Jika ingin melihatnya, kita harus mengintip diam-diam karena ia bersembunyi di antara rumpun gelagah.[2] Masyarakat bisa melihatnya langsung jika mandar besar terbang pendek di atas tumbuh-tumbuhan dengan kaki yang menjuntai.[2]Burung ini mempunyai tinggi sekitar 43 cm.[2] Untuk makanannya sendiri, Mandar besar biasanya makan serangga seperti serangga air dan larvanya ataupun hewan-hewan kecil lainnya.[2] Selain itu burung Mandar juga suka jenis padi-padian dan tumbuh-tumbuhanair.[4]
Ciri-ciri
Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, burung ini juga mempunyai ciri unik lainnya, yakni memiliki bulu yang berwarna putih pada bagian bawah ekor dekat pantatnya.[4] Kemudian, paruh dan perisaidahi berwarna putih mencolok serta mempunyai irismerah.[5] Bunyi kicauannya keras dan tajam, yakni kik..kiik.[5] Bisa dibilang bahwa burung Mandar besar sering menyelam untuk mengambil gulmaair dari dasar danau.[5] Selain itu, hewan yang satu ini senang berkelahi dan saling mengejar pada waktu berbiak.[5] Adapun ciri lainnya adalah burung ini biasanya berlari panjang di atas air sebelum lepas landas.[5]
Mandar besar dapat mencapai ukuran sebesar 40 cm.[5] Ini berarti fauna yang satu ini memiliki ukuran badan yang lebih besar daripada burung Terkuak (burung yang aktif pada malamhari dan mempunyai suara seperti terkruak terkruak).[4]
Telur yang dihasilkannya bisa mencapai belasan butir.[4] Setiap betina Mandar besar mampu bertelur 3-6 butir setiap periode berbiak dengan sarang yang dapat menampung sampai 12 butir telur.[6] Kemudian, paruh dan kaki burung ini berukuran besar serta pendek dan di atas kepalanya terdapat warna merah yang menyerupai jenggerayam.[4]
Habitat
Mandar besar dapat ditemukan di Eropa, Afrika, Pulau Samoa di Samudera pasifik dan Asia, termasuk Indonesia.[4] Di Indonesia burung ini biasanya terdapat di Pulau Sulawesi yang juga merupakan habitat dari burung jenis Terkuak dan Ayam-ayaman, orang-orang di sana biasa menyebutnya dengan nama Dentunda.[4] Burut ini tidak tercatat di Sumatra dan termasuk burung yang jarang berkunjung di Kalimantan, Jawa dan Bali.[5] Dulu diketahui merupakan populasi berbiak di danau-danau daerah pegunungan seperti dataran tinggi Yang yang berada di Jawa Timur, akan tetapi sekarang tidak ditemukan lagi.[5] Penyebaran Global paleartik, pada musim dingin Mandar Besar berada di daerah selatan tetapi jarang mencapai Indonesia., namun dapat ditemukan di PulauIrian.[5]
Burung ini senang hidup berkelompok dan cenderung memilih daerah yang dekat dengan tanah, sawah, danau-danau, atau rawa-rawa sebagai sarangnya.[4] Karena kecenderungannya hidup di daerah yang berair atau rawa-rawa, maka Mandar besar disebut dengan Ayam Rawa.[4]
^ abcdefghi"Flora dan Fauna". Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 15 Mei 2014.
^"Mandar Besar". Kutilang Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 30 April 2014.