KH. Muhammad Fadli S. atau KH. Muhammad Fadhli Suntung (Lahir di Amuntai, 3 Februari 1951, wafat di Balikpapan, 28 April 2024) adalah seorang ulama Banjar yang tinggal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.[1] Kyai Fadhli termasuk tokoh pesantren di Kota Balikpapan.
Kehidupan dan Kiprah
Muhammad Fadhli Suntung adalah alumni dari Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha), Amuntai Utara, Kalimantan Selatan.[2] Rasyidiyah Khalidiyah sendiri pernah vakum, kemudian bergairah kembali setelah dipimpin oleh KH. Idham Chalid (Pahlawan Nasional dan Tokoh NU).[3]
Kiprah Kyai Fadhli di Kota Balikpapan bermula sejak mendirikan Pondok Pesantren Asy-Syifa bersama dengan rekannya, kemudian mendirikan pesantren sendiri yang diberi nama Pondok Pesantren Salafiyah Subulus Salam Balikpapan tahun 1990 M yang mengajarkan kitab-kitab kuning sebagaimana pesantren Nahdlatul Ulama.[4]
Sosok Kyai Fadhli yang dihormati dilingkungan pesantren membuatnya menempati posisi sebagai Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Balikpapan (PCNU Balikpapan), yaitu pada periode 2007-2012[5] dan periode 2017-2022.[6] Posisi Mustasyar dari segi makna, menunjukkan pengakuan tinggi NU terhadap sosok ulama sebagai garda pengawal organisasi tersebut.[7]
Referensi
- ^ Muslim, Abu. 2018. Refleksi Pembelajaran Kitab Kuning Pada Pondok Pesantren di Balikpapan . Jurnal Pusaka, Vol. 6, No.1, 2018. Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar via e-journal.id. File PDF.
- ^ _. 2017. KH. Muhammad Fadhli. Blog Majelis Ulama dan Wali. Akses 19 April 2021
- ^ Matanasi, Petrik. 2010. Sejarah Hidup Idham Chalid, Orang NU Pertama di Puncak Kekuasaan. Tirto. Akses 19 April 2021
- ^ _. 2017. KH. Muhammad Fadli S. Pendiri Ponpes Salafiyah Subulus Salam Balikpapan. Madinatuliman.com. Akses 19 April 2021
- ^ _. 2013. Pengurus NU Balikpapan Periode 2007-2012. NUBalikpapan.ID via Wayback Machine. Akses 18 April 2021
- ^ _. 2018. Struktur Pengurus Cabang NU Balikpapan 2017-2022. NUBalikpapan.ID via Wayback Machine. Akses 18 April 2021
- ^ Salim HS, Hairus. 2017. Gus Dur dan Guru Sekumpul: Sebuah Pertemuan. NU Online. . Akses 19 April 2021