Malapari atau mempari[5] (Pongamia pinnata) adalah sejenis pohon penghuni pantai, anggota sukuFabaceae (Leguminosae). Pohon ini juga dikenal dengan nama-nama lokal seperti kacang kayu laut (Mly.); mabai (Bk.); ki pahang, ki pahang laut (Sd.); bangkong, bangkongan, kepik (Jw.); kranji (Md.); butis, sikam (Tim.); berah (Alor); asawali, sawali, awakal, wawakal (Amb.); liada (Seram); hate hira (Ternate); maho (Galela); marauwen (Minh.)
[6]
Dinamakan sebagai Indian beech dalam bahasa Inggris, pohon ini tersebar mulai dari India di barat, Tiongkok dan Jepang di utara, kawasan Malesia, hingga Australia dan Pasifik.[7][8][9] Dalam bahasa-bahasa di India: poongam, pungai, karanj, honge, dan lain-lain.
Pengenalan
Pohon berukuran sedang, tinggi hingga 25 m dan gemang batang hingga garis-tengah 25 cm. Pepagan halus hingga memecah dangkal, kelabu hingga cokelat-jambon; pepagan bagian dalam kecokelatan hingga kuning, keras berbau seperti kacang. Tajuknya padat, hijau mengilap. Kayunya berwarna putih.[5][10]
Daun-daun majemuk menyirip gasal beranak daun 5, panjang 15–30 cm, gundul. Helai anak daun tipis seperti kertas, jorong lebar hingga bundar telur, 8 × 5 cm, dengan lk. 6 pasang tulang daun sekunder; helaian dengan ujung penetes yang pendek, tumpul atau membundar; pangkal helaian membundar. Perbungaan dalam tandan di ketiak, panjang hingga 20 cm. Kuntum bunga sepanjang lk. 1 cm; dengan kelopak bentuk mangkuk, merah-jambu hingga merah kusam; mahkota bunga merah-jambu atau putih. Polongan lonjong dengan ujung melengkung, lk. 4–7 cm, gundul, mengayu, cokelat pucat, tidak memecah; berisi sebutir biji.[5]
Di Nusantara, malapari umum ditemukan di pantai-pantai berpasir dan berkarang,[10] dan di sana-sini juga di perbatasan hutan mangrove ke arah darat, pada bagian yang bertanah kering.[13] Pohon ini berbunga di sepanjang tahun.[13]
Satu varietasnya, yakni var. xerocarpa (Prain) Thoth., menyebar lebih jauh ke pedalaman, di sekitar tepian sungai. Varietas ini dibedakan karena memiliki 3 pasang + 1 helai anak daun; dengan helaian yang jorong sempit meruncing, ujung penetes yang panjang runcing, dan kiri kanan tulang daun utama di sisi bawah acap kali berambut halus.[5][10]
Bijinya beracun dan dipakai untuk meracun ikan.[15] Minyak bijinya dipakai untuk mengobati penyakit kulit, sebagai minyak lampu, bahan pembuatan sabun, dan kini juga sebagai bahan biodiesel.[16][17]
Malapari juga acap ditanam sebagai peneduh tepi jalan atau kanal irigasi, penghias taman, penghalang angin, dan penyubur tanah.[11][12] Kayunya yang berserat bagus dipakai dalam pembuatan kabinet, alat-alat pertanian, gagang peralatan, tonggak dan lain-lain.[11] Dengan nilai kalori sebesar 4600 kkal per kg, ranting-ranting dan kayu pohon ini baik untuk dijadikan kayu bakar.[12]
^Linne, C. von & L. Salvius. 1753. Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, ...vol. 2: 741. Holmiae :Impensis Laurentii Salvii, [1 May 1753].
^ abcdArgent, G., A. Saridan, EJF. Campbell, & P. Wilkie. t.t. "Leguminosae". Manual of The Larger and More Important Non-Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Indonesia. :366. Samarinda: Forest Research Institute.
^Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia2: 1005. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa Belanda-1916- II: 306, sebagai Pongamia glabra.).
^"Millettia pinnata (L.) Panigrahi". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. 2006-01-31. Diakses tanggal 2010-05-02.
^Hyland, BPM.; T. Whiffin; FA. Zich, et al. 2010. "Factsheet – Millettia pinnata"Diarsipkan 2011-03-28 di Wayback Machine.. Australian Tropical Rainforest Plants. Edition 6.1, online version [RFK 6.1]. Cairns, Australia: Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), through its Division of Plant Industry; the Centre for Australian National Biodiversity Research; the Australian Tropical Herbarium, James Cook University. Retrieved 14 Mar 2013.
^ abcWhitmore, TC. 1972. "Leguminosae". In: TC. Whitmore (Ed.) Tree Flora of Malaya vol. 1: 303. Kuala Lumpur :Longman.
^ abKoorders, SH. & Th. Valeton. 1895. Bijdrage tot de kennis der Boomsorten op Java.no. 2: 93. Meded. uit 's Lands Plantentuin no. XIV. Batavia: G. Kollf & co. (sebagai Pongamia glabra.)
^Sangwan, S., DV.Rao & RA. Sharma. 2010. "A review on Pongamia pinnata (L.) Pierre: a great versatile leguminous plant". Nature and Science8(11): 130-9.
Lambkin, Trevor A (1999). "A host list for Aleurodicus dispersus Russell (Hemiptera: Aleyrodidae) in Australia". Australian Journal of Entomology. 38 (4): 373. doi:10.1046/j.1440-6055.1999.00119.x.