Makariki adalah negeri di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Pemerintahan
Negeri ini dipimpin oleh seorang raja, dengan Wattimena sebagai matarumah parentah.
Masyarakat
Masyarakat asli Makariki merupakan orang Ambon dan mereka memiliki matarumah atau nama fam yang disematkan di belakang nama pemberian. Dalam cakapan penduduk setempat, klan dikenal sebagai lumatau, matarumah, atau fam. Namun, saat ini istilah "marga" juga banyak digunakan. Fam-fam di Makariki bersifat patrilineal, yang pewarisan keturunan adalah berdasarkan garis dari pihak laki-laki. Bentuk pernikahan yang diakui adalah eksogami, yakni menikah keluar fam.
Berikut adalah beberapa matarumah asli Makariki.[2]
- Lawahery
- Leleury
- Mairima
- Potorow
- Titiahy
- Titihalawa
- Titiheru
- Wattimena
- Wattimury
Selain itu, terdapat juga beberapa matarumah pendatang di negeri Makariki, antara lain:
- Borro
- Lewerissa
- Papilaya
Hubungan sosial
Pela
Makariki memiliki hubungan pela dengan negeri Itawaka di Pulau Saparua, Saleman di pesisir utara Pulau Seram, dan Sila di Nusalaut. Ketiga termasuk jenis pela keras, khususnya dengan Saleman, hubungan kedua negeri berupa pela batu karang.[3] Itawaka selain berpela dengan Makariki, juga terikat hubungan yang sama dengan Porto. Oleh karenanya, secara tidak langsung, Makariki dan Porto juga dianggap memiliki pela satu sama lain, walaupun hal tersebut tidak benar. Tidak ada kewajiban pela apa pun antara kedua negeri. Masyarakat Itawaka menyatukan Porto dan Makariki dengan akronim "ITAPORMA".[3]
Gandong
Negeri ini merupakan salah satu anggota dari kumpulan Inta Lourima Wariwa'a atau persaudaraan lima negeri kakak beradik. Empat negeri lainnya adalah Amahai (teung Lounusa Maatita), Rutah (Lounusa Tomarala), Soahuku (Lilipori Kalapessy), dan Haruru (Suilei Akamahoru).
Referensi
- ^ "Het Dorp de Negeri". Pusaka Huinelo. Diakses tanggal 13 Juni 2024.
- ^ a b "De pela's van Makariki". Pusaka Huinelo. Diakses tanggal 29 Mei 2024.
In de streektaal van Makariki, heet het sluiten van een pela=keras verbond HUWAË PELA en dat is wat ze precies drie keer hebben gedaan.