Kecamatan Mata Usu merupakan pemekaran dari Kecamatan Kabaena yang pecah menjadi beberapa kecamatan lain seperti kecamatan Kabaena Tengah, Kabaena Timur, Kabaena Selatan, dan Kecamatan Kabaena utara.
Secara administratif, Ibukota Kecamatan Matausu adalah Desa Wia-Wia.
Batas wilayah
Batas-batas wilayah kecamatan Mata Usu adalah sebagai berikut:
Dapat dilihat bahwa, Desa Totole memiliki wilayah terluas yakni 185,29 km², sedangkan Desa Kolombi Mata Usu memiliki wilayah terkecil yang hanya seluas 30,93 km². Desa Totole merupakan desa yang paling jauh dari ibukota kecamatan yaitu mencapai 18 kilometer.
Penduduk
Pada tahun 2019, Mata Usu memiliki jumlah penduduk sebesar 1.637 jiwa yang terdiri dari 909 laki-laki dan 723 perempuan.
Penggunaan Penerangan
Sebanyak 75 rumah tangga di kecamatan Mata Usu adalah pengguna pembangkit listrik tenaga surya, 34 pengguna minyak tanah dan 317 masih menggunakan mesin usaha perseorangan.
Penggunaan Sumber Air untuk Memasak
Sebanyak 44 rumah tangga di kecamatan Mata Usu mengandalkan air ulang galon, 192 mengandalkan sumur, 163 mengandalkan sumber mata air dan 27 masih mengandalkan air sungai untuk memasak.
Iklim
Jumlah curah hujan tahunan (2019) di Kecamatan Mata Usu adalah 1.325 mm dengan 151 hari hujan. Bulan paling basah adalah bulan Februari dengan curah hujan mencapai 301 mm.
Pendidikan
Mata Usu memiliki 4 TK, 4 SD/Sederajat dan 1 SMP/Sederajat. Berikut adalah statistik kependidikan di Mata Usu:
Jenjang Pendidikan
Jumlah
Institusi
Jumlah
Guru
Jumlah
Murid/Siswa
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
TK
4
-
14
-
105
-
SD
4
-
42
-
257
-
SMP
1
-
5
-
45
-
Kesehatan
Mata Usu memiliki 1 puskesmas yang terletak di desa Wia-wia, 5 posyandu, dan 1 polindes. Jumlah tenaga medis yang ada adalah 13 bidan, 8 perawat, 1 tenaga farmasi, 1 ahli gizi, 1 ahli kesehatan masyarakat dan 10 dukun kampung.
Agama
Seluruh penduduk Mata Usu beragama Islam dan terdapat 7 masjid.
Perekonomian
Di Mata Usu terdapat 1 pasar umum permanen yang terletak di desa Wia-Wia dan 25 kios/warung non permanen. Sebanyak 28 penduduk berprofesi sebagai pedagang dimana 3 orang merupakan pedagang grosir besar dan 25 orang pedagang eceran.
Terdapat akses jalan kabupaten sepanjang 126 km di kecamatan Mata Usu dengan kondisi belum beraspal. Angkutan umum yang tersedia adalah 5 unit truk, 34 mobil pick up dan 1 mobil penumpang.
Pada tahun 2019, terdapat 10 unit industri rumah tangga dimana 2 buah bergerak dibidang pembuatan makanan dan 8 dibidang minuman dan juga 51 unit bergerak dibidang penyulingan minyak atsiri.
Pertanian
Pada tahun 2019, tercatat lahan pertanian digunakan untuk komoditas pohon buah dan sayur-mayur, dan berikut adalah statistik pertanian di Kecamatan Mata Usu:
Nama Komoditas
Banyak pohon
Produksi
(kw)
Komoditas Pohon berbuah
Durian
700
300
Jambu air
15
4
Jeruk Besar
50
22
Mangga
75
50
Nangka
25
13
Nenas
150
18
Pepaya
100
40
Pisang
450
65
Rambutan
200
43
Salak
100
9
Sirsak
20
7
Sukun
30
5
Produksi sayur-sayuran semusim
Nama Komoditas
Luas panen
(Ha)
Produksi
(kw)
Bawang merah
6
13
Bawang daun
12
39
Kacang panjang
13
26
Cabe rawit
21
49
Tomat
11
22
Terung
9
20
Kangkung
4
8
Bayam
9
18
Peternakan
Populasi sapi pada tahun 2019 sebanyak 3.175 ekor, sedangkan kerbau 45 ekor, kambing 264 ekor, ayam kampung 13.355 ekor, dan itik 61 ekor. Produksi peternakan Bunguran Batubi terdiri dari 1.026 kg dagingsapi, 15 kg dagingkambing, dan 57 kgtelur.