Meketaten
Meketaten ("Lihatlah Aten" atau "Dilindungi oleh Aten") merupakan putri kedua dari enam yang lahir dari Firaun Mesir, Akhenaten dan Istri Kerajaan Agungnya Nefertiti. Ia mungkin lahir pada tahun 4 pemerintahan Akhenaten. Meski sedikit yang diketahui tentang dirinya, ia sering digambarkan bersama saudari-saudarinya menemani orangtuanya di dua pertiga pertama pemerintahan Akhenaten. Ia memiliki kakak perempuan yang bernama Meritaten dan empat orang adinda yang bernama Ankhesenamun, Neferneferuaten Tasherit, Neferneferure dan Setepenre. Tutankhaten adalah saudara tiri. Meketaten meninggal pada sekitar tahun 14 Akhenaten. Sangat mungkin bahwa wabah menyebar di mesir di antara tahun ke-12 dan ke-15 masa pemerintahan Akhenaten, karena banyak anggota keluarga kerajaan tidak disebutkan lagi; di antaranya Ibu Suri Tiye, Ratu Nefertiti, istri kedua Akhenaten Kiya, Meketaten dan dua putri bungsu, Neferneferure dan Setepenre. Kematian Meketaten dapat berakibat baik dari wabah, atau dari persalinan. Kehadiran seorang bangsawan menyebabkan banyak orang percaya bahwa sang putri muda meninggal saat melahirkan (dalam hal ini ayahanda Akhenaten sendiri, kemungkinan besar menikahi putrinya), tetapi tidak dapat dibuktikan. Interpretasi alternatif yang disarankan oleh van Dijk adalah bahwa anak yang digambarkan di dalam adegan adalah jiwa (ka) Meketaten. Fragmen sarkofagus Meketaten ditemukan di makam kerajaan. Prasasti menyebutkan orang tuanya Akhenaten dan Nefertiti, saudarinya Ankhesenamun dan juga kakek dan neneknya Amenhotep III dan Tiye.[1] Referensi
|