Majoo Indonesia (perusahaan)
majoo Indonesia merupakan salah satu entitas di sektor perangkat lunak sebagai penyedia layanan SaaS di Indonesia. majoo melakukan pengembangan produk yang dilakukan di Indonesia, melibatkan tim pengembang internal dengan fokus utama pada solusi bisnis yang berpotensi digunakan oleh beragam jenis usaha, di antaranya industri makanan dan minuman, ritel, jasa, serta kecantikan. Perusahaan ini fokus terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan teknologi, sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. SejarahTahun Berdiri majoomajoo Indonesia diinisiasi pada tahun 2018, memulai pelayanannya kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia secara komersial pada bulan Juli 2019. majoo menjalankan operasionalnya di dua lokasi, yaitu Jakarta dan Malang. Dimulai dari kelompok pengembang yang berskala kecil yang terdiri dari programmer di Malang.[2] Sejak awal, majoo telah mengembangkan sebuah sistem mini ERP (Enterprise Resource Planning) khusus untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tidak hanya fokus pada layanan POS (Point of Sales), tetapi juga menjadi end to end SaaS untuk UMKM di Indonesia.[3][4] Pendiri majoomajoo didirikan oleh Adi Wahyu Rahadi (Founder dan CEO majoo), Audia Rizal Harahap (Cofounder dan COO majoo), dan Bayu Indriarko (Cofounder dan VP Engineering), para profesional dengan lebih dari 20 tahun berpengalaman yang fokus dalam pengembangan UMKM. Adi, pria kelahiran tahun 1977, memiliki latar belakang pendidikan informatika dan pengalaman lebih dari 22 tahun di Telkomsel, di mana ia berperan di divisi IT dan strategic planning bersama Direksi Telkom dan Singtel. Pada masa itu, Adi juga bergabung dengan TCash (sekarang LinkAja), membawa platform tersebut berkolaborasi dengan bank BUMN, Gojek, dan Grab.[5] Selain karirnya di perusahaan besar, Adi juga memiliki pengalaman berbisnis dengan memulai toko komputer online. Pada pertengahan 2019, ia memutuskan fokus membangun majoo bersama Audi dan Bayu. Mereka masing-masing membawa kompetensi strategi, operasional, dan informatika. Adi bertanggung jawab atas strategi, produk, growth, dan marketing, Audi memiliki pengalaman operasional, kemitraan dan keuangan, sementara Bayu bertanggung jawab di bidang informatika. Latar Belakang Berdirinya majooSelama berinteraksi dengan banyak UMKM, Adi menyadari kebutuhan akan solusi komprehensif yang dapat meningkatkan efisiensi operasional bisnis. Sehingga, Adi terdorong untuk memulai proyek aplikasi majoo. Sebagai pelaku UMKM, Adi dan Audi memahami secara mendalam tantangan dan kompleksitas yang dihadapi oleh bisnis skala kecil dan menengah. Oleh karena itu, Adi dan Audi merasa bahwa UMKM membutuhkan solusi lengkap untuk mengelola bisnis mereka. Adi dan Audi memutuskan untuk membangun majoo, mengembangkan aplikasi yang menyediakan solusi terintegrasi untuk berbagai jenis bisnis. Seiring berjalannya waktu, mereka terus melakukan inovasi dan pengembangan fitur-fitur baru yang ditawarkan.[6] Solusi yang Dihadirkan majooSebagai penyedia layanan Software as a Service (SaaS)[7], majoo membawa sejumlah solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan berbagai skala UMKM di Indonesia, dari yang berskala kecil hingga besar. majoo menawarkan solusi terpadu yang meliputi pencatatan, penjualan, manajemen karyawan, laporan keuangan, inventori, hingga analisis bisnis. Keunggulan majoo dikenal dari harganya yang terjangkau, dengan menyediakan solusi yang komprehensif. [8] BisnisPertumbuhanTumbuh lebih dari 800% sejak pandemi, majoo fokus untuk membuka potensi UMKM Indonesia lebih besar dengan menyediakan lebih banyak produk, memperluas jangkauan pelanggan, dan menjalin kemitraan untuk mempercepat penetrasi pasar.[9] Saat ini, majoo telah merambah ke 600 kota ,dengan pengguna 45.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Dengan fokus yang melibatkan berbagai sektor bisnis, termasuk cafe, restoran, salon kecantikan, laundry hingga klinik dan kesehatan, majoo berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh negeri.[10] Mendukung Pertumbuhan UMKMSebanyak 80% UMKM pertama kali mengenal teknologi digital yang dihadirkan oleh majoo. Pertumbuhan ini adalah bukti bahwa majoo telah memberikan dampak sosial yang positif, menjadikan UMKM sebagai pusat dalam transformasi digital.[11] InvestasiSejak didirikan pada 2019, majoo telah mendapatkan pendanaan seri A dari Quona Capital, BRI Ventures, Xendit dengan total 23,8 juta dolar.[12][13][14] Akselerasi Bisnis untuk UMKMMentor majoomajoo memiliki program akselerasi bisnis bernama “majoowira” yang telah hadir sejak bulan Maret 2022 sebanyak 7 musim[15]. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas bisnis, memberikan panduan praktis seputar keuangan, digital, pemasaran, dan aspek lainnya, langsung dari praktisi dan mentor berpengalaman. Program ini dirancang untuk memperluas dan mengoptimalkan operasional bisnis yang terbuka bagi pengguna majoo dan seluruh UMKM di Indonesia untuk mendapatkan akselerasi bisnis yang lebih baik. Saat ini, majoowira sedang berlangsung musim ke-7 dan akan memasuki musim ke-8 di pertengahan tahun 2024. Kompetisi majoomajoo juga menyelenggarakan kompetisi kuartalan yang mengundang pemilik usaha baru atau mereka yang sedang merintis bisnis. Kompetisi majoo memberikan peluang bagi para peserta untuk mendapatkan dana pengembangan usaha dan paket langganan gratis.[16][17] Dukungan Penuh yang Mendorong UMKMmajoo mendorong UMKM untuk digitalisasi disetiap bisnis dengan layanan:[18][19] majoo Pay Pembayaran digital dengan QRIS Statis dan Dinamis. majoo Capital Pendanaan bisnis Rp 2 miliar dengan melampirkan laporan keuangan dari aplikasi majoo.[20][21] majoo Supplies Membantu UMKM untuk memenuhi kebutuhan stok bahan baku.[22][23] majoo Ads Layanan untuk tingkatkan penjualan dan jangkau pasar lebih luas. majoo Franchise Layanan paket kemitraan untuk mempertemukan pencari franchise dengan mitra pemilik bisnis, juga pengajuan permohonan kemitraan.[24] Referensi
|