Menunda Fajar adalah album solo keempat yang pernah dirilis Malyda di bawah label ProGram Records pada tahun 1992, setelah single "Semua Jadi Satu" dan "Aku Jadi Bingung" serta album solo "Awas" yang berhasil di pasaran. Kali ini setelah pindah label dari Harpa Records, Malyda tidak lagi bekerja sama dengan rekan tetapnya: Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun, maupun kolaborator lamanya seperti Dodo Zakaria, Youngky Soewarno, Erwin Gutawa, dan Fariz RM, melainkan dengan Adjie Soetama, Addie MS. Katon Bagaskara dan Bram Moersas.
Isi lagu
Dalam album yang diproduseri oleh komposer Sekar Ayu Asmara, Jackson Arief dari Jackson Records, dan komposer serta musisi Adjie Soetama. Aransemen musik kali ini ditata oleh Jon Gazali. Hits dari album ini adalah "Menunda Fajar" yang berirama jenis lagunya berbeda dengan lagu-lagu yang biasa dinyanyikan Malyda, tapi Malyda tetap bisa mempertahankan ciri khas gaya bernyanyinya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran, padahal tembang-tembang lainnya cukup potensial menjadi hits sepeti "Ciuman dan Cappucino" yang berirama pop bossas serta "Titip Hatiku" dengan nuansa dance pop. Dan album ini pun tercatat sebagai solo album terakhir Malyda hingga saat ini.
Daftar lagu
- Titip Hatiku (cipt. Adjie Soetama/Sekar Ayu Asmara/Addie MS)
- Menunda Fajar (cipt. Adjie Soetama/Sekar Ayu Asmara)
- Haruskah (cipt. Oktariady/Ferina)
- Ciuman dan Cappucino (cipt. Bram Moersas/Etie Y. Said/Sekar Ayu Asmara)
- Yang Tertanam Di Hatiku (cipt. Katon Bagaskara
- Jadi Bayanganmu (cipt. Adjie Soetama/Sekar Ayu Asmara)