Max Arifin (nama lahir: Mohammad Arifin, 18 Agustus 1936 – 1 Maret 2007) adalah seorang tokoh teater Indonesia. Semasa hidupnya hingga akhir hayatnya ia bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Lombok.
Pendidikan
Max menempuh pendidikan SD dan SMPnya di Sumbawa Besar, kemudian melanjutkan ke SMA di Yogyakarta. Setamatnya dari SMA ia melanjutkan ke Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, lalu pindah ke IKIP Mataram mengambil jurusan bahasa dan sastra Inggris.
Pekerjaan
Sejak di bangku SMA ia sudah aktif dalam bidang seni sastra dan teater. Di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat ia bekerja pada Bidang Kesenian, diserahi seksi drama dan sastra (tradisional dan modern). Selama masa tugasnya itu ia pernah tiga kali mengikuti penataran seni drama di Cisarua dan Cipayung yang diselenggarakan oleh Depdikbud. Ia juga banyak menulis naskah drama, cerpen, dan puisi dan memimpin serta menyutradarai kelompok Teater Gugus Depan Mataram. Pada saat yang sama ia aktif membina seni drama/teater pada beberapa SMA dan fakultas di Mataram.
Aktivitas lainnya
Ia juga banyak mengikuti berbagai pertemuan dan seminar yang berkaitan dengan kesenian dan teater. Ia merangkap pula sebagai redaktur budaya di harian Suara Nusa [sekarang Lombok Post) dan koresponden majalah Tempo untuk Lombok 1975-1979. Ia pernah menjadi juri pada beberapa festival teater di Jawa Timur dan di tingkat nasional (2000) dan se-Jawa Timur (2004), dan Jember (2004). Ia pernah membawa berbagai makalah dan menjadi nara sumber untuk teater dan kebudayaan umumnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Mojokerto, Jember. Pada tahun 2004 dan 2005 ia menjadi kurator bidang teater pada Festival Seni Surabaya.
Bibliografi
- Teater, sebuah Pengantar, diterbitkan oleh Nusa Indah, Flores, 1990
- Putri Mandalika (naskah drama) tiga kali dipentaskan secara kolosal di pantai Seger, Kuta, Lombok Selatan, 1988-1990
- Matinya Demung Sandubaya, pernah dibawakan/dipentaskan oleh Kontingen NTB pada Festival Teater di Solo dan dimuat sebagai cerita bersambung pada harian Suara Nusa di Mataram
- Badai Sepanjang Malam, naskah drama dalam kumpulan drama remaja, Gramedia, Jakarta 1988. Diikutkan sebagai naskah yang dipilih oleh Taman Budaya Jatim dalam Festival Teater Remaja 2003.
- Teknik Penyutradaraan (stensilan FKIP Unram, Mataram)
- Teknik Baca Puisi, sebuah Pengantar, BKKNI, NTB, 1990.
- Balada Sahdi Sahdia (naskah drama), 1992.
- Tumbal Kemerdekaan (naskah drama), 1987.
- Petunjuk Teknis Penilaian/Pengamatan Lomba/Festival Teater, Bidang Kesenian, Depdikbud NTB 1985.
Karya terjemahan
- Pemberontak (The Rebel) oleh Albert Camus, penerbit Bentang Budaya, Yogyakarta, 2000.
- Seratus Tahun Kesunyian (One Hundred Years of Solitude) oleh Gabriel Garcia Marquez, penerbit Bentang Budaya, Yogyakarta, 2003 dan sebagai cerita bersambung di harian Jawa Pos, 1997.
- The Shifting Point - Teater, Film dan Opera oleh Peter Brook, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI), Jakarta 2002.
- Menuju Teater Miskin (Towards a Poor Theatre) oleh Jerzy Grotowski, MSPI, Jakarta, 2002.
- Teori-teori Drama Brecht, oleh Hans Egon Holthusen, Dewan Kesenian Surabaya.
- Seribu Burung Bangau (Thousand Cranes), oleh Yasunari Kawabata, Nusa Indah, Flores 1978 dan penerbit Bentang Budaya, Yogyakarta 2001.
- Orang Aneh (The Stranger) oleh Albert Camus, penerbit Nusa Indah, Flores 1980, dan penerbit Mahatari, Yogyakarta
- Pengembaraan (Walkabout) oleh James van Marshall, penerbit Nusa Indah, Flores, 1978 dan sebagai cerita bersambung di harian Kompas 1976.
- Nyanyian Laut (The Sound of Waves) oleh Yukio Mishima, cerita bersambung di harian Kompas 1976 dan penerbit Mahatari, Yogyakarta.
- Kecantikan dan Kesedihan (The Beauty and Sadness) oleh Yasunari Kawabata, cerita bersambung di harian Kompas, 1983, dan penerbit Mahatari, Yogyakarta.
- Antonin artaud,Ledakan dan Bom (Antonin Artaud, Blows and Bombs), oleh Stephen Barber, tentang biografi dan konsep teater Antonin Artaud, Dewan Kesenian Jakarta, 2006
- My life in art (Hidupku dalam seni) oleh Konstantin Stanislavsky, Pustakakayutangan, Malang, 2006
- Pertaruhan mewujudkan tulisan, wawancara dengan penulis pria,Writing at risk (Jason Weiss), Penerbit Jalasutra, Yogyakarta
- Pertaruhan Mewujudkan tulisan, wawancara dengan penulis wanita, Women writers at work, George Plimpton, Penerbit jalasutra, Yogyakarta
Naskah yang belum terbit
- Suara yang lain (The Other Voice) oleh Octavio Paz
- Masalah-masalah Seni (The Problems of Art) oleh Susanne K. Langer
- Gema Surga (An Echo of Heaven) oleh Kenzaburo Oe, penerbit Bentang Pustaka, Yogyakarta.
- Kemelut (The Blind Owl) oleh Sadeq Hedayat, dimuat sebagai cerita bersambung di harian Surabaya Post.
- Surat-surat Negro (The Fire Next Time) oleh James Baldwin
- Teater dan kembarannya (Theatre and its Double) oleh Antonin Artaud
- Teater Politik (Political Theatre) oleh David Goodman
- Kapal Orang-orang Bodoh ( The Ship of Fool) karya Christiana Perri Rossi
- Suatu Salah Paham, terjemahan naskah drama dari Teater l karya Samuel Beckett
- Oedipus Sang Raja, saduran bebas dari skenario film oleh Pier Paulo Pasolini
- Sasmita-Larasmara, saduran bebas dari Antigone karya Sophokles
- Mawar dalam Taman, drama terjemahan dari The Rose in the Cloister oleh Margaret Luce, 1985
- Menerjemahkan beberapa puisi dan cerpen dari Timur Tengah
|