PT Martina Berto Tbk adalah sebuah produsen kosmetik dan obat tradisional yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki tiga unit pabrik yang terletak di Pulogadung dan Cibarusah.[3][4]
Pada tahun 2012, perusahaan ini menguasai 2,8% pangsa pasar kecantikan dan perawatan pribadi, 12,7% pangsa pasar kosmetik warna, dan 2,16% pangsa pasar perawatan kulit di Indonesia.[5][6]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1977 saat Martha Tilaar membuka sebuah salon kecantikan di Jakarta dengan nama Sariayu. Martha Tilaar lalu juga mendirikan sebuah sekolah kecantikan dengan nama Puspita Martha untuk mencetak ahli kecantikan, penata rias, penata rambut, dan terapis. Salon dan sekolah kecantikan tersebut kemudian dijadikan modal untuk mendirikan PT Martha Beauty Gallery. Pada tanggal 1 Juni 1977, bersama Bernard Pranata dan Theresia Harsini Setiady, Martha Tilaar resmi mendirikan perusahaan ini untuk memproduksi kosmetik dan jamu.
Pada tanggal 22 Desember 1981, perusahaan ini mendirikan pabrik pertamanya di Jl. Pulo Ayang yang terletak di dalam kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Pada tahun 1986, perusahaan ini mendirikan pabrik keduanya di Jl. Pulo Kambing II yang juga terletak di dalam kawasan JIEP untuk memproduksi kosmetik kering, kosmetik semi padat, dan jamu, sehingga pabrik pertama difokuskan untuk memproduksi kosmetik cair. Mulai tahun 1988 hingga 1994, perusahaan ini meluncurkan sejumlah merek kosmetik baru, seperti Cempaka, Martina, Pesona, Biokos, Caring Colours, dan Belia. Mulai tahun 1993 hingga 1995, perusahaan ini juga mengakuisisi tiga perusahaan yang bergerak di bidang produksi kosmetik, yakni PT Cedefindo, PT Kurnia Harapan Raya, dan PT Estrella Laboratories.
Pada tahun 1995, perusahaan ini memindahkan pabrik produk herbalnya ke Gunung Putri dan menjadikan pabriknya di Jl. Pulo Ayang sebagai modal untuk mendirikan PT Cempaka Belkosindo Indah guna memproduksi kosmetik dengan merek Mirabella dan Cempaka. Pada tahun 1999, seluruh saham perusahaan ini resmi dipegang oleh Martha Tilaar. Pada tahun 2000, perusahaan ini membagi mereknya menjadi dua kelompok, yakni merek dengan lisensi dari Martha Tilaar (Sariayu, Biokos, dsb) dan merek yang menjadi hak kekayaan intelektual dari perusahaan ini (Cempaka, Pesona, dsb). Pada tahun 2005, PT Cempaka Belkosindo Indah digabung ke dalam perusahaan ini. Pabrik di Jl. Pulo Ayang kemudian dialihfungsikan menjadi kantor penjualan dan pusat distribusi.
Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai membuka gerai Martha Tilaar Shop (MTS) di luar Indonesia. Pada tahun 2011, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[7] Pada tahun 2013, perusahaan ini mendirikan fasilitas produksi bahan kemas di dalam kompleks kantornya di Jl. Pulo Ayang untuk memenuhi kebutuhan bahan kemas. Pada tahun 2015, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Cibarusah untuk memproduksi obat tradisional dan ekstrak bahan alam.[8] Pada tahun 2016, perusahaan ini mengakuisisi merek Rudy Hadisuwarno untuk kategori perawatan rambut.[9] Perusahaan ini kemudian juga menjual pabrik produk herbalnya di Gunung Putri.[3][4]
Produk
Produk-produk yang dikeluarkan oleh Martina Berto diantaranya:
^Wening, Andhika Anggoro (27 Mei 2017). Andhika Anggoro Wening, ed. "Martina Berto Target Tumbuh 9,5%". Bisnis.com. Diakses tanggal 16 Desember 2017.Lebih dari satu parameter |author= dan |last= yang digunakan (bantuan); Lebih dari satu parameter |editor-last= dan |editor= yang digunakan (bantuan)