahun tanpa renovasi. Panjang bangunan mencapai 150 meter dengan lebar mencapai 30 meter serta tinggi pondasinya mencapai 5 meter dari permukaan tanah.[2]
Bangunan yang satunya lagi difungsikan sebagai galeri seni dan memajang foto dan kerajinan tangan khas Suku Dayak Maanyan. Kedua bangunan ini dibangun pada tahun 1995 oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur dengan memperhatikan arah matahari sesuai filosofi hidup Suku Dayak Maanyan.[2]
Di museum ini terdapat 2 patung bernama Upu dan Wawei yang mencerminkan Laki-laki dan Perempuan Dayak, adapula tugu perbatasan dengan burung enggang yang mengepakkan sayap diatas tugu, namun sekarang sudah sangat langka. Sehingga untuk menambah daya tarik kawasan ini sering mengadakan berbagai festival.
Koleksi
Adapun benda koleksi museum ini diantaranya pistol zaman jepang, piring, Malawen, guci Kuno, katana, hingga berbagai senjata khas dayak.[2]
Pada bulan April–Juni 2020, Museum Lewu Hante ditutup karena Pandemi COVID-19 sehingga tidak ada pengunjung sama sekali. Pengunjung mulai ada lagi sejak bulan Juli–Juni 2020 setelah Museum Lewu Hante dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.[4] Jumlah pengunjung Museum Lewu Hante selama tahun 2020 sebanyak 573 wisatawan.[5]