Kutasari adalah desa di kecamatan Cipari, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
Desa kutasari mempunyai sejarah panjang. Pada mulanya desa ini adalah sebuah hutan yang belum berpenghuni sama sekali dan penduduk asli desa ini adalah penduduk pendatang dari desa lain. Mereka lalu menetap dan berumah tangga, hingga akhirnya lama-kelamaan desa ini menjadi ramai.
Nama Kutasari sendiri diambil dari dua dusun di Kutasari, yaitu dusun Kutabaru yang diambil nama depannya, yaitu Kuta dan dusun Tawangsari yang diambil nama belakangnya yaitu Sari. Maka, diresmikanlah nama Kutasari itu.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian wilayah
Di desa Kutasari terdiri dari beberapa dusun yang diketuai oleh Kadus atau biasa dipanggil dengan nama Bau. Setiap Bau bertanggung jawab atas pemerintahan yang ia ketuai dalam satu wilayah dusun itu dan sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem musyawarah antara satu kepala keluarga dengan kepala keluarga yang lain. Tiga dusun yang ada di desa ini yaitu:
- Dusun Kutabaru, yang meliputi: Grumbul Kutabaru Barat, Tengah, Timur, dan Bedeng
- Dusun Tawangsari, yang meliputi: Grumbul Tawangsari dan Cileweungpanjang'
- Dusun Garukgak:[1] Dusun ini adalah satu-satunya dusun yang berada di Desa Kutasari yang kesehariannya menggunakan Bahasa Sunda. Hal itu karena dusun ini berbatasan Langsung dengan 2 kecamatan yang mayoritasnya menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa keseharian yaitu Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Karangpucungdan. Dua kecamatan itu berbahasa sunda karena bersamaan dengan kecamatan Wanareja dan Kecamatan Majenang berada di ujung Kabupaten Cilacap bagian barat berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Dusun ini berada pada kordinat 7 drajat 23`00,11 lintang selatan dan 108 drajat 49`56,47 bujur timur, serta berada pada ketinggian 66,5 meter di atas permukaan air laut.
Geografi
Desa Kutasari secara umum adalah daerah pegunungan dan pedesaan yang masih sangat asri.terdapat satu bukit yang mungkin bisa dikatakan simbol dari Desa Kutasari yaitu bukit Tajamaya dan dari sana kita bisa melihat empat gunung pada kesempatan tertentu, yaitu gunung Slamet, gunung Merapi, gunung Merbabu dan gunung Tangkuban Perahu.
Demografi
Secara umum keadaan penduduk desa Kutasari adalah kelas menengah ke bawah dan hampir semuanya bermata pencaharian sebagai seorang petani. Dan ada beberapa yang menjadi pedagang dan biasanya para pemuda lebih memilih untuk pergi ke kota sebagai buruh atau pekerjaan lain. Di desa ini terdapat dua buah masjid yang merupakan simbol dua ormas masyarakat yang berbeda, yakni Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah.
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan terdapat beberapa Taman Kanak-kanak, seperti al Amanah dan berapa sekolah dasar negeri sepertti:SD Negeri Kutasari 05 di Garukgak, SD Negeri Kutasari 03 dan SD Negeri Kutasari 04 dan beberapa sekolah swasta seperti: Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif.
Kegiatan Masyarakat
Di desa ini terdapat banyak aktivitas yang merupakan sebagai pengejawantahan dari sistem demokrasi yang dianut oleh pemerintah Indonesia. Ada DKM atau Dewan Kemakmuran Masjid yang berfungsi sebagai wadah yang menaungi semua aktivitas keagamaan dan kemakmuran masjid. Dewan ini menaungi beberapa wadah seperti IRMA (Ikatan Remaja Masjid) dan Pengajian. Ada pula Yayasan Al Amanah yang merupakan yayasan sosial yang membantu masyarakat dalam kebutuhan dan yayasan ini mengadakan koperasi untuk aktivitas ekonomi masyarakatnya.
Referensi