Dari 1931 sampai 1940, ia bekerja sebagai Guru Schakelschool Cimahi; H.A. Kursus Bandung; Guru dan pejabat Kepala Schakelschool Palembang, Kursus Bahasa Indonesia Fokker dan Kepala H.I.S. di Meulaboh. Dari 1940 hingga masa pendudukan Jepang, Ia menjadi kepala H.I.S. Perbaungan dan Kepala Sekolah Pertanian Menengah Medan.
Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia diangkat sebagai Bupati Urusan Umum, Gubernur Sumatera, Pematang Siantar: Residen Sumatera Timur dan selanjutnya sebagai Kepala Jawatan P.P. & K. Sumatera, Bukittinggi (Djab. Inspektur Umum). Pada masa Republik Indonesia Serikat sampai masa Negara Kesatuan Republik Indonesia, ia diangkat sebagai Kepala Bagian Kursus Kementerian P.P. &.K. Pada bulan Desember 1953, sebagai Pelaksana Jabatan Sekretaris Jenderal Kementerian P.P. & K. dan kemudian diangkat sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Mr. Hadi Februari 1954. Di samping itu, ia pernah dikirim keluar negeri oleh Pemerintah untuk mempelajari kewajiban belajar di negara-negara India, Pakistan, Filipina, Thailand, Prancis, Belanda dan Swiss. Ia banyak menulis tentang soal pendidikan.[1]