Monumen SoerjoTugu Pahlawan Soerjo beserta Ajudannya |
Lokasi | Kecamatan Kedunggalar, Ngawi |
---|
Tipe | Patung |
---|
Pembukaan pertama | 28 Oktober 1975 |
---|
Didedikasikan kepada | RMT. Ario Soerjo dan dua perwira polisi yang terbunuh oleh oknum PKI |
---|
Website | www.ngawikab.go.id |
---|
Monumen Soerjo adalah sebuah monumen dan lokasi wisata di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Meskipun hanya monumen saja, bangunan monumen ini penuh dengan sejarah yang tidak mungkin akan dilupakan dengan mudah khususnya oleh masyarakat Ngawi. Monumen ini dibangun sebagai tanda hormat masyarakat Kecamatan Kedunggalar dan Kabupaten Ngawi pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya pada seorang tokoh gubernur pertama Jawa Timur, RMT. Ario Soerjo yang meninggal akibat adanya insiden pembunuhan pada tahun 1948. Ia menjadi salah satu target penculikan oknum Partai Komunis Indonesia (PKI) dan dibunuh dengan sadis di tengah Hutan Banjarbanggi, Kedungalar. Monumen Soerjo diresmikan pada 28 Oktober 1975 oleh Pangdam VIII/Brawijaya, Mayjen TNI Witarmin.[1]
Sejarah berdirinya monumen Soerjo tak lepas dari peristiwa tersebut. Pada tanggal 10 September 1948, Gubernur Soerjo serta dua perwira polisi di hadang pasukan pemberontak dari PKI. Ketiganya lantas ditelanjangi dan kemudian dibunuh di dalam hutan, Baru keesokan harinya, jasadnya ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar.
Lokasi wisata yang tergolong sebagai wisata alam ini tidak hanya menyuguhkan cerita sejarah yang terintepretasikan melalui Monumen Soerjo saja, melainkan ada daya tarik wisata lainnya yang tak boleh anda lewatkan. Sebut saja atmosfer alam yang masih asri dan asli. Lokasi wisata ini juga menyuguhkan keindahan panorama alam yang sangat indah. Siapa pun akan merasakan suasana tenang dan damai saat berada di tempat wisata ini.
Untuk tetap menjaga keasrian lingkungan sekitar monumen, pihak pengelola tempat wisata Monumen Soerjo telah menghiasi monumen dengan 23 jenis tanaman langka seperti citradora, sawo kecik, sonokeling, cendana, dan masih banyak jenis tanaman langka lainnya. Ada juga koleksi burung yang disangkarkan seperti burung kepodang, perkutut, bekisar, dan lain sebagainya. Demi kenyamanan pengunjung, di kawasan wisata ini telah disediakan berbagai fasilitas dasar seperti mushola, ruang informasi, taman bermain, dan sebuah pendopo. Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk menikmati segala fasilitas dan daya tarik wisata alam yang satu ini.[2]
Referensi
Templat:Ngawi-stub