Liu Qingxu
Liu Qingxu(Hanzi: 劉清虛; Pinyin: Liú qīng xū) atau Liu Huapu (Hanzi: 劉化普; Pinyin: Liúhuàpǔ) atau Liu Zhigang (Hanzi: 劉至剛; Pinyin: Liúzhìgāng), adalah patriark ke-16 dalam silsilah I Kuan Tao. Ia adalah orang yang memberi nama Yiguandao (一貫道) pada kelompok agama yang dipimpinnya di tahun 1886.[1] Kehidupan AwalDia lahir pada tahun 1949 dan merupakan penduduk asli Liujiajing, Qingzhou, Shandong, bernama Shichang (世昌), dikenal dengan sebutan lelaki tua Xu (虚老人), ayahnya adalah seorang pejabat di istana kekaisaran, dan dia sendiri adalah seorang intelektual feodal yang sangat dipengaruhi oleh Konfusianisme.[2] Kepemimpinan YiguandaoLiu Zhigang adalah salah satu murid spesial dari Wang Jueyi (王覺一). Semasa Wang masih hidup, Liu menjadi pemimpin kelompok Mohou Yizhu Jiao (末后一着教) di Hankou.[3] Berdasarkan pengakuan Wang Jitai (王继泰), anak dari Wang Jueyi, pada tahun 1883, dia bersama ayahnya pergi ke Hankou secara bertahap. Mereka bertemu dengan Liu Zhigang, Zhao Yunshan dan Xiong Dingguo dan disebutkan bahwa mereka memiliki banyak pengikut di Wuhan dan Jingzhou. Oleh karena itu, Liu bersama dengan Wang Jueyi dan Wang Jitai sampai pada pemahaman bahwa mereka harus memanggil para pengikutnya untuk mengadakan pemberontakan di Wuhan.[3] Tidak diduga, pihak berwenang di Wuchang seperti sudah mengetahui rencana tersebut dan menangkap para pengikut Mohou Yizhu Jiao. Wang kemudian kabur ke ke Sichuan. Di tahun berikutnya, Wang Jitai dan pemimpin-pemimpin sekte lainnya tertangkap dan dihukum mati. Sebelum kematiannya di tahun 1884, Wang Jueyi mewariskan Tao kepada Liu Qingxu dan sejak itu ia menjadi patriark yang ke-16 meneruskan silsilah Tao.[4] Pada tahun 1883, dia didatangi oleh Lu Zhongyi yang di kemudian hari menjadi penerusnya. Selama tiga tahun Lu bekerja sebagai pembantu dari patriark Liu. Di tahun 1886, patriark Liu mengubah nama kelompok Mohou Yizhu Jiao menjadi Yiguandao (一貫道).[1][5] Penamaan Yiguandao sendiri secara langsung mengacu pada kutipan dari Analects of Confucius: “Jalan yang kuikuti adalah jalan yang menyatukan semua” (吾道一以貫之).[6][7] Penamaan Yiguandao ini sendiri bukanlah kreasi Liu semata. Apa yang disebut “Tiga Kesempurnaan dan Kesatuan” (三極一贯) telah ada di Mohou Yizhujiao. Sebagai contoh, ada nama-nama seperti “Diagram Tiga Kesempurnaan” (三極圖), “Diagram Kesatuan” (一貫圖) dan "Menelusuri Asal Usul Kesatuan" (一貫探原). Oleh karena itu, nama Yiguandao sendiri mungkin telah ada ketika Wang Jueyi masih hidup.[8] Di tahun tersebut, patriark Liu juga bermimpi bahwa Lao Mu memberikan petunjuk bahwa Lu Zhongyi ditetapkan menjadi pemimpin selanjutnya dan Firman Tuhan diberikan kepadanya di tahun itu.[a][9][8][10][11] Selama periode Liu Qingxu, kotbah hanya terbatas dilakukan di Shandong, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan apa yang dilakukan Wang Jueyi.[4] Liu Qingxu mengubah cara transmisi Tao para patriark sebelumnya yang hanya menurunkan Tao secara langsung per satu orang.[2] Dia juga merubah pendekatan kelompok yang dipimpinnya dengan tidak lagi menentang pemerintah yang berkuasa saat itu seperti para pendahulunya dan membuka pelintasan global secara masal (大开普度) di Qingzhou sampai ke utara Dezhou, Zhili.[2] Dikatakan bahwa dia memiliki sekitar 48.000 pengikut.[2] Karena latar belakang Liu Qingxu, banyak pengikut yang dia rekrut termasuk dalam kelas intelektual, dan meskipun khotbahnya mulai beralih ke pedesaan, ajarannya tidak terlalu menyebar luas dan tidak sebesar di masa Wang Jueyi.[2][8] KematianLiu meninggal pada tahun 1918.[12] Lihat PulaCatatan
Referensi
Daftar Pustaka
|
Portal di Ensiklopedia Dunia