B: Dinormalkan ke [0–255] (bita) H: Dinormalkan ke [0–100] (ratusan)
Ungu atau Violet adalah warna sebuah cahaya pada spektrum yang terlihat, antara biru dan ultraviolet yang tidak dapat dilihat. warna ungu adalah salah satu dari tujuh warna yang diberi label Isaac Newton saat membagi spektrum cahaya yand dapat dilihat pada tahun 1672. Cahaya ungu memiliki panjang gelombang antara sekitar 380 dan 435 nanometer.[1] Nama warna ini berasal dari tanaman bunga lembayung.
Pada model warna RGB yang digunakan pada layar komputer dan televisi, warna ungu dihasilkan dengan mencampurkan cahaya merah dan biru, dengan lebih banyak biru daripada merah. Dalam model warna RYB yang secara historis digunakan oleh para pelukis, violet dibuat dengan kombinasi pigmen merah dan biru dan terletak di antara biru dan ungu pada roda warna. Dalam model warna CMYK yang digunakan dalam pencetakan, warna ungu dibuat dengan kombinasi pigmen magenta dan cyan, dengan lebih banyak magenta daripada cyan.
Warna ungu sangat erat kaitannya dengan lembayung . Dalam optika, warna ungu adalah warna spektral (mengacu pada warna dari panjang gelombang cahaya tunggal yang berbeda), sedangkan lembayung adalah warna dari berbagai kombinasi cahaya merah dan biru (atau ungu), beberapa di antaranya dianggap mirip dengan ungu oleh manusia. Dalam penggunaan umum, kedua istilah tersebut digunakan untuk merujuk pada berbagai warna antara rona biru dan merah.
Warna Ungu memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan kerajaan, awalnya karena pewarna ungu Tirus sangat mahal di zaman kuno. Kaisar Roma mengenakan toga ungu, begitu pula kaisar Bizantium. Selama Abad Pertengahan, warna ungu dipakai oleh para uskup dan profesor universitas dan sering digunakan dalam seni sebagai warna jubah Bunda Maria. Dalam lukisan Tiongkok, warna ungu melambangkan "kesatuan yang melampaui dualitas Yin dan Yang" dan "harmoni tertinggi alam semesta". Dalam agama Hindu dan Budha, ungu dan/atau lembayung diasosiasikan dengan Cakra Mahkota. Satu studi Eropa menunjukkan bahwa ungu adalah warna yang paling sering diasosiasikan orang dengan pemborosan, individualisme, kesombongan, dan ambiguitas.