Halaman ini berisi artikel tentang mikrosfer plastik yang umumnya digunakan pada kosmetik. Untuk mikromanik dengan komposisi bervariasi dan digunakan dalam penelitian, lihat Mikromanik (penelitian). Untuk penggunaan lain, lihat Mikrosfer (disambiguasi).
Mikromanik dapat menyebabkan pencemaran air oleh partikel plastik dan menimbulkan bahaya lingkungan bagi hewan akuatik yang hidup baik di air tawar maupun lautan. Di Amerika Serikat, Undang-Undang Perairan Bebas Mikromanik Tahun 2015 meniadakan secara bertahap mikromanik dalam kosmetik bilas per Juli 2017.[3] Berbagai negara lain juga melarang mikromanik dari kosmetik bilas, antara lain Kanada, Prancis, Selandia Baru, Swedia, Taiwan, dan Britania Raya.
Jenis
Mikromanik adalah partikel plastik padat buatan yang memiliki ukuran terbesar kurang dari satu millimeter[4] ketika pertama kali dibuat dan pada umumnya dibuat menggunakan bahan seperti polietilena (PE), polietilena tereftalat (PET), nilon (PA), polipropilena (PP), dan polimetil metakrilat (PMMA).[5] Bahan yang paling sering digunakan adalah polietilena atau plastik petrokimia lain seperti polipropilena dan polistirena.[6][5] Mikromanik secara komersial tersedia dalam ukuran partikel mulai dari 10 micrometer (0,00039 in) hingga 1 milimeter (0,039 in).[7]Suhu lebur rendah dan fase perubahan wujud cepat membuatnya sangat cocok dalam pembuatan struktur berpori pada keramik dan bahan lainnya.[8]
Perbedaan wilayah
Parameter yang menentukan apakah suatu partikel termasuk mikromanik sedikit berbeda bergantung pada lokasi dan yurisdiksi hukum yang berlaku; perbedaan kecil dalam definisi dapat dijumpai dari satu negara dengan negara lain.[9] Sebagai contoh, definisi resmi Amerika Serikat untuk mikromanik, sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang Perairan Bebas Mikromanik Tahun 2015 yang disusun oleh Kongres, adalah "setiap partikel plastik padat berukuran kurang dari 5 milimeter yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan dalam eksfoliasi atau membersihkan tubuh manusia."[10] Di sisi lain, Badan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada (ECCC), yaitu badan pemerintah yang bertanggung jawab dalam larangan mikromanik di Kanada, menetapkan definisi yang hanya memasukkan plastik dengan diameter di antara 0,5 mikron hingga 2 milimeter. Walaupun pada awalnya diusulkan pada rentang 0,1 mikron dan 5 millimeter, definisi tersebut direvisi setelah berkonsultasi dengan anggota industri dan mendapatkan perlawanan dari manufaktur plastik yang mengaku bahwa banyak bahan baku yang mereka pakai (seperti bahan baku yang diperlukan dalam membuat botol untuk minuman ringan) akan tercakup dalam larangan dan sangat mempengaruhi bisnis mereka.[9][5] Pasal dalam hukum Amerika Serikat membuka celah bagi produsen produk lain yang sama-sama merusak lingkungan untuk memanfaatkan hal tersebut di kemudian hari, selama mereka tidak menggunakannya untuk produk perawatan diri. Sementara itu, hukum Kanada dikritik oleh publik atas sifatnya yang terlalu membatasi, yang dapat melumpuhkan efektifitas hukumnya secara praktik. Dalam merespons terhadap revisi definisi, kelompok konservatif (di antaranya Sierra Club Kanada) memberikan peringatan mengenai penulisan secara hukum, khawatir Kanada akan "menjadi lahan penimbunan produk mengandung mikromanik" yang sekarang dilarang oleh Amerika Serikat.[9]
Kegunaan
Mikromanik ditambahkan ke dalam produk kosmetik dan perawatan pribadi sebagai agen eksfoliasi, seperti sabun, penggosok wajah, dan pasta gigi.[11] Mikromanik dapat ditambahkan pada obat bebas untuk mempermudah menelan obat tersebut.[12]
Mikromanik dalam penelitian ilmu kesehatan dan biomedis digunakan dalam teknik mikroskopi, visualisasi fluida, serta analisis dan penyelesaian masalah aliran fluida.[13][14]
Tingkat kebulatan bola dan keseragaman ukuran partikel membuat efek bantalan peluru pada krim dan calir, membuat tekstur halus dan mudah disebar. Tingkat kelembutan dan kebulatan mikromanik dapat memberikan sifat pelumasan. Mikrosfer berwarna menambah daya tarik visual kepada produk kosmetik.[15]
Efek lingkungan
Ketika mikromanik tersapu ke dalam saluran pembuangan, mikromanik kemudian lolos tak terfilter menuju fasilitas pengolahan limbah dan memperoleh jalan keluar menuju sungai dan kanal, menyebabkan pencemaran air oleh partikel plastik.[16]
Tim peneliti dari Universitas Uppsala mempublikasikan sebuah studi, selanjutnya menarik kembali penelitian tersebut akibat setidaknya satu peneliti ditemukan memberikan hasil penelitian yang disengaja,[17][18] menyatakan bahwa salah satu dari beragam hewan yang terdampak keberadaan mikromanik adalah ikan barramundi, salah satu ikan air tawar.[19] Mikromanik dapat menyerap dan memekatkan polutan seperti pestisida dan hidrokarbon aromatik polisiklik.[11][20] Mikromanik diketahui telah mencemari Danau-Danau Besar dalam konsentrasi tinggi, khususnya pada Danau Erie. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negara Bagian New York menemukan bahwa terdapat sekitar 1.500 hingga 1,1 juta mikromanik per mil persegi pada permukaan Danau-Danau Besar.[21]
Sebuah studi menunjukkan bahwa mikromanik polietilena pada tingkat yang relevan secara lingkungan tidak memiliki dampak terhadap larva.[22] Beberapa fasilitas pengolahan air limbah di Amerika Serikan dan Eropa dapat menghilangkan mikromanik ini dengan efisiensi lebih besar dari 98%, fasilitas lain mungkin tidak memiliki efisiensi sebesar itu.[23][24] Dengan demikian, pencemaran mikroplastik dari sumber lain (seperti serat mikro/serat dan ban) lebih dapat dikaitkan dengan bahaya lingkungan.[25]
Berbagai makhluk hidup di alam liar–mulai dari larva serangga, ikan kecil, amfibi, dan kura-kura hingga unggas dan mammalia besar–salah mengira mikromanik sebagai sumber makanan mereka. Termakannya plastik ini memunculkan potensi keracunan tidak hanya bagi hewan tersebut tetapi juga bagi spesies pada rantai makanan lebih tinggi.[26][27] Senyawa kimia berbahaya yang kemudian terpindahkan antarspesies dapat memuat cemaran hidrofobik yang terkumpul pada permukaan air, seperti bifenil poliklorinasi (PCB), diklorodifeniltrikloroetana (DDT), dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).[28]
^Fendall, L.S.; Sewell, M.A. (2009). "Contributing to marine pollution by washing your face: microplastics in facial cleansers". Marine Pollution Bulletin. 58 (8): 1225–1228. doi:10.1016/j.marpolbul.2009.04.025. PMID19481226.
^Carr, Steve A.; Liu, Jin; Tesoro, Arnold G. (Maret 2016). "Transport and fate of microplastic particles in wastewater treatment plants". Water Research. 91: 174–182. doi:10.1016/j.watres.2016.01.002. PMID26795302.