Menurut narasi Alkitab (2 Samuel 4:4), Mefiboset berusia lima tahun ketika ayah dan kakeknya meninggal dalam Pertempuran Gunung Gilboa. Ketika datang kabar tentang kematian Saul dan Yonatan, inang pengasuh Mefiboset mengambilnya dan melarikan diri dengan panik karena takut orang Filistin akan membunuh anak itu.[4] Dalam kepanikan itu,[2] Mefiboset jatuh atau dijatuhkan saat orang-orang melarikan diri,[1] sehingga sejak itu ia menjadi timpang pada kedua kakinya dan tidak dapat berjalan.[2] Nama "Mefiboset" ditulis sebagai "Meribaal" pada 1 Tawarikh 8:34.
Lima belas tahun kemudian, setelah peralihan tahta kerajaan dari Kerajaan Bersatu, Raja Daud mencari "orang yang tinggal dari keluarga Saul" supaya "aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan"[5] dan "kasih yang dari Allah"[6] dan Mefiboset dibawa kepadanya oleh Ziba. Daud memulihkan warisan Saul untuk Mefiboset dan diizinkannya untuk hidup di dalam istananya di Yerusalem, sementara harta dan tanahnya, serta putranya yang masih kecil bernama Mikha diurus oleh Ziba.[4]
Setelah pemberontakan Absalom dipadamkan, Ziba berupaya untuk menjelek-jelekkan Mefiboset di hadapan Daud, tetapi ketika Daud kembali ke Yerusalem, Mefiboset membuktikan kesetiaannya dan diizinkan terus tinggal di istana raja (2 Samuel 16:1; 2 Samuel 19:24).[4]