Miku Nakano
Miku Nakano (Jepang: Dalam pemungutan suara untuk menentukan popularitas karakter, Miku menduduki peringkat pertama dan menjadi karakter terpopuler dalam seri. Penciptaan dan konsepsiMiku adalah gadis pendiam dan tertutup dengan pemikiran pesimis serta tidak percaya diri, bahkan hingga pada titik merendahkan dirinya sendiri.[ch. 4] Berlawanan dengan sifat ini, Miku juga bisa bicara dengan sejujurnya dan tidak ragu untuk mengontrol orang lain.[ch. 5] Miku berminat pada sejarah Jepang serta para tokoh zaman Sengoku dan sangat dipengaruhi oleh filosofi hidup ala mereka.[ch. 3] Namun demikian, dia menyembunyikan fakta ini dari saudari-saudarinya.[ch. 4] Meskipun Miku sedikit memiliki pandangan kehidupan yang negatif—seperti saat dia meminta Fūtarō untuk menyerah kepadanya,[ch. 4] dia adalah yang pertama dari saudari-saudarinya untuk memegang teguh Prinsip Kembar Lima yang diajarkan ibunya. Miku selalu mencoba untuk terus mengikuti prinsip ini, bahkan rela mengorbankan kepentingan pribadinya untuk memastikan semua saudarinya mendapat perlakuan dengan sama dan setara.[ch. 23] Miku memiliki kemampuan fisik yang lemah (kemungkinan yang terlemah di antara kembar lima) dan buruk dalam memasak.[ch. 5][ch. 4] Ia juga kurang mampu menemukan alasan di balik hubungan antar manusia, menandakan kurangnya pengalaman dalam hal percintaan.[ch. 22] Miku juga kurang bergaul dibandingkan saudarinya yang lain, meskipun ia masih memiliki beberapa teman.[ch. 29] Yotsuba menyatakan bahwa Miku adalah yang paling pintar di antara kembar lima, khususnya pada mata pelajaran Ilmu Sosial.[ch. 2][ch. 20] Berkat kegemarannya, Miku juga termasuk pintar dalam sejarah Jepang. Kemampuannya yang lain adalah mampu meniru penampilan dan kepribadian saudari-saudarinya tanpa dikenali orang lain.[ch. 4][ch. 22] Negi Haruba menganggap Miku—bersama dengan Nino—sebagai karakter yang cukup sulit untuk digambar dan bisa memakan waktu lama, sambil menyebutkan bahwa salah satu faktornya adalah aksesoris yang digunakan atau rambut mereka yang panjang. Haruba mengatakan bahwa menggambar headphone Miku cukup merepotkannya.[1] Pengisi suaraPada versi bahasa Jepang, suara Miku diisi oleh Miku Itō.[2] Setelah membaca manga-nya, Itō mengatakan bahwa dia ingin berperan sebagai Miku, alasannya karena mereka berdua memiliki nama yang sama. Dia juga menganggap sosok Miku sangat menarik karena jarang memperlihatkan ekspresi.[3] Meski demikian, Itō menyatakan bahwa Miku sebenarnya memiliki lebih banyak emosi daripada saudari-saudarinya, dan bahwa dirinya akan "berusaha keras" untuk menampilkan aspek tersebut saat mengisi suaranya.[4] Dalam versi sulih suara bahasa Inggris, suaranya diisi oleh Felecia Angelle.[5] PenampilanMiku pada awalnya menolak Fūtarō sebagai tutor, karena ia mengharapkan orang lain yang lebih baik.[ch. 2] Setelah Fūtarō mengetahui bahwa Miku gemar dengan para tokoh zaman Sengoku, Fūtarō menghargai hobinya ini dan membuat Miku mulai menerimanya, meskipun kemudian dia menolaknya lagi karena kurangnya pengetahuan Fūtarō tentang zaman Sengoku.[ch. 3] Atas penolakan ini, Fūtarō belajar keras untuk memperdalam pengetahuannya tentang sejarah zaman tersebut dan kemudian berhasil membuat Miku menerimanya. Kegigihan Fūtarō juga menginspirasi dan memotivasi Miku untuk mulai belajar, membuatnya menjadi yang pertama dari kembar lima untuk menerima Fūtarō sebagai tutor mereka.[ch. 4] Seiring waktu, dia mulai menyimpan perasaan yang kuat terhadap Fūtarō karena sering menghabiskan waktu bersama. Miku bahkan akan cemburu apabila ada gadis lain yang perhatian kepada Fūtarō, termasuk saudari-saudarinya. Menurutnya, dia menyukai Fūtarō karena "kehangatan" yang dipancarkannya. Miku menginginkan Fūtarō untuk dirinya sendiri, tetapi dia juga ingin agar mereka berenam tetap bersama.[ch. 38] Kepribadiannya yang bertolak belakang dengan Nino, membuat mereka berdua sering terlibat pertengkaran kecil. Perselisihan keduanya memuncak ketika Nino kembali menolak untuk belajar bersama dengan Fūtarō dan para saudarinya.[ch. 39] Miku memintanya untuk berhenti bersikap seperti itu, tetapi Nino justru merobek kertas uji coba ujian yang telah disiapkan Fūtarō. Sebelum Miku melakukan sesuatu, Itsuki menampar Nino dan memintanya minta maaf kepada Fūtarō.[ch. 39] Peristiwa ini membuat Nino kabur dari apartemen mereka.[ch. 40] Keesokan harinya, Miku dan Fūtarō menemukan Nino yang untuk sementara tinggal di hotel.[ch. 40] Meski pada awalnya dia menolak kehadiran mereka, usaha terus-menerus dari Fūtarō agar dapat berbicara baik-baik dengan Nino membuahkan hasil.[ch. 42] Setelah beberapa kejadian, Miku mengunjungi Nino di hotel barunya,[ch. 45] dan setelah berbincang-bincang tentang kejadian belakangan, Miku mampu menasihati Nino untuk menjadi orang yang lebih baik.[ch. 46] Setelah mengetahui bahwa Fūtarō mengundurkan diri sebagai tutor mereka, Miku dan para saudarinya mengunjungi restoran tempat Fūtarō bekerja pada Malam Natal demi memintanya untuk kembali menjadi tutor mereka.[ch. 49] Meskipun Fūtarō menolak untuk kembali menjadi tutor mereka karena sebelumnya pernah gagal, Miku mengingatkannya untuk tidak menyerah.[ch. 50] PenerimaanTanggapan kritikusPaul Jensen dari Anime News Network menilai kebiasaan Nino yang terkadang tidak berbahaya dan kadang-kadang bertabiat buruk tetap "menghibur seperti biasa".[6] PopularitasDalam sebuah pemungutan suara dalam majalah Weekly Shonen Magazine edisi ke-47 yang diterbitkan pada tanggal 24 Oktober 2018, Miku menduduki peringkat pertama dengan 2393 suara.[7] Referensi
|