Rosmalida Soedrajat, (lahir 9 Juli 1963) lebih dikenal dengan nama mononimnya, Malyda adalah seorang penyanyi Indonesia yang populer pada era 80an lewat lagu-lagunya seperti Semua Jadi Satu, Aku Jadi Bingung dan Nurlela. Salah satu penyanyi wanita Indonesia papan atas pada akhir tahun 80an sampai awal tahun 90an ini mempunyai warna suara yang tipis namun ekspresif, dengan gaya menyanyi yang genit dan manja, menjadikan trade mark yang membedakannya dengan penyanyi-penyanyi wanita lain.
Dengan penampilan yang kerap terlihat sexy, baik dari segi pakaian maupun dandanan, saat muncul kembali dengan hits "Semua Jadi Satu" Malyda tampil mirip penyanyi Jody Watley dengan rambut keriting panjang gaya wet look dan anting-anting besar model cincin, begitupun dari segi musiknya, yang sama-sama membawakan jenis dance-pop berirama up-beat.
Malyda sempat menulis lagu untuk penyanyi-penyanyi lain sebelum merilis single "Semua Jadi Satu", tetapi setelah itu, dia tidak pernah lagi menulis lagu, bahkan untuk album-albumnya sendiri. Karya-karya Malyda itu antara lain:
Mengurus keluarga menjadi salah satu alasan mengapa Malyda meninggalkan dunia tarik suara. Ia juga sempat mengurusi bisnis pribadinya yaitu butik busana impor. Kemudian ia beralih usaha dengan membuka butik pakaian dalam (lingerie) hingga kini. Namanya sendiri dipakai sebagai nama butik yang dibukanya di Pasaraya Blok M. Malyda setelah menikah selama sebelas tahun kemudian bercerai dan menikah lagi pada tahun 2006.
Muncul kembali
Di akhir 2003 Malyda mencoba muncul kembali. Pertemuannya dengan Seno M Hardjo pemilik Target Pop membuatnya menapak untuk meluncurkan album The Best of Malyda. Album ini memuat banyak lagu yang pernah populer. Selain itu ada dua tembang baru, "Datang Kasih Datang Sayang", ciptaan kolaborator lamanya, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun; serta "Andaiku Sanggup" ciptaan Yudis Dwikorana Malyda dan Ipey. Tembang "Andaiku Sanggup" merupakan lagu resmi dari film Rumah Hantu.
Pada tanggal 7 Juni 2008 Malyda muncul dalam Konser "Reuni Rumpies 2008" bersama Vina Panduwinata, Atiek CB, dan Trie Utami di Kamasutra Cafe, Hotel Crown Plaza, Jakarta. Malyda membawakan secara solo lagu "Semua Jadi Satu", "Tak Pernah Berubah", dan "Aku Jadi Bingung", dan juga lagu "Nurlela", "Kalau Kau", "Ironi", dan "Nggak Jelas" bersama Rumpies. Masing-masing anggota Rumpies lainnya membawakan tiga s.d. enam lagu secara solo. Satu bulan sebelumnya, Rumpies muncul sebagai bintang tamu di konser tunggal Vina Panduwinata. Meski sekarang mengenakan jilbab, Malyda masih tampir atraktif di atas panggung dan vokalnya masih seperti dulu, dengan dandanan yang lebih rapi.
Album "Lelah Jiwaku" (1986) di Produksi RCA Records. Album pertama yang pernah dirilis Malyda. Tapi lagu yang dinyanyikan masih jenis pop mendayu-dayu, atau yang lebih dikenal dengan istilah "pop cengeng".
Album "Detak Jantung" (1987), bekerjasama dengan Dodo Zakaria. Ini adalah album pop kreatif pertama Malyda. Lagu yang dinyanyikan antara lain: "Katakanlah" dan "Didadaku Ada Kamu" (cover version dari lagu Vina Panduwinata)
Album 2D: Keraguan (1987) di Produksi Granada Records. Malyda tampil sebagai backing vocalist di beberapa lagu. Sedangkan lagu yang dinyanyikannya sebagai lead vocalist adalah "Asmara Rindu".
Album kompilasi 12 Bintang Idola menampilkan lagu "Semua Jadi Satu" (1987) diproduksi oleh Harpa Records. Inilah hits terbesar dari Malyda.
Album "The Best of Malyda" (2003) produksi Target Pop, menampilkan lagu-lagu hits lama Malyda ditambah dua lagu baru "Andai Ku Sangup" dan "Datang Kasih Datang Sayang".