Pada Juni 1997, Zhang Hongchao, seorang mahasiswa di Universitas Keuangan dan Ekonomi Henan, bekerja paruh waktu di sebuah kios minuman dingin untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Pekerjaan tersebut menginsipirasi dirinya untuk membuka usahanya sendiri. Ia meminjam uang dari neneknya untuk membuka gerai es serut di kampung halamannya di Zhengzhou, Henan. Di gerai tersebut, ia menjual beragam rasa es serut, es krim, smoothie, dan kemudian menjual teh susu mutiara. Perjuangan usahanya mengalami banyak kendala hingga memutuskan untuk menutup kedai pertamanya. Pada tahun 1999, ia kembali membuka gerai es kedua yang ia beri nama Mìxuě Bīngchéng (Hanzi: 蜜雪冰城) yang bermakna "istana es yang dibangun dengan salju yang manis".[1]
Fokus bisnis Mixue ke produk es krim berawal dari menjamurnya produk kerucut es krim sajian lembut di Zhengzhou sejak 2006. Harga es krim yang meningkat akibat popularitas es krim jenis ini membuat Zhang memformulasikan ulang resep es krim yang dapat dijual dengan harga tak sampai 20 persen dari produk sejenis. Kesuksesannya dalam menjual es krim membuat ia memutuskan untuk memulai bisnis waralaba sejak 2008.[6][7] Sejak tahun 2010-an Mixue mulai berdiri sebagai perusahaan sendiri dengan mengembangkan skema waralaba ke wilayah lainnya di seantero Tiongkok. Mixue juga mengoperasikan pusat penelitian dan pengembangan di wilayah lainnya di Henan. Perusahaan ini juga membangun pusat pergudangan dan logistik sehingga biaya rantai produksi yang dikeluarkan dapat serendah mungkin.[8][9]
Hingga Maret 2022, sedikitnya 21.000 gerai Mixue telah beroperasi di lebih dari 11 negara Asia.[2] Sebagian besarnya berasal dari belasan ribu gerai yang telah beroperasi di Tiongkok, ditambah dengan ribuan gerai lainnya yang dibuka sejak tahun 2020-an di beberapa negara Asia Tenggara.[10][11]
Mixue memulai ekspansi bisnis luar negerinya di Vietnam pada 2018, dengan gerai pertamanya berlokasi di Hanoi, ibu kota negara itu.[12] Per 2022, sedikitnya 350 gerai Mixue telah beroperasi di Vietnam.[13]
Di Indonesia, Mixue melalui PT Zhisheng Pacific Trading mulai membuka gerai pertamanya di pusat perbelanjaan Cihampelas Walk pada Maret 2020[3][14] dan terus berekspansi melalui skema waralaba di wilayah lainnya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara hingga tahun 2022.[15] Perkiraan analis bisnis Momentum Works Asia, sedikitnya 317 gerai Mixue telah beroperasi di negara ini hingga Maret 2022.[2][16]
Setelah melakukan rebranding pada 2018, Mixue memperkenalkan maskot bernama "Snow King" (Hanzi: 雪王) berupa manusia salju dengan mahkota, jubah merah, dan tongkat es krim.[12][23] Maskot ini menghiasi ornamen di luar dan dalam setiap gerai Mixue. "Snow King" juga dijadikan cendera mata yang dijual di setiap gerai.[24]
Pada 2021, Mixue meluncurkan video musik lagu "I Love You, You Love Me" sebagai bagian dari kampanye Mixue. Lagu ini diadaptasi dari lagu pertunjukan minstrel Amerika Serikat berjudul "Oh! Susanna" karya Stephen Foster pada abad ke-19.[23][25]
Kontroversi
Kebersihan gerai Mixue di Tiongkok
Pada Mei 2021, media setempat melaporkan telah terjadi manipulasi tanggal kedaluwarsa bahan baku produksi di tiga gerai Mixue di Zhengzhou, Jinan, dan Wuhan. Media tersebut juga melaporkan terdapat pelanggaran keamanan pangan akibat menggunakan bahan baku cair dari sisa produksi hari sebelumnya.[26] Mixue kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut dan memerintahkan pengelola gerai untuk menghentikan operasional untuk dilakukan inspeksi oleh pemerintah.[27] Di Zhengzhou, 35 gerai harus dievaluasi, 3 gerai ditutup sementara, dan 9 gerai mendapatkan sanksi administratif.[28] Di Kabupaten Shenqiu, dari 20 gerai Mixue yang diinspeksi terdapat 14 gerai yang memiliki masalah seperti waktu operasional yang fiktif dan kondisi sanitasi di bawah standar.[29] Di Zhangjiagang, terdapat 7 gerai Mixue yang memiliki waktu operasional tidak sesuai standar dan salah satu gerai diduga memanipulasi tanggal kedaluwarsa bahan baku.[30]
Pada Agustus 2022, seorang wanita di Zhengzhou mengaku bahwa ia menemukan beberapa serangga dan telur saat ia meminum produk teh berperisa yang dijual Mixue. Pihak Mixue kemudian merespons temuan wanita tersebut.[31]
Sertifikasi halal Mixue di Indonesia
Kehalalan produk Mixue di Indonesia dijamin setelah LPPOM MUI mengeluarkan ketetapan halal bahan baku dan kesucian proses produksi pada Februari 2023.[4][5]
Sebelumnya, masyarakat Indonesia mempertanyakan belum adanya sertifikasi halal dalam produk yang dijual Mixue.[32] Menurut PT Zhisheng Pacific Trading yang membawa Mixue ke Indonesia, sejak tahun 2021 Mixue mengupayakan proses sertifikasi halal agar konsumen tidak khawatir dalam membeli produk ini. Namun, prosesnya terkendala oleh tahapan konsultasi halal yang harus dilaksanakan terlebih dahulu di negara asal disebabkan 90% bahan bakunya merupakan hasil impor, sumber bahan baku yang tidak terpusat seluruhnya di satu wilayah, serta pandemi Covid-19 dan karantina wilayah di Tiongkok menyebabkan terhambatnya proses pengurusan.[33][34] Menanggapi hal tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Produk HalalKementerian Agama RI meminta Mixue tidak memasang logo halal sebelum sertifikat halal diterbitkan.[35][36]