Matuta victor
PemerianKepiting berukuran kecil; lebar karapas (CW, carapace width) maksimal 5 cm, tidak termasuk duri samping.[3][4] Permukaan karapas berbutir-butir halus, lebih menonjol pada bagian-bagian samping. Secara keseluruhan, karapas memiliki enam bidang tonjolan punggung yang tak begitu kelihatan; yang terbesar adalah tonjolan pada bidang mesogastrik. Tepi dahi (di antara dua mata) pada karapas dengan taju paruh (rostrum) yang melekuk, diapit di kanan kirinya oleh taju tepian yang agak membundar. Tepi anterolateral karapas (sebelah luar kedua mata) dengan enam tonjolan kecil di belakang taju orbital luar, diikuti tiga gigi gerigi (besar) sebelum duri samping; gerigi yang tengah yang paling kecil. Duri samping atau duri lateral panjangnya sekitar 0,25 lebar karapas. Tepi posterolateral karapas (di belakang duri samping) menyudut; dengan semacam rigi atau lunas yang membujur sepanjang lk. tiga perempat panjang tepi tersebut.[2] Sapit dengan ruas propodus (atau palm, tangan, yakni ruas terdepan) berduri-duri dan bertonjolan. Tepi atas propodus berupa gigir yang terbagi menjadi tiga gigi, dengan gigi dekat pangkal berbincul-bincul. Di depannya, terdapat dua deret bintil-bintil atau tonjolan rendah, dengan tonjolan terbesar dekat pangkal deret kedua (bawah). Di bawahnya lagi terdapat deretan bintil-bintil atau gigir membulat yang miring posisinya terhadap sisi bawah propodus; gigir mana diawali dengan satu tonjolan membulat, diikuti dengan sebuah duri runcing besar. Satu duri lagi yang lebih kecil terdapat di pangkal, sudut bawah propodus. Ruas jari (dactylus) sapit, yakni ruas penjepit yang dapat digerakkan, pada sisi luarnya dengan gigir atau lunas memanjang yang bergerigi; lunas ini polos tak bergerigi pada hewan betina.[2] Keempat pasang kaki yang lain dengan ruas ujung (dactylus) serupa dayung atau daun. Ruas kedua dari ujung (propodus) memipih dengan taju atau gigi menyegitiga di sisi belakangnya; propodus pada kaki terakhir sangat melebar. Ruas ketiga dari ujung (carpus) pada kaki terakhir dengan satu lunas.[5] Karapas dan sapit berwarna kuning gading, dihiasi dengan bintik-bintik halus berwarna keunguan gelap. Kaki-kaki renang dengan warna kuning telur bertepi putih, dengan bercak-bercak atau saput ungu; propodus kaki yang pertama dengan warna ungu yang menyolok. Warna karapas yang berbintik-bintik membantunya menyamar di pasir.[5] Agihan dan ekologiKetam-bulan biasa menyebar luas mulai dari Laut Merah, Teluk Aden, pesisir timur Afrika hingga ke Afrika Selatan dan Madagaskar; pantai-pantai Samudra Hindia di Mauritius, Oman, Pakistan, India, Kepulauan Andaman, Burma; Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara dan Filipina, Tiongkok, Taiwan, Korea, hingga Jepang; ke timur hingga Palau, Australia, New Hebrides, dan Kaledonia Baru. Di Indonesia tercatat dari Sumatra (Pulau Weh, Aceh, Pulau Rupat), Jawa (Teluk Jakarta, Laut Jawa), Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi (Makassar, Donggala, Sangihe), Maluku (Ternate, Obi, Ambon, Seram), Kepulauan Kai.[6] Juga tercatat dari Fiji,[2][3] dan pantai Laut Tengah di Israel.[5] Lokalitas tipe: pantai Malabar, India.[6] Matuta victor hidup di pantai dan laut dangkal dengan dasar berpasir, mulai dari mintakat intertidal hingga kedalaman sekitar 20 m.[3] PemanfaatanKepiting ini dimakan orang di beberapa daerah. Sering ditangkap oleh masyarakat setempat dengan jaring pantai, serok, atau dengan tangan kosong.[3] Catatan kaki
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Matuta victor.
|