Lyudmila Vorobieva
Lyudmila Georgievna Vorobieva (lahir 26 Januari 1964) adalah seorang diplomat Rusia. Lahir di Kyiv, ia menjabat sebagai Duta Besar Rusia untuk Indonesia sejak tahun 2018. Dalam kariernya sebagai diplomat sejak tahun 1989, ia pernah bertugas di Laos, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Negara-negara Asia Tenggara dengan budaya yang tak asing karena ia dibesarkan di Thailand dan Laos mengikuti tugas orangtuanya yang juga seorang diplomat. Sejak invasi Ukraina oleh Rusia pada akhir Februari 2022, Dubes Lyudmila menjadi orang yang paling banyak dicari untuk memberikan informasi terkait kondisi terkini dan solusi untuk mengakhiri perang. Masa kecil dan pendidikanVorobieva lahir pada tanggal 26 Januari 1964 di Kyiv.[1] Kedua orangtuanya merupakan diplomat yang bertugas di Kementerian Luar Negeri Uni Soviet. Karena pekerjaan orang tuanya, Vorobieva harus mengikuti orang tuanya yang berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Laos. Vorobieva juga dibesarkan oleh seorang pengasuh berkebangsaaan Thailand.[2] Vorobieva mengenyam pendidikan tingginya di Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow (MGIMO). Selama berkuliah di MGIMO, Vorobieva mempelajari bahasa Thai dan Laos.[2] Ia lulus dari MGIMO pada tahun 1985.[3][4] Vorobieva kemudian bekerja sebagai guru bahasa Laos di MGIMO hingga 1989.[5] Karier sebagai diplomatVorobieva memulai kariernya sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri Uni Soviet pada tahun 1989. Ia memulai dinasnya di Kedutaan Besar Rusia di Laos. Setelah Uni Soviet bubar pada tahun 1991, Kementerian Luar Negeri Uni Soviet berubah menjadi Kementerian Luar Negeri Rusia. Ia kemudian dipanggil kembali ke Rusia pada tahun 1993. Ia kembali bertugas di Laos dari tahun 1996 hingga tahun 1999 dan dari tahun 2003 hingga 2005. Pada tahun 2005, ia ditempatkan ke Kedutaan Besar Rusia di Thailand untuk menjabat sebagai sovetnik-poslannik (setingkat wakil duta besar).[1][3] Setelah bertugas sebagai wakil duta besar Rusia untuk Thailand selama dua tahun, pada tahun 2007 ia kembali ke Rusia untuk menjabat sebagai wakil direktur departemen wilayah ASEAN dan Asia pada Kementerian Luar Negeri Rusia. Wilayah kerja dari departemen tersebut diperluas sehingga mencakup wilayah Asia Pasifik pada tahun 2008. Dua tahun kemudian, nama departemen tersebut diubah menjadi Departemen Ketiga (Asia).[1] Pada tanggal 15 Juni 2010, Vorobieva ditunjuk oleh Presiden Dmitry Medvedev sebagai Duta Besar Rusia untuk Malaysia.[6] Vorobieva merupakan wanita keempat yang pernah menjabat sebagai duta besar di Rusia.[7] Di ujung masa jabatannya, pada tanggal 17 Juli 2014, terjadi peristiwa penembakan jatuh Malaysia Airlines Penerbangan 17 di wilayah Ukraina yang menewaskan seluruh penumpang pesawat tersebut. Sejumlah anggota keluarga dari para penumpang pesawat tersebut kemudian mendatangi Kedutaan Besar Rusia di Malaysia dan meminta kejelasan dari pemerintah Rusia terkait dengan keterlibatannya dalam insiden tersebut.[8] Vorobyeva kemudian menolak dugaan keterlibatan separatis di wilayah Ukraina dalam penembakan jatuh pesawat tersebut dan menuntut negara-negara Barat, yang sedang melakukan investigasi terhadap insiden tersebut, untuk membuktikannya.[9] Vorobieva juga menuduh bahwa Ukraina menembak jatuh pesawat tersebut, dengan bukti keberadaan sebuah jet tempur di sekitar wilayah tersebut saat pesawat tersebut sedang terbang dan sistem misil anti udara yang hanya dimiliki oleh Ukraina.[10] Vorobieva mengakhiri masa jabatannya sebagai Duta Besar Rusia untuk Malaysia pada tanggal 18 Februari 2015.[11] Ia kembali ke Rusia beberapa saat kemudian dan ditunjuk sebagai Direktur Departemen Ketiga (Asia) pada tanggal 10 Maret 2015.[1][4] Ia memegang jabatan tersebut hingga ia ditunjuk sebagai Duta Besar Rusia untuk Indonesia merangkap Kiribati dan Timor Leste pada tanggal 15 Februari 2018.[12][13][14] Ia menggantikan Mikhail Galuzin yang mengakhiri masa jabatannya sebagai duta besar untuk ketiga negara tersebut pada bulan Januari 2018.[15] Portofolionya sebagai duta besar di Jakarta bertambah dengan penunjukannya sebagai Duta Besar Rusia untuk Papua Nugini pada tanggal 20 April 2018.[16] Vorobieva menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Indonesia pada tanggal 4 April 2018,[17] kepada Presiden Timor-Timur pada tanggal 21 Juni 2018,[18] dan kepada Gubernur Jenderal Papua Nugini pada tanggal 18 September 2018.[19] Kehidupan pribadiVorobieva telah menikah dan memiliki seorang anak yang lahir pada tahun 1995.[3] Referensi
|