Lasiai adalah desa yang berada di kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa yang terletak 16 km dari ibu kota kabupaten ini berada pada ketinggian ±300 m spl.
Wilayah administratif
Desa Lasiai terletak di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Wilayahnya memiliki ketinggia 300 mdpl. Jarak Desa Lasiai dari ibu kota Kabupaten Sinjai adalah 16 km.[1] Luas wilayah Desa Lasiai adalah 7,14 km2. Wilayahnya sama dengan 9,93% dari keseluruhan wilayah Kecamatan Sinjai Timur. Desa Lasiai berbatasan dengan Desa Suka Maju, Kecamatan Tellu Limpoe. Batas langsungnya dengan Kampung Jenna, Dusun Banoa.[3] Desa Lasiai juga berbatasan dengan bagian barat dari Desa Pasimarannu.[4]
Penduduk
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di Desa Lasiai sebanyak 2.000 orang. Jumlahnya kemudian berkurang menjadi 920 orang pada tahun 2017. Kemudian pada tahun 2018, 2019 dan 2020 terjadi peningkatan jumlah penduduk menjadi 2.006 orang, 2.009 orang dan 2.214 orang.
Pemanfaatan lahan
Penduduk di Desa Lasiai mengandalkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.[6] Lahan di Desa Lasiai dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lahan sawah dan lahan kering. Lahan sawah di Desa Lasiai seluas 308 Ha pada tahun 2020. Sementara lahan kering terbagi menjadi perkebunan seluas 307 Ha, hutan rakyat seluas 13 Ha, dan padang rumput berawa seluas 13 Ha. Di Desa Lasiai juga terdapat lahan bukan pertanian seluas 81 Ha.
Komoditas
Pada tahun 2016, Desa Lasiai mampu memproduksi padi sebanyak 1.639,97 ton. Kemudian pada tahun 2017 dan 2018, jumlahnya meningkat menjadi 1.711,92 ton dan 1.855,81 ton. Namun pada tahun 2019 dan 2020, jumlahnya menurun menjadi 1.667,56 ton dan 1.350,55 ton. Pada tahun 2016, Desa Lasiai juga memproduksi jagung sebanyak 151,27 ton. Lalu pada tahun 2017, jumlahnya meningkat menjadi 152,3o ton. Namun pada tahun 2018, jumlah produksinya menurun menjadi 65,18 ton. Lalu pada tahun 2019 meningkat lagi menjadi 190,04 ton. Namun, pada tahun 2020 menurun lagi menjadi 167 ton. Desa Lasiai juga memproduksi kacang tanah. Pada tahun 2016, jumlah produksinya sebanyak 0,86 ton. Kemudian meningkat pada tahun 2017, 2018 dan 2019 menjadi 5,48 ton, 10,07 ton dan 34,49 ton. Namun pada tahun 2020 menurun menjadi 9,23 ton.
Referensi
Catatan kaki
Daftar pustaka